TRIBUNSTYLE.COM - Fakta lain aksi hubungan intim pasutri di Tasikmalaya terkuak, awalnya anak-anak tidak sengaja melihat adegan dewasa tersebut melalui jendela yang sengaja dibuka.
Aksi tak pantas yang dilakukan oleh pasutri asal Tasikmalaya dengan mempertontonkan hubungan intim secara langsung di hadapan anak-anak rupanya bermula dari ketidaksengajaan.
Disampaikan oleh kedua pelaku, ES dan LA, sebelum bocah-bocah tersebut menyaksikan aksi keduanya berhubungan badan, mereka tidak sengaja melihatnya melalui jendela yang sengaja dibuka.
Mirisnya, adegan ranjang tersebut dilakukan di hadapan anak-anak secara langsung ketika bulan Ramadhan lalu.
• Heboh Pasutri Tasikmalaya Hubungan Intim di Depan Bocah SD, Ternyata Anaknya Ikut Menonton
Aksi tidak pantas kedua pelaku terungkap berdasarkan laporan guru ngaji di kampung tersebut.
Miftah Farid, guru ngaji di mendengar cerita tersebut dari seorang anak.
Kemudian, Miftah mengadukan kejadian tersebut kepada KPAID Tasikmalaya.
Seperti diketahui, Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota akhirnya menangkap pasangan suami istri berinisial ES (25) dan LA (24) asal Desa Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/6/2019).
Keduanya terbukti menyuguhkan tontonan secara live (langsung) aksi hubungan intim mereka di hadapan bocah SD berusia 12-13 tahun.
Untuk bisa menonton live hubungan intim yang dilakukan mereka, ES dan LA mematok harga Rp 5000 hingga 10.000 kepada anak-anak yang ingin menyaksikan.
Uang tersebut digunakan untuk membeli kopi dan rokok.
• Aksi Pasutri Hubungan Intim di Depan Bocah SD Direkam? Fakta Berbeda Diungkapkan KPAID Tasikmalaya
"Keduanya mengajak anak-anak menonton secara langsung saat berhubungan badan. Syaratnya iuran membeli kopi dan rokok," tambah Dadang.
Fakta miris terkait hubungan intim yang dilakukan oleh pasutri di Tasikmalaya kembali terungkap.
Rupanya, aksi tidak pantas kedua pelaku suami istri berhubungan intim di hadapan bocah SD itu juga dilihat oleh anak mereka yang seusia dengan anak lainnya.
Setidaknya, ada tujuh anak yang menjadi korban dan menonton aksi bejat kedua pelaku.