Berita Viral
Dulu Dielu-elukan di Atas Lapangan, Mantan Pemain PSIS Ini Kini Hidup Susah, Anaknya Jadi Pemulung
Budiono Sutikno, mantan pemain PSIS Semarang viral lantaran kondisinya yang memilukan. Ia mengidap diabetes, hidungnya pecah, serta matanya katarak.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Nama Budiono Sutikno belakangan ramai diperbincangkan terutama oleh para pecinta sepak bola Tanah Air.
Ia dikenal luas sebagai pemain Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau PSIS era 1994-1995.
Kemahirannya memainkan si kulit bundar membuat Budiono Sutikno dielu-elukan sebagai legenda.
Namun sayang, nasibnya kini tak secemerlang masa lalunya.
Belum lama ini terkuak kondisi memilukan Budiono.
Baca juga: Ingat Komedian Eko Londo? Alami Kecelakaan Motor, Kini Terbaring Koma, Napas Pakai Selang Oksigen
Hal itu terkuak lewat postingan di Instagram resmi PSIS @psisfcofficial pada 23 Oktober 2023.
Budiono terlihat memprihatinkan dengan tubuhnya yang digerogoti penyakit.
Ia mengidap diabetes, hidungnya pecah, serta matanya menderita katarak.
Pihak PSIS tampak memberikan bantuan untuk Budiono.
Bantuan tersebut meliputi sembako, peralatan dapur, hingga pakaian.
"PSIS Semarang beri bantuan untuk legenda PSIS, Budiono Sutikno.
Budiono Sutikno merupakan pemain PSIS yang bermain pada musim 1994-1995 pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia I (Ligina I).
Saat ini beliau sedang dalam kondisi sakit diabetes serta kondisi hidung pecah dan mata yang menderita katarak. Berikut sang istri yang juga menderita stroke.
Baca juga: Masih Ingat Mesut Ozil? Eks Pemain Real Madrid yang Hampir Gabung RANS FC, Konsisten Bela Palestina!
PSIS memberikan bantuan berupa sembako, peralatan dapur, dan pakaian sebagai wujud kepedulian kepada mantan pemain PSIS yang membutuhkan.
Lekas membaik Pak Budiono Sutikno, doa terbaik untuk panjenengan dari seluruh elemen PSIS Semarang," tulis PSIS.
Sementara itu dilansir TribunStyle.com dari Kompas.com, Budiono saat ini tinggal di sebuah rusun di Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ia sempat menempati kos-kosan, namun terusir karena tak sanggup membayar biaya sewa.
Budiono tinggal bersama kedua anaknya yang berumur 16 tahun dan 14 tahun.
Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak sulung Budiono sampai harus memulung atau cari barang rongsokan.
Kendati demikian, Budiono tetap bersyukur karena anaknya masih bisa sekolah dengan cara kejar paket C.
Budiono tak memungkiri ada beberapa rekan yang memberikan bantuan.
Di antara pelatih Rahmat Darmawan dan Aji Santoso.
Baca juga: SOSOK Zulfiandi, Eks Pemain Timnas Indonesia U-19, Gantung Sepatu demi Rawat Ibu yang Sakit
"Mencukupi kebutuhan keluarga bantuan dari teman bola-bola. Yang paling dominan itu Aji Santoso dan Rahmat Darmawan," kata Budiono.
Postingan PSIS tentang Budiono Sutikno pun dibanjiri komentar dari netizen.
Banyak yang ikut prihatin dengan kondisi sang legenda.
@liberazo - Ya Alloh,, striker top duet dengan ricky yakob dan yessi mustamu,, kipere sukabar,, jaman iso ngikuti PSIS via radio,, cepet sehat legend
@ditosabat - Difasilitasi berobat geratis juga dong kan kerja sama dengan salah satu rs disemarang psisnya
@plurxpsis - Lekas sembuh Pak Budiono
@muhammadadtyaprtma - masyaallah tabarakallah semoga bantuan dari psis semarang bermanfaat buat bapak Budiono Sutikno
Dulu Bintangi Tendangan Si Madun, Bocah Ini Kini Jadi Pemain Bola Beneran, Bela Timnas hingga Juara!
Masih ingat dengan sinetron Tendangan Si Madun?
Ya, sinetron ini sempat populer di tahun 2012.
Sinetron Tendangan Si Madun mampu bertahan di layar kaca selama empat season hingga digemari dari berbagai kalangan.
Kepopuleran sinetron ini mungkin relevan dengan impian banyak anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola.
Sinetron ini mengisahkan perjalanan hidup Madun yang ingin menggapai mimpinya menjadi pemain sepak bola.
Bapaknya, H. Safe’i 40 tahun (Asrul Dahlan) yang guru ngaji keturunan Medan itu sangat akan anaknya menjadi seorang kyai atau ustadz.
Baca juga: Masih Ingat Telenovela Amigos X Siempre? Begini Transformasi Para Pemainnya Setelah 23 Tahun Berlalu
Sebab itu Safe’i selalu menghalangi upaya Madun menggapai cita-citanya itu.
Untuk dia, pilihan untuk Madun hanya satu, adalah sah seorang berbakat agama.
Ternyata di dunia nyata, salah satu pemain di sinetron Tendangan Si Madun ini benar-benar jadi pemain bola profesional, lho.
Bahkan dia masuk timnas sepak bola Indonesia.
Siapa sosoknya?
Dia adalah Muhammad Luthfi Kamal.
Saat ini, ia bergabung dengan kesebelasan PSIS Semarang sejak awal tahun 2023 ini.
Sebelum bergabung dengan PSIS Semarang, ia pernah bergabung dalam klub Mitra Kukar dan PSS Sleman.
Luthfi Kamal adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan.
Sebelum di-casting sebagai aktor cilik untuk bermain di Tendangan Si Madun, Luthfi Kamal sudah mengenyam pelatihan di Sekolah Sepak Bola Asiop Apacinti.
Nama Luthfi Kamal melambung sejak membela Timnas Indonesia.
Atlet berusia 23 tahun ini pernah masuk Timnas Indonesia U-19.
Luthfi Kamal menjuarai Piala AFF U23 tahun 2019 bersama Indra Sjafri.
Saat ini, ia Luthfi Kamal juga masih bergabung dalam Timnas Indonesia U-23.
Baca juga: PROFIL dan Medsos Yusuf Mahardika, Mantan Kekasih Salshabilla, Terkenal Karena Sinetron Si Madun
Biodata Luthfi Kamal
Nama: Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah
Tempat lahir: Jakarta
Tanggal lahir: 1 Maret 1999
Posisi: Gelandang bertahan
Kaki terkuat: Kanan
Karier:
2016 SSB Asiop Apacinti
2016-2018 Bina Taruna
2018-2020 Mitra Kukar
2020-2021 PSS Sleman
2021-2022 Barito Putera
Kemampuan Luthfi Kamal
Dilansir dari TribunJateng.com. bermain sebagai gelandang bertahan, Luthfi Kamal Tak kalah dari pemain asing yang ada di Liga 1.
Kemampuannya juga membuat Indra Sjafri kepincut dan menjadikan Luthfi Kamal langganan timnas saat itu.
Luthfi Kamal pernah berseragam timnas Indonesia U19 dan U22 di bawah pelatih Indra Sjafri.
Saat itu, Luthfi Kamal menjadi andalan Indra Sjafri untuk berperan sebagai gelandang bertahan.
Penampilannya yang konsisten turut membantu timnas U19 Indonesia meraih peringkat ketiga pada Piala AFF 2018.
Kemudian di timnas U22, dia turut berperan dalam skema 4-2-3-1 milik Indra Sjafri meraih gelar juara Piala AFF U22 2019.
Sesuai dengan perannya sebagai gelandang bertahan, dia jarang maju sampai ke area kotak penalti lawan.
Jika ikut membantu ke depan, Kamal acapkali hanya berada di dekat luar kotak penalti.
Kebiasaan Luthfi Kamal yang jarang merangsek ke penalti lawan bukan berarti dia tak inisiatif menyerang.
Akan tetapi, tugas utama pemain kelahiran 1 Maret 1999 itu memang untuk memutus aliran serangan lawan.
Baca juga: Ingat Ole Sinetron Yoyo? Kini Pemerannya Sudah Dewasa, Nasib Tragis Ditangkap Polisi Kasus Narkoba
Keberadaannya diharapkan untuk meminimalkan serangan balik lawan.
Di Indonesia, tak banyak pemain gelandang bertahan murni seperti Luthfi Kamal.
Gaya mainnya hampir mirip dengan gelandang Bali United, Hariono.
Bedanya, Luthfi Kamal lebih muda dan potensi untuk berkembang masih ada.
(TribunStyle.com/Febriana/Putri Asti)
Sumber: TribunStyle.com
| Wajah Pucat di Pelaminan: Kisah Mahar Rp1,5 Miliar Tak Mampu Beli Senyuman Pengantin |
|
|---|
| LEBIH DARI SETAHUN! Ayah di Tabanan Diduga Setubuhi 2 Anaknya, Korban Usia 12 & 15 Tahun. |
|
|---|
| Tak Punya Istri Jadi Alasan, Ayah di Tabanan Rusak Masa Depan Dua Anaknya |
|
|---|
| Diceraikan Setelah Suami Lolos PPPK, Hidup Melda Berbalik 180 Derajat |
|
|---|
| Sakit Hati Ditinggal Nikah, Windi Sayat Kelamin Pacar Pakai Cutter |
|
|---|