Virus Corona

UN 2020 Ditiadakan Nadiem Makarim Beri Opsi Lain: Sekolah Bisa Lakukan Ujian Sekolah Secara Online

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ujian Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim

"Jadi kami tidak memaksakan bahwa ujian sekolah itu harus mengukur ketuntasan capaian kurikulum sampai semester terakhir ini yang terdampak oleh bencana Covid-19 dan terdisrupsi pembelajarannya," lanjut dia.

Nadiem sebelumnya menyatakan Ujian Nasional pada 2020 dibatalkan lantaran pemerintah mengedepankan kesehatan dan keamanan para siswa serta keluarga mereka di tengah wabah Covid-19.

"Kami telah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional di tahun 2020 ini.

Alasan nomor satu adalah prinsip dasar dari Kemendikbud, yang terpenting itu adalah keamanan dan kesehatan daripada siswa kita.

Dan tentunya juga keamanan keluarga mereka," kata Nadiem melalui sambungan konferensi video, Selasa (24/3/2020). 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul UN 2020 Ditiadakan, Sekolah Tetap Bisa Adakan Ujian Kelulusan Online

Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (YouTube Kemendikbud RI)

 Alasan UN 2020 Dibatalkan: Tak Ingin UN jadi Arena Penyebaran Covid-19

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan Ujian Nasional atau UN 2020 dibatalkan.

Alasannya, pemerintah mengedepankan kesehatan dan keamanan para siswa serta keluarga mereka di tengah wabah virus corona (Covid-19).

"Kami telah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional di tahun 2020 ini," kata Nadiem melalui sambungan konferensi video, Selasa (24/3/2020).

"Alasan nomor satu adalah prinsip dasar dari Kemendikbud, yang terpenting itu adalah keamanan dan kesehatan daripada siswa kita dan tentunya juga keamanan keluarga mereka," lanjut dia.

Jokowi Tangguhkan Cicilan Kredit 1 Tahun Untuk Tukang Ojek, Sopir & Nelayan di Tengah Pandemi Corona

Akan berbahaya bagi para siswa dan keluarga mereka apabila Ujian Nasional tetap dilaksanakan.

Sebab, pasti akan terjadi penumpukan orang dalam jumlah banyak di satu tempat jika Ujian Nasional tetap diadakan.

Padahal, penumpukan orang dalam jumlah besar di satu tempat saat ini sangat berbahaya karena berpotensi menjadi arena penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Apalagi, para siswa juga tinggal bersama anggota keluarga lain yang dimungkinkan berumur 60 tahun ke atas, di mana mereka rawan terinfeksi virus corona.

Sejumlah murid SD Negeri Lariang Bangi III mengikuti ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Dasar (SD) di sekolah mereka, di Jalan Latimojong, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (19/5/2014). Penentuan kelulusan murid akan dilaksanakan pihak sekolah masing-masing daerah menyusul kebijakan penghapusan sistem Ujian Nasional (UN) SD/MI yang diberlakukan mulai tahun 2014 ini. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
Halaman
123