Tak Mau Diajak Salaman, Pelajar di Semarang Jateng Disetrika Kakak Kelas, Kondisi Pilu: Dada Melepuh
Tak mau diajak salaman, seorang pelajar di Semarang, Jawa Tengah, disetrika kakak kelasnya. Dada melepuh dan dilarikan ke rumah sakit.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Tak mau diajak salaman, seorang pelajar di Semarang, Jawa Tengah, disetrika kakak kelasnya. Dada melepuh dan dilarikan ke rumah sakit.
Seorang pelajar di Semarang, Jawa Tengah hars merasakan pilu karena ulah kakak kelasnya.
Hanya gegara tak gubrik ajakan salaman, dadanya disetrika oleh sang kakak kelas.
 
Seketika tubuhnya pun melepuh dan dilarikan ke rumah sakit.
Seorang pelajar berinisial D (14) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami luka bakar di bagian dada diduga disetrika kakak kelasnya.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH Belasan Siswa SMA di Tebet Jadi Korban Bullying Kakak Kelas, Dada dan Kemaluan Dipukul
Kasat Reksrim Polres Semarang AKP Aditya Perdana mengatakan, dugaan penganiayaan ini terjadi di asrama sebuah MTS di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
Kronologi
Peristiwa penganiayaan bermula saat keduanya sedang melaksanakan shalat sunah sebelum shalat isya di masjid asrama.
Dugaan penganiayaan terhadap siswa kelas VIII MTs ini terjadi pada Senin (13/5/2024) malam.
"Saat itu D bersama terduga pelaku F (15) warga asal Provinsi Bali, yang juga kakak kelas korban, melaksanakan shalat sunah sebelum shalat Isya di masjid asrama," jelas dia.
Saat itu setelah shalat, terduga pelaku F warga asal Provinsi Bali ingin bersalaman, namun korban sedang berdoa, sehingga tidak menggubris ajakan salaman dari pelaku.
"Hal ini yang dimungkinkan memicu kemarahan terduga pelaku terhadap korban," kata Aditya.
Setelah kejadian tersebut, pelaku meninggalkan korban.
 
"Saat korban kembali ke asrama, selang beberapa waktu terduga pelaku menghampiri korban. Saat korban hendak istirahat dengan bertelanjang dada atau tanpa menggunakan kaus, pelaku menempelkan setrika ke dada korban," ujarnya.
Pengasuh asrama yang mengetahui kejadian tersebut segera mendatangi keduanya.
Korban mengalami luka bakar di bagian dada sempat mendapat perawatan di asrama.
Namun pada Selasa, (14/5/2024) korban dibawa ke rumah sakit.
"Korban dibawa ke Rumah Sakit Puri Asih Salatiga untuk mendapat perawatan. Namun korban pada hari itu juga diperkenankan pulang, dan mendapat rawat jalan," paparnya.
Keluarga korban pun melaporkan kejadian ini ke Polres Semarang.
"Orangtua korban yang mengetahui kabar hal tersebut, pada Kamis (16/5/2024) melaporkan kejadian ke Polres Semarang dan diterima langsung oleh unit PPA Sat Reskrim Polres Semarang. Dan hari ini personel penyidik PPA telah mendatangi lokasi kejadian, untuk melakukan pendalaman," jelas Aditya.
Aditya mengatakan, kasus ini sudah ditangani Unit PPA dan sedang dilakukan penyelidikan.
"Kasus tersebut sudah ditangani unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), anggota sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi," jelasnya, Jumat (17/5/2024) malam.
Kasus Lainnya - ASTAGFIRULLAH Belasan Siswa SMA di Tebet Jadi Korban Bullying Kakak Kelas, Dada dan Kemaluan Dipukul
Ada belasan siswa SMAN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan diduga menjadi korban bullying kakak kelasnya sendiri.
Peristiwa penganiayaan dilakukan oleh terduga 15 siswa kelas XI dan XIII SMAN tersebut.
Para korban ini dipukuli di daerah dada hingga kemaluannya.
Lebih mirisnya lagi, penganiayaan telah dilakukan secara berulang dan bergilir di sejumlah tempat.
“Klien kami, AF (16), dan 11 teman sebayanya menjadi korban bullying atau penganiayaan senior di sekolahnya. AF dipukul di area dada ke bawah, termasuk kemaluan,” kata kuasa hukum korban Fahrizal Husin Nasution saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).
 
Baca juga: Fatir Korban Kasus Bully yang Diamputasi di Bekasi Meninggal, Polisi Sudah Tetapkan 1 Tersangka
Terakhir, 1 Desember 2023 lalu, peristiwa itu terjadi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Jadi hari Jumat itu para korban dipanggil atau diundang ke rumah salah satu pelaku. Mereka diminta datang pas sore hari,” tutur Fahrizal.
“Nah, pas klien saya datang, dia bilang sudah ada beberapa temannya yang dianiaya dan disiksa oleh kakak kelasnya,” lanjut dia.
Fahrizal mengatakan, aksi itu dilakukan secara bergilir di dalam sebuah ruangan.
Setiap orang, lanjut Fahrizal, dipanggil secara bergantian lalu dipukul habis-habisan oleh beberapa seniornya.
“Begitu satu orang selesai, dia (AF) dipanggil. Mukanya lalu ditutup, area mata terutama, kemudian dihajar,” ungkap dia.
Kini, kasus penganiayaan yang diderita AF dan teman-temannya telah dilaporkan ke kepolisian.
Laporan itu dibuat oleh ibu AF dan teregistrasi dengan nomor LP/B/3647/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Desember 2023.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dan Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| WNA Israel Miliki Identitas Indonesia, Dedi Mulyadi dan Bupati Ungkap Fakta Mengejutkan! |   | 
|---|
| Prahara PPPK: Suami Ceraikan Istri Penjual Sayur, Firasat Buruk 5 Tahun Silam Terbukti! |   | 
|---|
| Politisi Selingkuh? Suami Anggota DPRD Takalar Ungkap Kisah Pilu Kehamilan Istri di Bali. |   | 
|---|
| KESAKSIAN NGERI PENUMPANG: Bus Terguling, Korban Selamat Lihat Rekan Berlumuran Darah |   | 
|---|
| Taktik Licik Menantu di Bogor: Libatkan Pria Lain Demi Kuras Harta Mertua yang Umroh |   | 
|---|
 
							 
                 
											 
											 
											 
											