Virus Corona

Nekat Buka Plastik, Mandikan & Kuburkan PDP Corona Tanpa APD, Begini Nasib Keluarga yang Kontak

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik keluarga nekat bawa pulang, mandikan dan kuburkan PDP corona

"PDP Corona meninggal, meninggalnya karena faktor penyakit bawaan yakni bronkopneunia," ujar Syarif Subijakto Dirut RSUD Bahtermas, Sulawesi Tenggara.

"Sudah dua hari dirawat disini, hari ketiga meninggal. Sudah ditangani dokter penyakit dalam dan diobati," Sambung Syarif Subijakto.

Pada kesempatan yang sama, juru bicara penanganan covid-19 kolaka, Dr. Muhammad Aris, menjelaskan peristiwa yang terjadi.

"Sebetulnya pasien ini setelah meninggal akan diberlakukan sebagaimana peraturan, sehingga jenazah sudah dibungkus dan akan diberlakukan mayat semestinya.

Tetapi puhak keluarga menolak, sehingga keluarga mengangkatnya ke mobil pribadi dan dibawa ke Kolaka," ujar Muhammad Aris.

Korban meninggal dunia akibat virus corona di Italia (rte.ie)

Muhammad Aris menyatakan, prosesi pihak medis tidak berkesempatan campur tangan dalam pemakaman jenazah.

"Jadi waktu jenazah tiba dirumah duka, sudah dikerumunin orang banyak, lalu di mandikan dan di makamkan.

Prosesnya begitu cepat, sehingga tidak melibatkan petugas medis sama sekali," ujar Muhammad Aris.

Muhammad Aris juga berujar bahwa setibanya dirumah duka, pihak keluarga membuka plastik jenazah.

"Ya, Pihak keluarga membuka plastik jenazah dan melakukan prosesi pengurusan mayat seperti biasa dan pemakamannya juga seperti biasanya.

Keluarga langsung diisolasi

Dokter Aris mengatakan bahwa pihaknya saat ini fokus mendata orang-orang yang kontak dengan jenazah.

"Kami saat ini sedang melakukan pendataan, siapa saja yang kontak langsung dengan jenazah, kemudian akan diperiksa dan dilakukan tindakan-tindakan selanjutnya, dan kami tetap akan menganjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dulu sambil kita menunggu perkembangan," kata Dokter Muhammad Aris.

"Tapi langkah awal saat ini, bahwa keluarga yang kontak langsung ini segera melakukan isolasi," ungkap Dokter Muhammad Aris. 

Berikut videonya:

Halaman
1234