"Puncak akan bergeser di sekitar minggu kedua atau ketiga April dan berakhir di akhir Mei atau awal Juni," katanya, Senin (23/3/2020).
• Update Virus Corona Nasional Kamis 26 Maret 2020, Bertambah 103 Pasien, Total 893 Pasien
Lebih lanjut, dijelaskan Nuning, hal tersebut dapat terwujud apa bila pencegahan dilakukan dengan baik dari seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintah.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johson yakin negaranya dapat pulih kembali dalam waktu 12 minggu atau sekitar 3 bulan.
Beda lagi dengan Presiden Amerka Serikat Donal Trump.
Trump menyarankan agar membuka kembali negaranya sesegera mungkin.
Mengutip dari Kompas.com, ekonom kesehatan global di Harvard Chan School of Publich Health menyebut bahwa lockdown diperlukan setidaknya satu atau dua bulan.
"Kita berada di masa lockdown untuk jangka panjang, setidaknya satu atau dua bulan lagi," kata Eric Feigl-Ding, Senin (23/3/2020).
Hingga saat ini, para peneliti masih berusaha mencari vaksin untuk virus corona.
Diberitakan sebelumnya, WHO bekerja sama dengan ilmuwan tengah mengembangkan setidaknya 20 vaksin.
Sementara terkait lockdown yang dilakukan sejumlah negara, WHO menyebut pilihan tersebut tak bisa digunakan untuk memerangi corona.
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri, Gading Perkasa)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Terus Bertambah, Kapan Pandemi Virus Corona akan Berakhir? Ini Prediksinya, https://www.tribunnews.com/corona/2020/03/26/korban-terus-bertambah-kapan-pandemi-virus-corona-akan-berakhir-ini-prediksinya?page=all.
Sering Diabaikan, Ternyata Ini 5 Gejala Virus Corona Ringan, Termasuk Kriteria Batuk yang Tak Biasa
Penularan virus corona yang cepat membuat banyak orang harus meningkatkan kewaspadaan.
Pasalnya banyak orang tak menyadari jika dirinya ternyata sudah terinfeksi virus corona.