Breaking News:

Berita Viral

Sosok Made Tawa, Lansia di Bali Jadi Wisudawan di Usia 81 Tahun, Sempat Stroke Jelang Akhir Studi

Inilah kisah Made Tawa, lansia di Bali yang berhasil menjadi wisudawan S1 di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali di usia 81.

Humas STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Inilah kisah Made Tawa, lansia di Bali yang berhasil menjadi wisudawan S1 di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali di usia 81. 

Hal itu dikarenakan dirinya berhasil menjadi lulusan di usia 84 tahun dan mendapat predikat menjadi wisudawan usia tertua yang diumumkan langsung oleh Prof. Gorky Sembiring selaku pemandu acara sesi Wisudawan Inspiratif. 

Adapun Upacara Wisuda UT Pusat Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan. 

Menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT 

Kisah menariknya lagi, Wagimoen yang akrab dipanggil Mbah Moen ini berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester.

Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat. 

Mbah Moen, diketahui, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun. 

Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.

Wagimoen berhasil menyandang gelar sarjana
Wagimoen berhasil menyandang gelar sarjana Administrasi Negara dan gelar Wisudawan Senior di UT Bogor

Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010. 

Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.

Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar. 

Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.

Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.

Tidak jarang, beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus. 

Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.

Saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Made TawaSekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu KuturanSingarajaBali
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved