Jika umumnya mahasiswa S2 menyelesaikan studi dalam waktu 2 tahun, maka Herayati hanya butuh 2 tahun saja.
Bukan hanya itu, dia juga lulus dengan sangat memuaskan, cumlaude dengan IPK 3,8.
3. Kuliah di ITB karena terinspirasi guru SMP-nya
Ternyata, keinginannya untuk kuliah di ITB dimiliki Herayati sejak duduk di bangku SMP.
Keinginannya itu muncul ketika seorang guru di sekolahnya, yang juga lulusan ITB, menceritakan tentang kisahnya kuliah dengan beasiswa full.
"Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full," ungkap Hera.
Sejak saat itulah yang ada di pikiran Herayati untuk di tuju hanya ITB.
4. Menggemari pelajaran kimia sejak SMA
Sedangkan keputusannya untuk melanjutkan kuliah di jurusan kimia didasari oleh mata pelajaran favoritnya saat SMA.
Seperti jalan takdir yang menuntunnya, kemudian dia mengetahui bahwa jurusan kimia terbaik di Indonesia adalah di ITB.
"Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB." imbuhnya.
5. Orangtua sempat mengkhawatirkan biaya
Menyekolahkan anaknya di universitas ternama mungkin tak pernah terbayangkan oleh orangtua Herayati.
Bayang-bayang biaya tinggi sempat membuat kedua orangtua Herayati khawatir.
Namun, demi anaknya, mereka tak menampakkan kekhawatiran itu di hadapan Herayati.