Ibu Beti juga terkadang menumbuk padi untuk menjadi beras. Di tempat itu memang tidak ada penggiling padi.
Di tengah keterbatasan uang dan fasilitas, serta tidak adanya saluran informasi, Beti tetap bertahan untuk mengabdi di SMPN 3 Waigete, Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten, Sikka, Flores. (Angriawan Cahyo Pawenang/ Nansianus Taris)
(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul “Kisah Pilu Guru Honorer di Pedalaman Flores, Gaji Rp 85.000 Hingga Tak Bisa Kabari Keluarga karena Terisolasi).