Virus Corona

Tak Hanya Dokter, Petugas Kremasi Ikut Kelelahan Bakar 100 Jasad Korban Virus Corona 24 Jam Non Stop

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban meninggal virus corona bertambah, petugas kremarti kelelahan

Dokter Li Wenliang meninggal dunia pada Kamis (6/2/2020) di usianya yang masih muda yakni 34 tahun.

• Sudah 5 Negara Asia Terkena Dampak Virus Corona, Mengapa Indonesia Tidak? Ternyata Ini Penyebabnya

• Inilah Momen 15 Detik Pria Sedang Belanja di Pasar Tertular Virus Corona Orang di Sebelahnya

Dokter Li Wenliang meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah mengandung buah hati mereka yang kedua.

Sayang, sebelum Li Wenliang melihat anak keduanya, ia harus berpulang lebih dulu.

Kepergian Li Wenliang pastinya meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Wuhan.

Pasalnya, setelah dicibir lantaran disebut menyebarkan berita bohong, dugaan Li Wenliang soal virus corona benar adanya terjadi.

Dokter Li Wenliang (WEIBO, thinkchina.sg/onlineindus.com)

Bahkan sebelum kepergiannya, warga pun sempat menyebut dokter Li Wenliang sebagai pahlawan.

Li Wenliang adalah satu-satunya dokter yang mampu mendeteksi gejala virus corona di awal penyebarannya.

Ia pun sempat memberitahukan penemuannya tersebut kepada rekan-rekan medis.

Hal itu ditulis Li lewat pesan di grup obrolan pada 30 Desember 2019 lalu.

"Halo semua. Ini Li Wenliang, dokter mata dari Rumah Sakit Pusat Wuhan," katanya dalam unggahan pertamanya.

Li berusaha meminta agar rekan-rekannya sesama dokter dapat berhati-hati saat menangani penyakit baru yang misterius.

Saat itu Dr Li dan kebanyakan rekannya tidak tahu bahwa penyakit itu berasal dari virus corona baru.

• VIRAL Selebgram Kanada Bikin Prank Virus Corona di Dalam Pesawat, Akhirnya Unggah Video Minta Maaf

• Ikut Jamuan Makan Tahun Baru Imlek Ramai-ramai, 10 Warga Wuhan Terinfeksi Virus Corona, 30 Dites

Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi.

Lalu empat hari kemudian ia dikunjungi oleh petugas dari Biro Keamanan Umum yang memintanya untuk menandatangani sepucuk surat.

Dalam surat itu, ia dituduh telah "membuat komentar palsu" yang bersifat "sangat mengganggu ketertiban umum".

Halaman
1234