Breaking News:

Palestina vs Israel

Kabur! Ogah Perang Lawan Hamas, Tentara Cadangan Israel Tak Mau ke Gaza, Brigade Baru Ikut Bubar

Takut tempur hadapi pejuang Hamas, tentara cadangan Israel tolak perang di Gaza, brigade baru ikutan bubar.

Editor: Dhimas Yanuar
AFP/JACK GUEZ
Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. 

TRIBUNSTYLE.COM - Bubar jalan! Apa yang sebenarnya terjadi dengan tentara Israel?

Diungkap dari laporan The Cradle, ternyata banyak tentara Israel takut bertempur menghadapi perlawanan dari para pejuang Hamas.

Termasuk dari tentara Cadangan Israel yang mengaku menolak berperang di Gaza.

Tentara Israel dan peralatan tempur mereka di perbatasan Gaza, di Nahal Oz, Israel pada 13 Desember 2023.
Tentara Israel dan peralatan tempur mereka di perbatasan Gaza, di Nahal Oz, Israel pada 13 Desember 2023. (Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency)

Setengah dari brigade tersebut dibebastugaskan setelah mengeluhkan pelatihan yang buruk dan kurangnya senjata sebelum dikerahkan ke Gaza.

Sekitar setengah tentara dari batalion cadangan Israel menolak berperang di Jalur Gaza dan dibebaskan dari tugas oleh komandan mereka, Al-Arabi Al-Jadeed melaporkan pada 17 Januari.

Outlet Qatar tersebut mengutip radio Kan Reshet Bet Israel yang melaporkan bahwa tentara cadangan dipanggil untuk membentuk brigade baru di tentara Israel untuk melaksanakan tugas perlindungan di daerah sekitar Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Namun, para prajurit mendapat izin untuk meninggalkan batalion setelah tentara mencoba mengirim mereka untuk berperang dan melaksanakan misi tempur di Gaza, namun mereka tidak memenuhi syarat atau tidak memiliki perlengkapan yang memadai.

Baca juga: Ironis & Bak Lupa Sejarah, Jerman Bakal Pasok Peluru Tank Israel, Hamas: Jerman Jadi Mitra Genosida

Para prajurit dipanggil pada akhir Desember, namun brigade baru tersebut tidak terorganisir dengan baik, tidak memiliki wakil komandan brigade, dan kekurangan senjata dan perwira.

Selama masa pelatihan, tentara mengeluhkan kesenjangan yang serius dalam peralatan, profesionalisme, dan kurangnya sumber daya manusia.

Para prajurit kemudian semakin marah ketika mengetahui misi mereka telah berubah, dan mereka akan dikirim ke Gaza untuk misi tempur.

Radio tersebut mengutip perkataan seorang tentara: “Kami menerima perintah wajib militer, dan kami menanggapinya. Mereka mengatakan kepada kami bahwa spesialisasi kami adalah melindungi kota-kota, dan setelah sekitar satu minggu pelatihan yang berlangsung dengan cara yang mengerikan, tanpa amunisi, dan tanpa petugas, kami tiba-tiba diberitahu bahwa ada perintah bahwa tentara Israel membutuhkan kami. untuk memasuki Jalur Gaza untuk membersihkan rumah.”

Tentara itu menambahkan, “Kami terkejut. Kita semua adalah prajurit tempur. Saya pribadi berada di Brigade Nahal, dan prajurit lainnya berasal dari bekas brigade infanteri, tetapi kami sudah bertahun-tahun tidak menjalankan misi cadangan. Kami diberi senjata M16, yang hancur di tangan kami, dan tidak ada amunisi untuk latihan. Kami mengumpulkan peluru dari tanah sehingga kami memiliki sesuatu yang bisa kami tembakkan.”

Stasiun radio tersebut mengutip tentara lain yang mengatakan, “Ada orang yang berlatih tanpa seragam militer. Ada tentara yang awalnya tidak diberi baju atau sandal. Sarana yang tersedia tidak sesuai untuk pelatihan. Brigade, yang seharusnya terdiri dari empat batalyon, hampir mencapai satu setengah batalyon. Tidak dapat dimengerti bagaimana mereka ingin memasukkan kekuatan yang sepenuhnya tidak memenuhi syarat ke Jalur Gaza.”

Laporan tersebut muncul di tengah pengumuman bahwa divisi ke-36, yang terdiri dari perusahaan lapis baja, teknik, dan infanteri, menarik diri dari Jalur Gaza setelah 80 hari pertempuran.

Pemerintah Israel mengatakan ini adalah bagian dari transisi yang direncanakan dari “tahap manuver intensif” kampanye militernya di Gaza ke fase yang lebih bertarget yang akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelHamas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved