5 Anime 17+ Bertema Anthropomorphic, Mulai dari Cat Shit One hingga Odd Taxi Movie: In the Woods

TRIBUNSTYLE.COM - Hal-hal yang terlihat aneh memang terkadang mencuri perhatian, termasuk di dalam anime.

Oleh sebab itulah muncul tema  anthropomorphic.

Anime bertema anthropomorphic sepertinya bisa dijadikan alternatif tontonan jika kamu mencari hal unik.

Pasalnya, anime tersebut menyajikan cerita dengan mengaitkan karakteristik atau emosi mirip manusia dengan hal-hal yang bukan manusia, seperti hewan, benda, ataupun konsep abstrak.

Apa saja contohnya?

Berikut ini lima rekomendasi anime 17+ bertema anthropomorphic yang menarik untuk dikulik, dilansir dari MyAnimeList:

1. Shirokuma Cafe

Terletak di dekat kebun binatang setempat dan dimiliki oleh beruang kutub karismatik Shirokuma, Kafe Shirokuma adalah tempat yang populer bagi hewan dan manusia, memungkinkan mereka untuk duduk dan bersantai setelah seharian bekerja keras.

Entah itu minuman dingin atau item terbaru di menunya, Shirokuma merasa senang bisa melayani pelanggannya, sering kali memulai percakapan tentang berbagai topik.

Bersama dengan Penguin yang sarkastik dan Panda yang kikuk, mereka membentuk trio aneh yang terjebak dalam segala macam kesialan bersama teman-teman mereka yang lain seperti Grizzly, seorang pemilik bar, dan Sasako, seorang manusia yang bekerja di kafe.

Dari menghadapi cinta tak berbalas, perjalanan berkemah di luar ruangan, sesi karaoke, dan bahkan rahasia menyeduh kopi nikmat, selalu ada sesuatu yang terjadi di Shirokuma Cafe!

2. Cat Shit One

Baca juga: 5 Anime 17+ Tema Kenakalan Remaja Alias Delinquents, Termasuk Tokyo Revengers: Seiya Kessen-hen

Unit khusus Dinas Militer Wortel, Cat Shit One, adalah pasukan tempur militer swasta elit. Anggotanya, Perkins dan Botasky, ditempatkan di Timur Tengah untuk melakukan pengintaian terhadap basis pemberontak di mana para sandera ditahan.

Namun, segalanya dengan cepat meningkat ketika musuh membunuh seorang sandera dan tanpa ampun menyiksa sandera lainnya.

Menyadari bahwa mereka tidak sabar menunggu bantuan yang mereka minta tiba, sepasang tentara bayaran kelinci yang jumlahnya jauh lebih banyak memutuskan untuk menyelamatkan para tawanan itu sendiri.