Breaking News:

5 Kasus Kriminal Termiris Pemilu 2024: Kades Bakar Posko Caleg, Caleg Bagi-bagi Buku Yasin Dipenjara

Simak 5 kasus kriminal termiris Pemilu 2024: KPPS kena bacok gegara antrean, hingga kepala desa bakar posko caleg DPR RI di Cianjur.

ISTIMEWA
5 kasus kriminal termiris Pemilu 2024: KPPS kena bacok gegara antrean, caleg bagi-bagi rice cooker dan buku yasin dipenjara, hingga kepala desa bakar posko caleg DPR RI di Cianjur. 

TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata banyak perilaku kriminal terjadi di ajang Pemilu 2024.

Untuk diketahui, Pemilu 2024 telah selesai dilaksanakan, penghitungan data suara real count juga sudah dipapar KPU.

Di balik keriuhan Pemilu 2024, beragam kejadian miris terjadi setelah pelaksanaan pemilihan umum.

Hingga kini banyak kisah kriminal muncul, dari anggota KPPS yang kena bacok hingga pembakaran posko caleg.

Banyak pelaku kriminal ditangkap usai Pemilu 2024 dilaksanakan di berbagai daerah.

Salah satu kisah kriminal termiris adalah anggota KPPS menerima perilaku penganiayaan.

Kisah-kisah ini begitu miris ketika dibaca dan didengar, sampai-sampai bisa merenggut nyawa orang.

Tak ayal polisi dan penegak hukum harus berurusan dengan pelaku kriminal seusai acara Pemilu 2024.

Simak kumpulan 5 kisah kriminal termiris di Pemilu 2024:

1. KPPS kena bacok

Dilansir dari Kompas.com, motif sakit hati karena korban menunjukkan muka sinis menjadi latar belakang Rio Verlanda alias RV (34), petugas Linmas, nekat membacok Osa (30), ketua Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 27 Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan.

Akibat perbuatannya, Rio kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Palembang usai ditangkap pada Jumat (16/2/2024).

Rio mengatakan, permasalahan itu dimulai ketika ia meminta kepada Osa agar mendahului adik iparnya untuk mencoblos di TPS tempat korban bertugas.

Sebab, saat itu istrinya datang bersama adik ipar. Karena dalam kondisi hamil sembilan bulan, ia meminta agar Osa mendahulukan adik iparnya tersebut agar cepat pulang.

“Memang yang mencoblos bukan istri saya, tapi adik saya. Tapi karena adik saya didampingi istri saya, saya takut terjadi apa-apa makanya biar cepat dia nyoblos duluan biar bisa pulang,” kata Rio di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/2/2024).

Namun, permintaan itu rupanya tak digubris oleh Osa. Korban, menurut Rio, malah menunjukkan muka sinis sehingga membuatnya sakit hati.

2. Kades bakar posko caleg

Kepala Desa Mentengsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diringkus polisi.

Kades yang berinisial S itu diringkus lantaran diduga terlibat perusakan sebuah posko Caleg DPR RI Jabar III dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kampung Cibadak, Desa Sukanagalih, Pacet, Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.

S ditangkap bersama dengan dua orang lainnya yang diduga terlibat.

Hal tersebut dikonfirmasi Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan.

Ia menuturkan, kasus pembakaran posko caleg tersebut berhasil dibongkar Satreskrim Polres Cianjur dan Dirkrimum Polda Jabar.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas gabungan berhasil mengamankan tiga orang terdugap pelaku yang telah melakukan pembakaran di Posko Caleg, dan membuat dua unit mobil terbakar," ujarnya, Selasa (27/2/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

3. Panwaslu di Mimika hilang misterius

Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bernama Daud Kudiai, yang hilang sejak 11 Februari 2024 belum ditemukan.

Hal ini diungkapkan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Herwyn J. H. Malonda dalam jumpa pers di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Herwyn mengatakan, Bawaslu Kabupaten Mimika sudah melakukan upaya pencarian terhadap Daud, yakni berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) setempat.

Selain itu, kata dia, Bawaslu Kabupaten Mimika juga sudah memfasilitasi keluarga Daud untuk melakukan pencarian.

"Bawaslu sendiri sudah memfasilitasi keluarga korban ke titik pencarian dari tanggal 18 sampai tanggal 22 Februari 2024. Namun, sampai saat ini belum ditemukan hasilnya," kata Herwyn.

Herwyn menuturkan, Bawaslu Kabupaten Mimika sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan kepolisian.

4. Jual beli suara Pemilu 2024 di Malaysia

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan transaksi jual beli surat suara di Kuala Lumpur, Malaysia, masuk dalam tindak pidana. 

Saat ini proses transaksi itu sudah masuk penelusuran oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). 

"Ini belum masuk penyidikan, tapi sudah masuk penulusuran. Karena ini masuk pidana, teman-teman sentra Gakkumdu kini juga sedang melakukan proses penyelidikan dan pemberkasan," kata Bagja kepada awak media, Selasa (27/2/2024). 

Bagja mengaku sulit menyampaikan terkait dugaan jual beli surat suara itu.

Terpenting, kata dia, saat ini masih dalam proses penyelidikan.

5. 2 Caleg dipenjara bagi-bagi rice cooker dan buku Yasin

Dua caleg di Aceh bernama Choirul Amri dan Muswandi, calon anggota legislatif untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen dituntut enam bulan penjara.

Dua caleg adalah terdakwa kasus membagikan penanak nasi listrik disertai stiker caleg dan buku Yasin dengan sampul foto caleg.

Selain kedua Caleg tersebut, terdakwa lainnya adalah Fajri yang merupakan kepala desa di Kabupaten Bireuen.

"Para terdakwa juga mengarahkan masyarakat untuk memilih caleg tersebut pada Pemilu 2024. Perbuatan tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar UU RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu," kata jaksa di Pengadilan Negeri Bireuen, Jumat (23/2/2024).

(*)

(Tribunstyle/Dhimas)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
kriminalPemilu 2024KPPSCianjurcaleg
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved