Kisah Inspiratif

Kisah Anak Tukang Becak yang Berhasil Lulus S2 dalam 10 Bulan hingga Jadi Dosen Muda di ITB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herayati dan kedua orangtuanya

Ternyata, tak berhenti pada prestasinya di jenjang S1 saja, Herayati pun menorehkan prestasi yang membuat orang kagum saat ia menyelesaikan studi S2, yang juga ditempuhnya di ITB.

Jika umumnya mahasiswa S2 menyelesaikan studi dalam waktu 2 tahun, maka Herayati hanya butuh 2 tahun saja.

Bukan hanya itu, dia juga lulus dengan sangat memuaskan, cumlaude dengan IPK 3,8.

3. Kuliah di ITB karena terinspirasi guru SMP-nya

Ternyata, keinginannya untuk kuliah di ITB dimiliki Herayati sejak duduk di bangku SMP.

Keinginannya itu muncul ketika seorang guru di sekolahnya, yang juga lulusan ITB, menceritakan tentang kisahnya kuliah dengan beasiswa full.

"Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full," ungkap Hera.

Sejak saat itulah yang ada di pikiran Herayati untuk di tuju hanya ITB.

Herayati dan kedua orangtuanya (Kompas/Acep Nazmudin)

4. Menggemari pelajaran kimia sejak SMA

Sedangkan keputusannya untuk melanjutkan kuliah di jurusan kimia didasari oleh mata pelajaran favoritnya saat SMA.

Seperti jalan takdir yang menuntunnya, kemudian dia mengetahui bahwa jurusan kimia terbaik di Indonesia adalah di ITB.

"Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB." imbuhnya.

5. Orangtua sempat mengkhawatirkan biaya

Menyekolahkan anaknya di universitas ternama mungkin tak pernah terbayangkan oleh orangtua Herayati.

Bayang-bayang biaya tinggi sempat membuat kedua orangtua Herayati khawatir.

Halaman
1234