Berita Viral
Tak Kuat Menangani Sisi Gelap PM Israel Benjamin Natanyahu, Psikiater Ini Akhirnya Bunuh Diri
Moshe Yatom, psikiater Benjamin Netanyahu memilih mengakhiri hidup di tahun 2010. Ia tak mampu menangani sisi gelap sang perdana menteri Israel.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Meski banyak dikecam, Israel masih terus melakukan serangan terhadap Palestina.
Benjamin Netanyahu menjadi 'aktor' di balik kejahatan tak berperikemanusiaan itu.
Kebiadaban Perdana Menteri Israel tersebut ternyata tidak hanya berdampak pada warga Palestina, tetapi juga warganya sendiri.
Moshe Yatom, psikiater Benjamin Netanyahu bahkan sampai memilih mengakhiri hidup.
Ia tak kuat menangani sisi gelap Netanyahu.
Dilansir TribunStyle.com dari Global Village Space pada Senin, 13 November 2023, Moshe Yatom dikenal sebagai psikiater asal Israel yang hebat.
Baca juga: Israel Diisukan Bangkrut, PM Benjamin Netanyahu Minta Warga Sumbang Dana Rp 1,4 M untuk Bantu Perang

Ia tenar berkat kemampuannya dalam menyembuhkan pasien dengan penyakit mental yang parah.
Namun pada 2010, dunia dibuat gempar.
Moshe Yatom ditemukan tewas di rumahnya kawasan Tel Aviv.
Terdapat luka tembak di tubuhnya, yang pada akhirnya diketahui merupakan perbuatannya sendiri.
Ya, Moshe Yatom memutuskan mengakhiri hidup.
Ia meninggalkan buka harian yang menyedihkan sekaligus tak terduga.
Moshe Yatom menyebut Netanyahu sebagai sumber keputusasaanya.
Buku harian tersebut berisi gambaran suram seseorang yang sudah 9 tahun mencoba menembus pikiran misterius Netanyahu.
Sayangnya ia dikalahkan oleh apa yang disebutnya sebagai 'air terjun kebohongan'.
Dalam serangkaian entri buku harian, Moshe Yatom mendokumentasikan disintegrasi kepribadiannya.
Baca juga: RS Al-Shifa di Gaza Digempur Israel, 39 Bayi Berpotensi Tewas di Inkubator Karena Kurang Oksigen
Dulu ia masih mampu merawat Netanyahu, yang proses berpikirnya ia ibaratkan sebagai lubang hitam kontradiksi diri.
Dalam serangkaian pertemuan yang mengerikan, Moshe Yatom bergulat dengan tantangan berat dalam merawat Netanyahu.
Buku harian Moshe Yatom mengungkap narasi mengerikan tentang keputusasaan seorang psikiater saat berusaha merawat pasien yang tampaknya kebal terhadap kenyataan.
Di dalamnya juga memuat sesi-sesi mengganggu dengan Netanyahu dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik Moshe Yatom.
Perjalanannya dimulai dengan pernyataan mengejutkan Netanyahu bahwa serangan 9/11 di Washington dan New York adalah 'baik', yang membuat Moshe Yatom tidak percaya.
Dalam sesi berikutnya, Netanyahu menyamakan Iran dengan Nazi Jerman dan bahkan menjuluki program energi nuklir Iran sebagai kamar gas terbang sambil menyatakan bahwa semua orang Yahudi tinggal selamanya di Auschwitz.
Upaya Moshe Yatom membimbing pemikiran pasiennya terbukti tidak membuahkan hasil.
Baca juga: YA ALLAH Detik-detik Israel Tega Bombardir Lingkungan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Mencekam!

Ketika rasionalisasi yang mementingkan diri sendiri terus mengalir, hal tersebut menimbulkan dampak buruk pada Moshe Yatom, yang pada akhirnya menyebabkan kejatuhannya yang tragis.
Naskah Yatom yang belum selesai berjudul 'Psychotic On Steroids' ditemukan di antara barang-barang pribadinya.
Temuan tersebut memberikan gambaran mengenai perjuangannya memahami kedalaman labirin pemikiran dan tindakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Naskahnya, meskipun tidak lengkap, menyoroti tantangan luar biasa yang dihadapi Moshe Yatom dalam upaya membimbing pasiennya yang termasyhur menuju pemahaman rasional tentang realitas.
Akhir tragis Moshe Yatom menjadi pengingat serius akan beban besar yang harus ditanggung oleh para profesional kesehatan mental ketika merawat orang-orang terkenal.
Upayanya yang tak kenal lelah untuk membimbing Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuju pemahaman rasional tentang realitas pada akhirnya merugikan kesehatan mental dan fisiknya sendiri.
Entri buku harian Moshe Yatom dan manuskrip yang belum selesai, 'Psychotic On Steroids', mengungkapkan perjalanan yang membingungkan dan menantang yang terjadi di dalam dinding kantornya.
YA ALLAH Detik-detik Israel Tega Bombardir Lingkungan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Mencekam!
Israel makin gila, daerah sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza nekat dibombardir pada Jumat, 10 November 2023.
Sebelumnya, Israel menuding Rumah Sakit Indonesia di Gaza memiliki terowongan yang digunakan para pejuang Hamas.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) membantah tuduhan tersebut.
Ya, daerah di sekitar Rumah Sakit Indonesia di wilayah utara Gaza dilaporkan menjadi sasaran pemboman hebat Israel, Jumat (10/11/2023).
Kabar mengenai bombardemen di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dilaporkan sumber lokal, dilansir Memo.

Bombardemen ini terjadi beberapa hari setelah tentara Israel (IDF) mengklaim rumah sakit ini menjadi bagian dari aktivitas pejuang Hamas.
Diketahui, IDF Israel melalui akun X resminya, SachaRoytman memberikan sebuah video dengan keterangan bahwa Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya.
Dalam video yang diunggah di sosial media X memperlihatkan pintu masuk terowongan di Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahia, Gaza.
"Jika anda memerlukan bukti lebih lanjut tentang bagaimana Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya, lihat video ini. Ini menunjukkan apa yang menjadi bagian dari kejahatan perang," cuit SachaRoytman, Senin (6/11/2023).
Anggota IDF tersebut juga menyebutkan terowongan tersebut digunakan untuk memasok solar bagi Hamas.
Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari juga menyebut rumah sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas.
Selain itu, Israel juga menuduh RS Indonesia sekaligus melindungi jaringan terowongan itu dari pengeboman karena berada di bawah rumah sakit.
Baca juga: Potret Pilu Gaza Dikisahkan Perawat Amerika Serikat: 4 Toilet untuk 50 Ribu Warga, Hati Saya di Gaza
Respons Kemenlu Indonesia Terkait Tudingan IDF Terkait Rumah Sakit Indonesia
Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) buka suara terkait tuduhan Israel yang menyebut RS Indonesia di Gaza berafiliasi dengan kelompok Hamas.
Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal membantah tuduhan tersebut.
Ia mengatakan, RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia untuk tujuan kemanusiaan yakni melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza.
"RS Indonesia kini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (7/11/2023).
Iqbal memaparkan, di tengah konflik RS Indonesia menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza.
"Jumlah korban serangan Israel terus bertambah setiap harinya. Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya," terang dia.
Adapun sikap Indonesia sejak awal konsisten untuk menyerukan serangan mematikan Israel terhadap warga sipil termasuk pula fasilita umum seperti RS dan ambulans
"Menlu RI sejak awal secara konsisten mengutuk dan menyerukan penghentian segera serangan membabi buta terhadap target sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulan," tutur dia.
Baca juga: PERJUANGAN Dokter RS Indonesia di Gaza, Bekerja dengan Obor Kecil, Ungkap Senjata Baru Israel

(TribunStyle.com/Febriana)(Tribunnews.com)
Sebagian diolah dari artikel Tribunnews.com
Sumber: TribunStyle.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|