Viral Hari Ini

7 Fakta di Balik Siswa SMP Tewas Usai Dihukum Lari di Sekolah, Ingin Istirahat Tak Digubris Guru

Penulis: sulastri
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

7 Fakta di Balik Siswa SMP yang Tewas Dihukum Lari di Sekolah, Ingin Istirahat Tak Digubris Guru

Ternyata pingsan di sekolah karena disuruh lari memutari lapangan sekolah.

"Menurut beberapa temannya, Fanly diberi ganjaran karena terlambat ke sekolah, sehingga disuruh berdiri di panas (di bawah terik sinar matahari)," bebernya.

Tambahnya, karena sudah panas anaknya sempat mengeluh kepada guru yang memberi dia pengajaran, namun korban bersama beberapa temannya yang ikut terlambat disuruh lari memutari halaman sekolah.

"Saya mendapat informasi, saat lari diputaran ke empat, anak saya pingsan dan jatuh ke tanah dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh mereka," katanya.

Lanjutnya, sebagai orang tua korban, mereka keberatan dengan perbuatan oknum guru berinisial CS (58) terhadap anak mereka.

6. Penjelasan Kepala SMP Kristen 46 Tentang Insiden ini

Penjelasan Kepala Sekolah (Tribun Manado)

Kepala SMP Kristen 46 Mapanget Barat Selmi Ramber Spd menuturkan jika memberikan sanksi pada siswa yang terlambat memang sudah aturan sekolah.

Seperti diberitakan Fanly Lahingade meninggal setelah mendapat ganjaran lari memutari lapangsan sekolah.

"Setiap siswa ketika terlambat ada sanksi. Jadi pada pagi tadi Fanly terlambat ke sekolah, dan diberi sanksi oleh oknum guru," ujar Kepala Sekolah.

Selmi mengaku jika bukan hanya Fanly saja yang mendapatkan sanksi melainkan temannya yang didapati terlambat juga ikut dihukum.

"Bukan hanya Fanly sendiri yang diberi sanksi, ada beberapa siswa lain juga yang diberi sanksi oleh oknum guru karena terlambat datang ke sekolah," jelas Ramber.

7. Orang Tua Korban sudah Laporkan Oknum Guru CS

Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani menuturkan jadi peristiwa ini terjadi Selasa pagi, di halaman SMP Kristen 46 Mapanget Barat.

"Saya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada kasus di Mapanget Barat. Saat saya ke lokasi yang dimaksud, benar ada siswa yang meninggal dunia setelah diberi ganjaran oleh oknum guru," jelas Kapolsek.

Lanjutnya, orang tua korban sudah membuat laporan di Mapolsek, dan jenazah korban sendiri akan dilakukan otopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara.

"Untuk oknum guru yang memberikan ganjaran kepada korban saat ini lagi drop di rumah sakit," kata Kapolsek.

Dia menambahkan, anggotanya sudah menemui oknum guru perempuan berinisial CS (58) di Rumah Sakit Auri.

"Oknum guru diduga syok dan saat ini masih dirawat di rumah sakit, belum bisa diambil keterangan," ucap Kapolsek.(TribunStyle.com/Sulastri)