Jasadnya dibiarkan membeku di lereng Everest.
Seorang pemandu dan inspektur polisi Nepal berusaha membawa jasadnya pada tahun 1984, tetapi kedua pria itu juga terjatuh dan meninggal dunia.
Sejak upaya itu, tidak ada yang pernah mencoba membawa jasadnya.
• Kisah Sedih tapi Juga Konyol dari Para Perempuan yang Pasangannya Keranjingan Mobile Legends
Kisah kematian Schmatz menjadi terkenal di kalangan pendaki karena kondisi jasadnya yang membeku di jalur pendakian rute Selatan.
Jasadnya masih utuh dan masih mengenakan pakaian pendakiannya, matanya tetap terbuka, dan rambutnya bergerai tertiup angin.
Seolah Everest memberinya pemakaman yang layak. Mayat Schmatz kemudian menghilang, di Zona Kematian di Gunung Everest.
Sementara itu, ada sekitar 150 mayat yang masih berada di Everest, banyak dari mereka yang disebut zona maut yang memiliki tingkat oksigen sangay tipis dengan ketinggian di atas 24.000 kaki.
Mayat-mayat itu diawetkan oleh alam dan dianggap sebagai peringatan bahwa pendakian ke Everest sangat membahayakan.
Yang paling terkenal adalah jasad George Mallory, yang gagal mencapai puncak pada tahun 1924. Pendaki baru menemukan jasadnya pada tahun 1999, atau 75 tahun kemudian.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Kisah Jasad Abadi Hannelore Schmatz, Pendaki Everest Wanita Pertama yang Temui Ajal di Zona Maut"
Yuk Subscribe YouTube dan Like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini: