Berita Viral
Seolah Mistis, Pria Ini Selalu Diikuti Burung Gagak, Rumahnya Dikepung, Penyebabnya Tak Disangka!
Mohd Saiful Ikmal terus-terusan diikuti burung gagak, bahkan ketika bekerja. Hal itu terjadi setelah ia mencoba selamatkan burung gagak yang jatuh.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
“Saat kami membawa burung hantu itu ke dalam mobil, saya melihat ada luka dan darah di tubuhnya. Sesampainya di rumah, kami melihat sayap burung hantu itu terluka parah hingga tulangnya terlihat".
“Sepertinya sayapnya patah. Malam itu kami memberinya makanan dan air minum. Setelah melakukan sedikit riset di Google, kami memberinya telur mentah dan isian ikan".
Keesokan harinya, Wani menghubungi Perhilitan, untuk memberi tahu telah menemukan burung hantu.
Sebagai informasi, burung hantu termasuk kategori hewan dilindungi, sehingga tidak bisa diperlakukan sembarangan.
Namun sayangnya, Wani tak berhasil menghubungi dan tidak mendapat jawaban.
“Kamis juga hari libur. Kami membawa burung ini ke dokter hewan eksotik di Universitas terdekat pada hari Jumat, tapi bahkan di sana mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak mempunyai izin dan keahlian,” kata Wani.
Wanita kelahiran Kota Bharu, Kelantan ini mengaku pernah menjadi dokter hewan di Universitas tersebut, tapi ia hanya mampu memberikan obat pereda nyeri untuk meringankan beberapa luka burung hantu.
“Dokter hewan mengatakan infeksi pada luka burung hantu sebenarnya semakin parah. Saat kami bertemu di jalan, dia terluka selama lebih dari seminggu. Mungkin dia sangat lapar, jadi dia pergi keluar mencari makanan".
“Jika ingin mengobatinya, mungkin harus memotong sayap burung hantu tersebut. Namun mereka tidak melakukannya karena tidak ada izin sama sekali. Jadi hanya bisa menunggu. Kondisi burung hantu juga semakin melemah".
Bahkan kini burung hantu tersebut tidak bisa makan sendiri, Wani pun menyuapinya, namun ia merasakan jika napas hewan malang tersebut semakin pendek.

Kesedihan semakin mendalam karena pada Jumat malam, burung hantu itu akhirnya mati.
Sudah terlambat mengobati burung hantu tersebut.
"Kami menguburkannya di halaman depan, miris memikirkan nasibnya," kata Wani sambil menangis.
Beberapa hari menghabiskan waktu bersama burung hantu tersebut, Wani pun menceritakan momen paling berkesan.
Ketika memeriksa lukanya, tangan Wani dipatuk burung hantu dan luka karena paruhnya yang tajam.

Beruntung lukanya tak begitu dalam, sama seperti digigit kucing.
“Burung hantu kami masukkan ke dalam sangkar. Biasanya dia kalem dan pendiam saat kita menggosoknya. Namun ketika aku ingin mencoba memeriksa lukanya, aku menutupnya matanya dengan kain untuk menenangkannya".
“Kami tidak sempat memberi nama pada burung hantu itu karena kebersamaan kita sangat singkat,” tutup Wani.
(TribunStyle.com/Febriana/Ika Bramasti)