TRIBUNSTYLE.COM - Minuman keras beralkohol jadi lebih berguna di tengah upaya memerangi pandemi virus corona.
Polda Bali memanfaatkan arak sitaan untuk membuat disinfektan dan hand sanitizer.
Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap mahalnya disinfektan dan hand sanitizer di pasaran.
Bahkan, pembuatan kedua cairan tersebut yang populer di masyarakat juga membuat bahan bakunya, seperti alkohol, menjadi langka dan mahal.
Oleh karena itu, Polda Bali bekerja sama dengan akademisi Universitas Udayana (Unud) untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer sendiri.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, mengatakan cairan disinfektan dan hand sanitizer itu akan dibuat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
• POPULER Bulan April Ini Virus Corona Akan Mereda, Mengapa? Ini Penjelasan Menteri Luhut
• POPULER Tetangga Positif Corona, Sule Semprot Rumah Mewahnya dengan Disinfektan, Berapa Biayanya?
Sementara bahan yang digunakan sebagai pengganti alkohol yang kini juga semakin langka dan mahal adalah arak sitaan.
"Bahan utama kimia seperti cairan alkohol yang sudah langka dan mahal harganya juga menjadi penyebabnya," kata Golose, Senin (30/3/2020).
Proses Pembuatan Disinfektan dan Hand Sanitizer Berbahan Arak Sitaan
Polda Bali memberikan sekitar 3000 liter arak sitaan kepada Universitas Udayana untuk diolah.
Arak itu akan diekstrak menjadi alkohol murni 96 persen, sesuai standar yang ditetapkan.
Proses ekstrasi dilakukan dengan peralatan dari laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Udayana.
Golose berharap kerja sama ini dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan disinfektan dan hand sanitizer di wilayah Bali, khususnya dalam bidang pelayanan masyarakat.
Rektor Unud, Raka Sudewi, mengaku senang dengan kerja sama ini.
Menurutnya, masyarakat sangat membutuhkan cairan disinfektan dan hand sanitizer yang sulit didapat di pasaran.