Berita Viral
MIRIS! Gadis SMA di Tembesi Dibully Temannya Pulang Ekskul, Diajak ke Kebun Lalu Kepala Dipukul
ASTAGFIRULLAH gadis SMA di Tembesi dibully temannya setelah pulang ekskul, korban diajak ke kebun lalu kepala dipukul hingga terbentur.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - ASTAGFIRULLAH gadis SMA di Tembesi dibully temannya setelah pulang ekskul, korban diajak ke kebun lalu kepala dipukul hingga terbentur.
Kasus bully atau perundungan kembali terjadi di Kecamatan Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Viral sebuah video tampak dua siswa SMA di Tembesi Batanghari sedang berada di lokasi seperti kebun warga.
Dalam video tersebut, dua orang siswi SMA tengah berkelahi dan saling menjambak.
Tidak hanya itu, diketahui ada beberapa siswa siswi lain di lokasi tersebut yang merekam dan menyaksikan perkelahian tersebut.

Baca juga: Anak Polisi Langkat Diduga Bully Teman Sekelas, Lecehkan Area Sensitif Korban, Padahal Sesama Cewek
Namun, sayang tidak ada satupun yang melerai kejadian tersebut.
Berdasarkan surat pengaduan Satreskrim Polres Batanghari, diketahui orangtua korban atas nama Erni Susanti melaporkan kejadian ini ke pihak Polres Batanghari.
Dimana korban yang masih duduk dikelas X tersebut dilaporkan telah dipukul, dijambak serta dihempaskan kepalanya oleh pelaku.
Saat dikonfirmasi, kakak korban Yolanda membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan bahwa ibunya telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Ia mengatakan, awalnya pada Sabtu (28/10/2023) adiknya sempat terlibat salah paham dengan palaku inisial S.
"Waktu di sekolah, adik kami selesai bantu guru dari kantor (ruangan guru,red). Kemudian wadah air minumnya jatuh dibdepan pintu, kemudian berhenti depan pintu. Disitu pelaku mau lewat, sempat bilang "minggir kau, kalau dak ku terjang palak kau"," ujarnya.
Setelah itu Yolanda mengatakan, bahwa pelaku tersebut mengajak adiknya bertemu sepulang sekolah.
Saat pulang sekolah, Yolanda mengatakan bahwa adiknya dijemput. Sehingga pelaku dan korban tidak jadi bertemu.
Namun, korban kembali ke sekolah di sore harinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah pulang, korban dan temannya diajak ke kebun yang tidak ketahui lokasi persisnya. Kemudian terjadi perkelahian.
"Ibu khawatir, biasanya jam lima sore sudah pulang. Tapi ini belum pulang-pulang," jelasnya.
Setelah perkelahian tersebut, korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Medika dan dilakukan pengecekan.
"Kalau luka itu dileher ada luka lecet-lecet, tapi khawatir jugo. Soalnya kemarin tu palaknyo di hempas, adik sempat ngeluh pusing," jelasnya.
Anak Polisi Langkat Diduga Bully Teman Sekelas, Lecehkan Area Sensitif Korban, Padahal Sesama Cewek
Astaghfirullah kasus bullying di lingkungan sekolah kembali terjadi.
Kali ini, salah seorang siswi di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang jadi korbannya.
Dia dibully hingga dilecehkan oleh teman sekelas.
Dimana diketahui, pelaku ternyata anak oknum polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat.
Bagaimana reaksi sekolah melihat kejadian ini?

Untuk yang kesekian kalinya, aksi bully kembali terjadi di lingkungan sekolah.
Kali ini peristiwa tersebut dialami satu siswi di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Baca juga: Hanya Anak Petani Oknum Guru di Takalar Diduga Bully Murid, Para Siswa Kompak Tegur: Halal Pak!
Aksi bully tersebut pun viral di media sosial.
Amatan wartawan, siswi atau korban yang diketahui berinisial A, diduga dilakukan oleh teman satu kelasnya.
Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.
Tak hanya itu, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.
Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban.
Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.

Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada.
Padahal, BNQ dan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.
Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.
Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.
Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.
Orangtua korban pun akhirnya mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya.
Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Kabupaten Langkat.
Baca juga: LAGI Bullying Siswi MTs di Bekasi, Korban Ditendang dengan Sadis, Pelaku Kesal saat Ditegur Ngebut
Diketahui aksi bully itu terjadi di dalam ruang kelas seusai jam mengajar guru, Jum'at (13/10/2023).
Orang tua korban berinisial W sendiri menyebut, aksi bully yang menimpa anaknya diketahui pada siang harinya, setelah mendengar keterangan dari teman korban.
"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).
W tak habis pikir melihat tingkah laku anak-anak zaman sekarang.
W menambahkan, orangtua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.
"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.
Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.

W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.
"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.
"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.
Namun demikian, pascaviral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.
Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.
Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.
Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.
"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.
Baca juga: Kepsek SMPN 2 Cimanggu Cilacap Beber Prestasi Pelaku Bullying, Juara Pencak Silat & Tilawah: Miris
Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutny, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.
"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.
Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.
"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.
(TribunJambi.com/Srituti Apriliani Putri).
Artikel ini diolah dari TribunJambi.com
Sumber: Tribun Jambi
Viral Wanita Mantan Pegawai Bank Pilih Resign Lalu Pindah ke Australia Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Kisah Wanita Transgender di Jepang Dulunya Atlet Baseball, Kini Banting Setir Kerja di Klub Malam |
![]() |
---|
Kisah Kurir di China Selamatkan Nyawa Wanita Terjebak di Freezer, Dapat Imbalan Saham Perusahaan |
![]() |
---|
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|