Berita Viral
Tak Kuat Menangani Sisi Gelap PM Israel Benjamin Natanyahu, Psikiater Ini Akhirnya Bunuh Diri
Moshe Yatom, psikiater Benjamin Netanyahu memilih mengakhiri hidup di tahun 2010. Ia tak mampu menangani sisi gelap sang perdana menteri Israel.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
Dalam serangkaian entri buku harian, Moshe Yatom mendokumentasikan disintegrasi kepribadiannya.
Baca juga: RS Al-Shifa di Gaza Digempur Israel, 39 Bayi Berpotensi Tewas di Inkubator Karena Kurang Oksigen
Dulu ia masih mampu merawat Netanyahu, yang proses berpikirnya ia ibaratkan sebagai lubang hitam kontradiksi diri.
Dalam serangkaian pertemuan yang mengerikan, Moshe Yatom bergulat dengan tantangan berat dalam merawat Netanyahu.
Buku harian Moshe Yatom mengungkap narasi mengerikan tentang keputusasaan seorang psikiater saat berusaha merawat pasien yang tampaknya kebal terhadap kenyataan.
Di dalamnya juga memuat sesi-sesi mengganggu dengan Netanyahu dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik Moshe Yatom.
Perjalanannya dimulai dengan pernyataan mengejutkan Netanyahu bahwa serangan 9/11 di Washington dan New York adalah 'baik', yang membuat Moshe Yatom tidak percaya.
Dalam sesi berikutnya, Netanyahu menyamakan Iran dengan Nazi Jerman dan bahkan menjuluki program energi nuklir Iran sebagai kamar gas terbang sambil menyatakan bahwa semua orang Yahudi tinggal selamanya di Auschwitz.
Upaya Moshe Yatom membimbing pemikiran pasiennya terbukti tidak membuahkan hasil.
Baca juga: YA ALLAH Detik-detik Israel Tega Bombardir Lingkungan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Mencekam!

Ketika rasionalisasi yang mementingkan diri sendiri terus mengalir, hal tersebut menimbulkan dampak buruk pada Moshe Yatom, yang pada akhirnya menyebabkan kejatuhannya yang tragis.
Naskah Yatom yang belum selesai berjudul 'Psychotic On Steroids' ditemukan di antara barang-barang pribadinya.
Temuan tersebut memberikan gambaran mengenai perjuangannya memahami kedalaman labirin pemikiran dan tindakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Naskahnya, meskipun tidak lengkap, menyoroti tantangan luar biasa yang dihadapi Moshe Yatom dalam upaya membimbing pasiennya yang termasyhur menuju pemahaman rasional tentang realitas.
Akhir tragis Moshe Yatom menjadi pengingat serius akan beban besar yang harus ditanggung oleh para profesional kesehatan mental ketika merawat orang-orang terkenal.
Upayanya yang tak kenal lelah untuk membimbing Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuju pemahaman rasional tentang realitas pada akhirnya merugikan kesehatan mental dan fisiknya sendiri.
Entri buku harian Moshe Yatom dan manuskrip yang belum selesai, 'Psychotic On Steroids', mengungkapkan perjalanan yang membingungkan dan menantang yang terjadi di dalam dinding kantornya.
Sumber: TribunStyle.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|