Akan tetapi,saat putaran keempat, Fanly tiba-tiba jatuh pingsan.
"Kami langsung berhenti berlari dan mengatakan kepada CS bahwa Fanly sudah pingsan," ucap Betran.
4. Nyawa Fanly Tak Tertolong Meski Dilarikan ke Rumah Sakit
Fanly yang diketahui pingsan saat menjalani hukuman langsung dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya korban di bawa di Rumah Sakit Auri, dan dari RS Auri korban dirujuk ke RSUP Kandou Manado, namun sayangnya nyawa Fanly tidak bisa tertolong.
Selanjutnya jasad Fanly di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
5. Ayah Fanly Terkejut dengan Kabar Anaknya yang Meninggal
Dilansir dari Tribun Manado, Joni Lahingide langsung syok mengetahui jika sang putra meninggal.
Pasalnya, sebelum kejadian itu terjadi, Joni yang mengantar Fanly ke sekolah.
"Padahal saya baru mengantarnya tadi pagi di sekolah dengan menggunakan sepeda motor," ujar Joni ke awak media saat dijumpai di rumah sakit Bhayangkara Karombasan.
Dijelaskannya, sekitar pukul 06.50 Wita, dia mengantar korban ke sekolah, setelah itu dia pergi ke rumah.
"Saya baru mau makan, baru mengambil makanan, tiba-tiba teman dari Fanly datang ke rumah dan mengatakan bahwa Fanly mengalami kecelakaan di sekolah dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Auri," katanya.
Lanjutnya, belum sempat makan, dirinya langsung ke Rumah Sakit Auri untuk melihat anaknya.
"Saat di Rumah Sakit Auri, Fanly sudah tidak merespons panggilan saya, selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Malalayang, namun anak saya sudah meninggal di perjalanan menuju rumah sakit," jelasnya.
Dikatakannya juga, setelah dicek, anaknya bukan kecelakaan.