WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah menetapkan status darurat global terkait wabah virus Corona.
Virus corona yang berasal dari Wuhan,China ini ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Meningkatnya kasus virus Corona, terutama di China, tentu membuat para staf medis berusaha keras menangani para pasien.
Pasien terjangkit virus Corona diketahui setiap harinya berdatangan ke rumah sakit.
Bekerja nonstop setiap hari, para staf medis pun tentu merasa kewalahan.
Seorang staf medis baru-baru ini dikabarkan meninggal diduga karena kelelahan bekerja.
• Jumlah Pasien Sembuh Virus Corona Capai 664 Orang, Ini Proses Penyebaran Antar Manusia Paling Umum
Sebelum meninggal dunia, pria 28 tahun itu disebut sempat pingsan.
Seperti dilansir dari World of Buzz dan The Paper, staf medis bernama Song Yingjie itu merupakan seorang apoteker muda.
Song Yingjie adalah salah satu dari sejumlah staf medis yang ikut menangani para pasien terjangkit Corona.
Ia ditemukan meninggal di asramanya oleh rekan-rekannya.
Diketahui, Song Yingjie telah bekerja di pusat kesehatan sejak April 2016 dan bergabung dengan tim yang akan ditempatkan di Yuelin Expressway.
Ia bersikeras untuk bekerja setiap hari mulai tanggal 25 Januari 2020, yang merupakan hari pertama Tahun Baru China.
Sebagai staf medis, ia bertanggung jawab atas distribusi pasokan medis ke rekan-rekannya.
Ia bekerja keras tak kenal lelah selama 10 hari dan 9 malam.
Selesai bekerja, ia kembali ke asramanya untuk istirahat pada 3 Februari 2020 lalu.
Tak berapa lama kemudian, ia ditemukan meninggal di asrama.
Rekan-rekannya meyakini bahwa ia meninggal karena serangan jantung mendadak yang disebabkan kelelahan bekerja.
Sementara itu, pihak berwenang diketahui masih menyelidiki kasus ini.
(TribunStyle.com/Tiara Susma)