Haidar yang berhasil diamankan polisi, kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa Duren Sawit.

Istri Haidar bahkan memberi keterangan bahwa sang suami memiliki riwayat sakit jiwa, dan pernah dirawat di RS Duren Sawit tahun 2017 silam.

Setelah kasus tersebut tersebar, banyak yang menyebut bahwa Haidar mengalami gangguan jiwa bahkan gila.

Sebagai seorang ibu, Elvy merasa tak terima sang putra disebut gila.

Elvy mengungkapkan kesedihannya dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019).

Tak sendiri, Elvy ditemani dua putrinya Fitri Sukaesih dan Dhawiya saat menemui awak media.

"Kalau dibilang orang yang hilang ingatan, sakit jiwa, HR tidak begitu. Masih shalat masih semua, dia juga tidak gila. Dia bisa semua," ungkap Fitri sambil menangis, dikutip Kompas.com.

"Aku enggak terima dia dibilang orang gila. Dia juga bilang 'ane enggak gila'," imbuh Elvy yang tangisnya pecah.

Setelah menjalani serangkaian tes di rumah sakit jiwa, Haidar ternyata mengidap schizophrenia.

Melansir laman Grid.ID, Minggu (15/9/2019), schizophrenia yang diidap oleh Haidar lantaran kehilangan anak ketiganya, Zakiah di akhir tahun 2014 silam.

"Ada kejadian yang menekan dia cukup berat, kehilangan putrinya zakia di tahun akhir 2014," kata Fitria. 

Haidar mengalami goncangan yang begitu hebat, hingga kejiwaanya terganggu. 

"Haidar saat itu amat sangat terpukul. Dari situ terlihat agak kurang bicara, enggak nyambung," lanjutnya.

Tak hanya itu, terdapat pemicu lain yang menyebabkan Haidar mengalami gangguan psikologis setelah tiga kali mengalami serangan stroke.

Bahkan serangan stroke yang dialami Haidar sampai menyebabkan pita suaranya rusak.