Tragedi Susur Sungai

Trauma! Annisa Ingat Detik-detik Teman-temannya Takut Membantah Perintah Kakak Pembina: Semua Hanyut

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari pertama masuk pasca tragedi susur sungai, murid SMPN 1 Turi diterapi psikolog

Nindia yang alumni sekolah itu pun heran, mengapa dalam kondisi cuaca mendung pihak pembina tetap bersikeras melanjutkan aktivitas susur sungai.

Karena menurutnya, saat ia bersekolah di sana, jika cuaca mendung atau hujan maka agenda di luar kelas diganti materi di dalam kelas.

Begitu mendapat informasi bahwa agenda susur sungai tersebut berakhir dengan insiden tenggelamnya para siswa, ia bersama kakaknya langsung membagi tugas untuk mencari data anak-anak yang selamat.

Para siswa SMP N 1 Turi yang terserat arus saat susur sungai kegiatan pramuka (Ist)

Pasalnya ia tak menemukan di mana posisi adiknya pada sore nahas itu.” Saya di Klinik SWA, kakak saya di puskesmas dan sekolah," imbuhnya.

Hatinya semakin hancur ketika di Klinik SWA sudah ada empat janazah. Ia tak berani berandai-andai. Kekhawatirannya semakin membuncah.

"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu per satu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," kenangnya.

 

Ia dengan berat hati memeriksa satu per satu jenazah itu, dan ternyata itu bukanlah adiknya.

Ia baru merasa lega ketika mendengar adiknya ternyata sudah berada di sekolah.

Nindia pun sempat mendengar peristiwa yang dialami adiknya.

"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," paparnya.

Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020) (Dok.Pusdalops DIY)

Namun ternyata tidak semua temannya mengikuti anjuran Annisa.

"Nanti kalau enggak turun dimarahi pembina, loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.

"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," jelasnya.

Trauma

Nindia sendiri menceritakan bahwa adiknya masih terguncang dengan peristiwa yang menelan banyak korban itu.

Halaman
1234