Breaking News:

Puncak Gunung Lawu Terbakar, Mbok Yem Enggan Turun dari Argo Dalem: Tak Tega Tinggalkan Peliharaan

Mbok Yem enggan turun dari Gunung Lawu yang terbakar, padahal keluarga sudah menyiapkan mobil dan peralatan tandu.

Editor: Amirul Muttaqin
Instagram/@magetanbanget// Dok Camat Tawangmangu
Mbok Yem dan Gunung Lawu yang terbakar. 

TRIBUNSTYLE.COM - Mbok Yem enggan turun dari Gunung Lawu meski puncaknya terbakar.

Dia memilih untuk menetap di warungnya karena kasihan dengan hewan peliharaannya.

Keluarga bahkan sudah menyiapkan mobil dan peralatan tandu untuk menurunkan Mbok Yem, namun dia menolak.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: PENAMPAKAN Kepulan Asap dan Kilatan Petir di Puncak Gunung Lawu, Video Terekam dari Sakura Hills

Kondisi kebakaran hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (22/9/2023).
Kondisi kebakaran hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (22/9/2023). (Istimewa/BPBD Kabupaten Karanganyar)

Gunung Lawu yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Magetan, Jawa Timur terbakar sejak Jumat (29/9/2023).

Hingga Senin (2/10/2023), upaya pemadaman api terus dilakukan oleh pihak terkait, mulai dari relawan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kendati Gunung Lawu mengalami kebakaran, pemilik warung legendaris Mbok Yem menolak untuk turun.

Mbok Yem adalah warga setempat yang membuka warung di ketinggian 3.150 mdpl atau selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu.

Ia bersikukuh bertahan di puncak gunung tersebut meski hutan dan lahan di sekitar warungnya sudah terbakar.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun," ujar cucu Mbok Yem, Syaifudin, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Alasan Mbok Yem menolak turun

Syaifudin membeberkan alasan mengapa neneknya enggan turun dari warungnya saat Gunung Lawu terbakar.

Ia mengatakan, Mbok Yem tidak mau turun karena merasa kasihan dengan hewan peliharaan di warungnya.

Sebelum menolak turun, anak dan cucu Mbok Yem telah menyiapkan mobil dan peralatan tandu.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya. Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," kata Syaifudin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Tags:
Mbok YemGunung LawuBPBDArgo Dalemkebakaran
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved