Breaking News:

Kunci Jawaban

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Bab 3 : Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman

Rangkuman materi Bahasa Indonesia KELAS 10 SMA / SMK/ MA sederajat Bab 3 Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman.

Editor: Putri Asti
YouTube Kelas Edukasi
Rangkuman materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA / SMK/ MA sederajat Bab 3 Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman. 

TRIBUNSTYLE.COM - Di bawah ini merupakan rangkuman materi Bahasa Indonesia KELAS 10 SMA / SMK/ MA sederajat Bab 3 Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman.

Rangkuman materi ini juga disajikan dalam bentuk link yang bisa didownload siswa untuk belajar di rumah.

Simak selengkapnya!

Berikut adalah rangkuman atau ringkasan materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK/ MA sederajat Bab 3 Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman.

Adapun garis besar materi yang dibahas tentang mengidentifikasi karakteristik hikayat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Baca juga: Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA, Kunci Jawaban Halaman 48 Tampilkan Lawakan Tunggal Secara Santun

Siswa dapat memanfaatkan rangkuman materi Bahasa Indonesia sebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Berikut ada juga link download materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 SMA / SMK semester 1 hingga 2.

Inilah rangkuman materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK sederajat Bab 3 Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman :

Hikayat ialah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifatsifat itu. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta

A. Membandingkan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dan Cerpen

Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan kondisi sosial dan budaya pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada tokohnya maupun setting cerita.

Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orangorang yang sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar.

Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena karakter dan latar belakang yang begitu beragam mengakibatkan konflik dan cara penyelesaiannya pun beragam.

Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayat memiliki alur lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai yang pada sebuah ceritanya berisi cerita lain.

Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju. Berbeda dengan cerpen yang memiliki alur lebih variatif. Sudut pandang penceritaan pun berbeda antara hikayat dan cerpen. Hikayat menggunakan sudut pandang orang ketiga, orang yang menceritakan. Adapun cerpen menggunakan sudut pandang yang beragam.

  • Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat, terdiri atas nilai pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial.
  • Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus belajar secara sadar.
  • Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya.
  • Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan ajaran kebaikan tertentu yang bersifat praktis.
  • Nilai sosial berkaitan erat antara hubungan individu dan individu lainnya dalam satu kelompok.
Halaman 1/4
Tags:
kunci jawabanBahasa Indonesia kelas 10Kurikulum Merdeka
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved