Namun sampai akhir Mei helikopter tak datang menjemput.
Logistik yang dibawa Mantri Patra pun habis berikut pula obat-obatan bagi masyarakat di sana.
Namun, Patra tinggal seorang diri dan tetap bertahan setelah temannya sesama perawat memutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki.
Dia terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya.
Untuk mengisi hari, bujangan kelahiran 1988 ini selalu berintekrasi dengan warga setempat, dari berkunjung ke rumah warga, bermain bersama pemuda setempat, hingga ikut berkebun bersama warga.
"Tiap sore dia pergi dengan anak-anak menyanyi-menyanyi," kata seorang warga Oya yang dikisahkan Kepala Puskesmas Naikere Tomas Waropen di Wasior, Minggu (24/6/2019) kemarin.
Hari terus berlalu, helikopter yang ditunggu tak juga tiba, tetapi kesetiaan Patra tetap tak luntur.
Dia terus bertahan meski di hatinya memendam kecewa terhadap instansi tempatnya bekerja hingga akhirnya dia jatuh sakit.
Mengetahui kondisinya kian memburuk, seorang warga Kampung Oya memutuskan berjalan kaki untuk memberitahukan kondisi sang mantri kepada kepala Puskesmas Naikere.
Meskipun demikian, tetap saja tidak ada helikopter yang datang untuk mengevakuasinya ke kota guna mendapat perawatan medis.
Waktu Mantri Patra di dunia pun habis, 18 Juni 2019 ia menghembuskan napas terakhir dalam tugasnya di Oya.
Ia meninggal dalam kesendirian, tanpa keluarga, teman, maupun kerabat yang mendampinginya.
Ironisnya, jenazah Patra baru dijemput setelah dirinya meninggal selama empat hari.
• VIDEO VIRAL Pria Bertubuh Kekar Tolak Bayar Teh Hangat Rp 1.000, Si Pemilik Warung Dibentak-bentak
Kepala Puskesmas Naikere, Tomas Waropen menyatakan nyawa Patra mungkin bisa tertolong jika pihak dinas kesehatan maupun instansi terkait lainnya cepat merespon laporannya terkait kondisi Patra dan meminta segera dikirim helikopter.
"Kami sudah rapat sampai tiga kali dengan Dinas Kesehatan, Kesra dan Pak Sekda tapi tetap tidak ada jalan. Sampai akhirya dia sudah meninggal baru helikopter bisa naik," ujar Waropen, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Meninggalnya Mantri Patra menjadi kesedihan tersendiri bagi warga Kampung Oya yang selama ini mendapatkan pelayanan kesehatan dari Patra tanpa pamrih.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)