Berita Viral
KISAH Sepasang Pengantin di Ciamis, Akad Nikah di Depan Jenazah Kakek, Terselip Cerita Tragis
Kisah pilu pengantin di Ciamis, Jawa Barat, gelar akad nikah di depan jenazah sang kakek. Ternyata terselip cerita tragis.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Tinggal menghitung hari, kejadian tak terduga harus dialami pengantin di Ciamis, Jawa Barat.
Tanggal pernikahan mereka pun terpaksa dimajukan karena sang kakek meninggal dunia.
Bahkan mereka terpaksa melangsungkan akad nikah di depan jenazah sang kakek.
Lantas, bagaimana cerita awalnya?
Kabar memilukan datang dari sepasang pengantin di Ciamis.
Mereka terpaksa melangsungkan pernikahan di depan jenazah sang kakek.
Baca juga: Banyak Utang Demi Nikahkan Anak, Ayah di Kediri Tewas Gantung Diri, Pernikahan Digelar Depan Jenazah
Sang kakek yang bernama Parjono meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki lampu kamar mandi di rumahnya.
Pernikahan sepasang pengantin bernama Aji Siswanto (24) dan Mugi Rahayu, warga Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, itu pun dilangsungkan di depan jenazah sang kakek, Kamis (23/11/2023).
Akad nikah Aji dan Mugi berlangsung Kamis siang di Masjid Baitul Sholihin yang berada di Dusun Sindangrasa, RT 05/06, Desa Purwajaya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis.
Pernikahan pengantin di Ciamis ini pun menjadi viral.
Anggota FK Tagana Ciamis, Nurcholis, menceritakan bahwa menurut keterangan dari Aji Siswanto, Parjono memasang lampu di kamar mandi sekitar pukul 07.30.
Namun beberapa saat kemudian terdengar suara teriakan dari arah kamar mandi yang ternyata itu adalah suara Parjono yang meminta tolong karena tersengat listrik.
Sesaat setelah mendengar teriakan sang kakek, Aji Siswanto kemudian langsung berlari mengecek ke kamar mandi.
"Namun setibanya di kamar mandi, Parjono sudah dalam posisi tengkurap di lantai dengan kondisi badan terlilit kabel listrik," ujar Nurcholis.
Melihat itu, Aji Siswanto langsung berlari ke arah meteran listrik dan mematikan meteran tersebut.
Setelah terbebas dari lilitan kabel, Parjono kemudian dibawa ke Puskesmas Purwadadi dibantu oleh warga lainnya.
Namun setelah diperiksa, ternyata nyawa Parjono tak tertolong lagi.
Baca juga: Fakta-fakta Pengantin di Kediri Menikah di Depan Jenazah Ayah, Tewas Bunuh Diri Karena Banyak Utang
Tanpa menunggu lama, pihak keluarga langsung memulasarakan jenazah Parjono dan dibawa ke Masjid untuk disalatkan.
Dari keterangan Nurcholis, semula Parjono akan menjadi saksi pernikahan cucunya yakni Aji Siswanto pada tanggal 19 Desember 2023 nanti.
"Namun pada akhirnya pernikahan Aji dan Mugi dipercepat jadi tanggal 23 November 2023 di depan jenazah Parjono," katanya.
Nurcholis juga mengungkapkan bahwa sudah menjadi kebiasaan warga di wilayah Purwadadi, jika seorang saksi meninggal dunia belum ganti tahun, maka tidak boleh dilangsungkan pernikahan.
Terkecuali pernikahan tersebut dilakukan di depan jenazah sang saksi.
Banyak Utang Demi Nikahkan Anak, Ayah di Kediri Tewas Gantung Diri, Pernikahan Digelar Depan Jenazah
INNALILLAHI banyak utang demi nikahkan anak, ayah di Kediri nekat gantung diri, akhirnya pernikahan digelar di depan jenazah ayah.
Demi biaya pernikahan anak tercinta, seorang ayah terjerat banyak utang.
Ayah tersebut akhirnya memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Bahkan ayah tersebut mengakhiri hidupnya menjelang pernikahan sang putri tercinta.
Akhirnya pernikahan anak perempuan tersebut digelar di depan jenazah ayahnya.
Diketahui, SKJ (51) seorang warga Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan meninggal tergantung, Selasa (11/7/2023).
SKJ meninggal diduga usai gantung diri.
Baca juga: INNALILLAHI Terlilit Utang Akibat Judi Slot, Pria Asal Gunungkidul Tewas Gantung Diri di Makam Solo
SKJ meninggal sehari menjelang acara pernikahan RDS (17), anak perempuannya, dengan FF (20), mempelai laki-laki.
Kematian SKJ membuat keluarga memutuskan memajukan akad nikah dan digelar di hadapan jenazahnya.
Kepala Kepolisian Sektor Semen Ajun Komisaris Ni Ketut Suwarningsih mengatakan, SKJ ditemukan anaknya yang masih kelas 4 SD dalam posisi tergantung di kamar rumahnya pada Selasa pagi.
"Gantung diri menggunakan kain sarung," ujar Suwarningsih saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Dari pemeriksaan fisik jenazah, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan menyimpulkan kematian SKJ akibat gantung diri.
Pihak keluarga kemudian menerimanya sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.
Di saat yang bersamaan, kata Kapolsek, saat itu keluarga tengah bersiap menggelar hajat pernikahan anak perempuan mereka pada Rabu (12/7/2023).
Bahkan segala keperluan hajatan itu juga sudah disiapkan.
Termasuk tenda besar yang sudah berdiri di rumah.
"Hajatnya kan rencananya hari ini, berhubung bapaknya meninggal, nikahnya dimajukan kemarin (Selasa, 11/7/2023)," lanjut Suwarningsih.
Dari hasil penyelidikan dan keterangan keluarga, Kapolsek menuturkan, SKJ baru pulang setelah bekerja tiga bulan menjadi kuli bangunan di Kalimantan.
"Karena mau menikahkan anaknya itu dia pulang," ujar Suwarningsih, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Masalah timbul saat persiapan penyelenggaraan pernikahan itu. Yakni SKJ berkeinginan acara pernikahan digelar dengan cara sederhana.
Itu supaya tidak membebani ekonomi keluarga karena merasa selama ini sudah banyak menanggung utang.
"Suami merasa utang sudah menumpuk," kata Kapolsek.
Namun dari pihak istrinya berkeinginan agar acara resepsi pernikahan anak perempuannya itu digelar secara meriah.
Sehingga kondisi itu diduga membuat SKJ selaku kepala keluarga kalut hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
"Dari informasi yang kita dapat hasilnya seperti itu." Pungkas Kapolsek.
Sementara itu, seorang warga Kapanewon Imogiri berinisial GPP (24) ditemukan tewas di dalam kediamannya yang berada di RT 1, Padukuhan Jayan, Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.
Kapolsek Imogiri, Kompol Suharno, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan tewas diduga karena gantung diri pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kompol Suharno menjelaskan kronologi penemuan korban yang diduga gantung diri tersebut bermula dari adik korban yang datang ke lokasi kejadian.
"Kala itu, adik korban datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 10.00 WIB dengan maksud menjenguk kakaknya. Kemudian, setelah sampai di TKP, adik korban menekan tombol bel rumah. Namun, kala itu pintu rumah tidak dibukakan oleh korban," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Minggu (9/7/2023).
Setelah itu, adik korban pulang dan memberitahukan hal tersebut kepada kakek dan tante korban.
"Sekira pukul 15.30 WIB, tiga saksi tersebut datang dengan membawa kunci duplikat, kemudian langsung membuka kunci rumah dan langsung menuju ke kamar korban serta mendapati korban sudah tergantung," jelas Kompol Suharno.
"Kemudian, korban sempat diturunkan oleh tiga saksi tersebut dengan memotong tali rafia dengan gunting dan memanggil warga-warga setempat untuk dimintai pertolongan," imbuhnya.
Akan tetapi, saat itu nyawa korban sudah tidak tertolong.
"Kemudian, korban dilakukan pemeriksaan oleh petugas INAFIS dan petugas Puskesmas Imogiri 2. Hasil dari pemeriksaan itu, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Selanjutnya, korban dimakamkan oleh keluarganya di Kapanewon Imogiri," tutupnya.
Disclaimer : Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan pengakhiran hidup sendiri.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dan Tribun-Medan.com
Sumber: Tribun Jabar
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek |
|
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora |
|
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" |
|
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak |
|
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus |
|
|---|