Pulang ke Kampung, Wanita Ini Syok Rumahnya Berubah jadi Kebun Cabai, Ternyata Ulah Usil Tetangganya

“Saya pernah menegur tetangga tersebut namun tetap saja dia terus membuangnya lagi".

“Kenapa harus mengotori rumahku padahal dia bisa saja memberikan makanan di belakang rumahnya".

Sebagai informasi, Halaman belakang rumah ini bukan milik kami.

“Sebelum pagar besi itu trotoar milik Pemkot dan setelah pagar mungkin di bawah Pemkot atau JPS (Dinas Pengairan dan Drainase) karena pinggir parit,” jelasnya.

Terjebak dengan masalah yang sedang terjadi, dia mengajukan pertanyaan kepada orang-orang untuk memberikan pendapatnya tentang langkah yang bisa dia lakukan.

Beberapa warganet pun turut memberikan pendapatnya sebagai upaya penyelesaian permasalahan itu.

“Bisa minta kepastian ke Pemkot".

“Lakukan hal yang sama seperti dia, lemparkan ke dekat halaman belakang rumahnya. Jika dia marah, suruh burung itu memakannya".

“Kalau ada tetangga yang buang, ambil kamera dan rekam. Ambil gambarnya juga lalu kirim ke PBT (Pengawas Lokal) sebagai bukti untuk digugat sebagai pelajaran".

"Pasang CCTV di belakang sebagai bukti ada tetangga tak beradab yang membuang sampah. Lalu lapor ke PBT," ujar warganet.

(BanjarmasinPost.co.id/Danti Ayu Sekarini , TribunStyle.com/Ika Bramasti).

Diolah dari artikel BanjarmasinPost.co.id