Butuh Tontonan Bikin Baper? 5 Anime 17+ Tema Love Polygon, Yesterday wo Utatte hingga Just Because!

TRIBUNSTYLE.COM - Membahas cinta memang tidak ada habisnya.

Ada banyak sekali cerita dalam sebuah hubungan cinta, tak heran kalau hal tersebut banyak dituangkan dalam karya.

Mulai dari sinetron, film, hingga anime.

Cerita tentang cinta yang disuguhkan dalam anime pun relate dengan kehidupan sehari-hari.

Nah dilansir dari MyAnimeList, berikut ini TribunStyle.com rangkum lima rekomendasi anime 17+ bertema Love Polygon atau situasi di mana setidaknya dua orang bersaing untuk cinta individu lain:

1. Nagi no Asu kara

Dahulu kala, semua manusia hidup di bawah laut. Namun, beberapa orang lebih menyukai permukaan dan meninggalkan kehidupan di bawah air secara permanen.

Sebagai konsekuensinya, mereka kehilangan perlindungan yang diberikan Tuhan yang disebut "Ena" yang memungkinkan mereka bernapas di bawah air.

Seiring berjalannya waktu, keretakan antara penghuni laut dan penghuni permukaan semakin melebar, meski kontak antara kedua bangsa masih tetap terjalin.

Baca juga: Ditujukan untuk Pria Dewasa, 5 Anime 17+ Kategori Seinen, Arakawa Under the Bridge hingga xxxHOLiC

Nagi no Asu kara mengikuti kisah Hikari Sakishima dan Manaka Mukaido, bersama dengan teman masa kecil mereka Chisaki Hiradaira dan Kaname Isaki, yang terpaksa meninggalkan laut dan bersekolah di permukaan.

Di sana, rombongan juga bertemu Tsumugu Kihara, sesama pelajar dan nelayan yang menyukai laut.

Kehidupan Hikari dan teman-temannya akan berubah karena mereka harus menghadapi kebencian dan diskriminasi yang mendalam antara masyarakat laut dan permukaan, badai dalam kehidupan pribadi mereka, serta prahara yang akan datang yang mungkin membawa malapetaka bagi semua yang tinggal di permukaan.

2. Koi to Uso

Dalam masyarakat yang futuristik, Jepang telah menerapkan sistem kompleks yang disebut sebagai "Benang Merah Ilmu Pengetahuan" untuk mendorong pernikahan yang sukses dan memerangi angka kelahiran yang semakin rendah.

Berdasarkan perhitungan kecocokan, generasi muda pada usia 16 tahun ditetapkan sebagai pasangan nikah oleh pemerintah, dan dampak buruk menanti mereka yang tidak menaati pengaturan tersebut.