5 Anime 17+ Bertema Team Sport, 2.43: Seiin Koukou Danshi Volley-bu hingga Ookiku Furikabutte

Saat Gion menonton pertandingan, ia menyadari bahwa meskipun orang yang besar dan tinggi memiliki keuntungan, ada posisi untuk orang-orang dengan berbagai bentuk dan ukuran. 

Segera yakin bahwa ia telah menemukan olahraga yang dapat ia kuasai meskipun perawakannya pendek, ia mendaftar, meskipun Iwashimizu menolak. 

Gion tidak dapat menerima alasan Iwashimizu dan menyeretnya kembali ke olahraga tersebut. 

Pelatihan mereka menjadi lebih intensif karena mereka ingin menjadi juara Hanazono, kejuaraan rugby tingkat sekolah menengah nasional.

4. Ookiku Furikabutte

Baca juga: 5 Anime 17+ Bergenre Adventure, Great Pretender hingga Katanagatari, Ada Penipu yang Ketipu

Ren Mihashi adalah pemain andalan tim bisbol sekolah menengahnya, tetapi karena kemampuannya melempar bola yang buruk, mereka tidak pernah menang. 

Kekalahan terus-menerus akhirnya membuat rekan setimnya menindasnya dan mencapai titik di mana rekan setimnya tidak lagi berusaha untuk menang, menyebabkan Mihashi lulus dengan sedikit rasa percaya diri. 

Akibatnya, Mihashi memutuskan untuk pergi ke sekolah menengah atas di prefektur lain di mana ia tidak berniat bermain bisbol. 

Sayangnya, saat tiba di SMA Nishiura, ia terseret untuk bergabung dengan tim baru mereka sebagai pelempar awal.

Meskipun awalnya tidak mau, Mihashi menyadari bahwa di sanalah ia akan diterima apa adanya; dengan bantuan dari catcher Takaya Abe, ia mulai lebih percaya diri dengan kemampuannya sendiri. 

Abe, melihat potensi dalam diri Mihashi, menjadikannya sebagai tujuan untuk membantunya menjadi pelempar yang layak disebut sebagai pemain andalan.

5. Major S5

Baca juga: 5 Anime 17+ Tema Martial Arts, Termasuk Shijou Saikyou no Deshi Kenichi, Belajar Karate Mati-matian

Piala Dunia Bisbol sudah dekat, dan Gorou Honda sangat ingin mewakili negaranya.

Namun, ada satu masalah kecil yang menghalanginya: daftar pemain tim sudah dipilih, dan dia tidak menjadi bagian dari daftar tersebut.

Meskipun demikian, Gorou tetap bersikeras untuk bergabung. Dia menjadi pelempar latihan untuk tim nasional Jepang, dengan harapan dapat menunjukkan kecepatan dan keterampilannya yang luar biasa kepada manajer tim.