Breaking News:

Berita Viral

Dalih Pihak Ayam Goreng Widuran Solo Beri Label Non Halal Usai Viral, Pembeli Kebanyakan Non-Muslim

Pihak Ayam Goreng Widuran Solo ungkap alasan kenapa baru sekarang beri label non halal, karyawan sebut pelanggan kebanyakan non-muslim.

Tribun Network
AYAM GORENG WIDURAN - Pihak Ayam Goreng Widuran Solo ungkap alasan kenapa baru sekarang beri label non halal, karyawan sebut pelanggan kebanyakan non-muslim. 

TRIBUNSTYLE.COM - Restoran legendaris Ayam Goreng Widuran yang sudah lama menjadi ikon kuliner di Kota Solo kini tengah menjadi sorotan publik. 

Kehebohan bermula dari viralnya isu di media sosial yang menyebut bahwa menu ayam goreng yang disajikan ternyata masuk dalam kategori non-halal.

Akibat dari kabar tersebut, halaman Google Review restoran ini pun dibanjiri ulasan negatif. Banyak konsumen memberikan rating bintang 1, mengungkapkan kekecewaan karena merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas sejak awal.

Kasus ini mencuat setelah sejumlah pelanggan beragama Islam menyatakan ketidaktahuan mereka bahwa ayam goreng yang disantap ternyata dimasak menggunakan bahan yang tidak halal, termasuk dugaan penggunaan minyak babi dalam proses pengolahannya.

Kekecewaan para konsumen disuarakan melalui berbagai kanal, mulai dari media sosial hingga ulasan di Google Maps.

Menanggapi hal tersebut, salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran, Ranto, mengungkapkan bahwa informasi mengenai status non-halal memang baru disampaikan secara terbuka setelah banyaknya keluhan dari pelanggan.

Baca juga: Ayam Goreng Widuran Solo Minta Maaf Baru Beri Label Non Halal Setelah Viral, Begini Respons YLKI

Ayam Goreng Widuran di Solo viral usai heboh menu non halal. Diketahui, resto ini telah berdiri sejak tahun 1973.
AYAM GORENG WIDURAN - Ayam Goreng Widuran di Solo viral usai heboh menu non halal. Diketahui, resto ini telah berdiri sejak tahun 1973. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin-Instagram ayamgorengwiduransolo)

“Udah dikasih pengertiannya non-halal. Ya karena viralnya dikasih pengertian non-halal kremesnya itu. Beberapa hari yang lalu,”
ujar Ranto seperti dikutip dari Tribun Solo, Senin (26/5/2025).

Lebih lanjut, Ranto menyebutkan bahwa pihak restoran kini telah mencantumkan keterangan non-halal di berbagai platform, termasuk outlet fisik, akun resmi Instagram, hingga halaman Google Maps.

“Reklame sudah ada. Di IG sudah ada. Baru yang viral ini,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal berdiri pada 1971, mayoritas pelanggan Ayam Goreng Widuran adalah konsumen non-muslim.

“Kebanyakan non-muslim (pelanggan). Sejak 1971,” jelasnya.

Di tengah sorotan publik yang terus meluas, pihak manajemen Ayam Goreng Widuran menyampaikan permintaan maaf melalui akun resmi Instagram mereka. 

Dalam unggahan tersebut, mereka menegaskan bahwa seluruh outlet kini telah mencantumkan informasi non-halal secara jelas, sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi kepada konsumen.

Menanggapi polemik yang berkembang, Wali Kota Solo, Respati Ardi, turut angkat bicara.

Ia mengaku prihatin atas kegaduhan yang terjadi dan langsung menggelar rapat mendadak bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Ayam Goreng WiduranSolo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved