Breaking News:

Berita Viral

MIRIS Nasib Bocah di Tangsel, Ditelantarkan Ibu Kandung, Lalu Dicampakkan Ibu Tiri Gegara Ayah Tiada

Pilu nasib bocah berusia 13 tahun di Tangerang Selatan, ditelantarkan ibu kandung lalu dibuang ibu tiri saat ayahnya meninggal.

Editor: Dhimas Yanuar
Kompas/Agus Susanto
Ilustrasi - Pilu nasib bocah berusia 13 tahun di Tangerang Selatan, ditelantarkan ibu kandung lalu dibuang ibu tiri. 

TRIBUNSTYLE.COM - Begitu kerasnya kehidupan dirasakan oleh bocah berusia 13 tahun ini.

Bocah yang tinggal di Tangerang Selatan (Tangsel) ini hidupnya selalu sebatang kara.

Dilaporkan bocah ini ditelantarkan dan dibuang oleh dua ibunya, yaitu ibu kandung dan ibu tiri.

Ibu pertama adalah ibu kandungnya yang memilih untuk kabur mencari penghidupan di tempat hiburan di Bali.

Pilu nasib bocah berusia 13 tahun di Tangerang Selatan, ditelantarkan ibu kandung dan ibu tiri.
Pilu nasib bocah berusia 13 tahun di Tangerang Selatan, ditelantarkan ibu kandung dan ibu tiri. (ISTIMEWA)

Sementara yang dimaksud  ibu kedua kadalah ibu tiri, istri pertama ayahnya.

Setelah ibu kandungnya pergi, bocah perempuan berinisial B itu hidup dengan ayahnya yang kembali ke pelukan istri tuanya di Tangsel.

Namun, sang ayah dijemput ajal.

Saat kehilangan mendekap B ditinggalkan ayah dan ibu kandungnya, ibu tirinya justru menjadi biang penderitaan lain.

Baca juga: KASUS Tewasnya Anak Gadis usai Disetubuhi 3 Bocah di Maluku Mangkrak, Ortu Korban Minta Keadilan

Ia diusir ibu tirinya tidak lama setelah sang ayah meninggal dunia.

Hidup terbuang dan telantar sekaligus dengan segala kemalangannya, B akhirnya diselamatkan aparat kepolisian yang membawanya ke DInas Sosial Tangsel.

Kisah pilu bocah yang usianya setara siswa kelas 6 SD itu diceritakan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tangsel, Nazmudin, saat menghadiri acara seminar parenting yang diadakan Griya Yatim Dhuafa di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu, Tangsel, Sabtu (9/9/2023).

Griya Yatim Dhuafa sendiri lembaga sosial yang fokus pada pembinaan anak yatim dan duafa.

Nazmudin bertugas di Dinas Sosial Tangsel dan menangani kasus-kasus orang telantar dari anak hingga lansia.
Nazmudin bertugas di Dinas Sosial Tangsel dan menangani kasus-kasus orang telantar dari anak hingga lansia. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

INazmudin mengatakan, pihaknya sudah lima bulan menampung B.

"Ada satu lagi mungkin yatim yang masih belum kita titipkan baik itu di yayasan atau di lembaga-lembaga yang dikelola pemerintah," kata Nazmudin.

"Anak ini ditelantarkan ibu tirinya, kebetulan ibu kandungnya adanya di Bali, bekerja sebagai pramuwisata begitu mungkin, di tempat hiburan dan tidak berkenan, kelihatannya begitu, mengurus anak."

"Sehingga anak ini dibawa bapaknya ke Kota Tangerang Selatan, tinggal bersama istri tuanya. Kemudian bapak ini meninggal di stri tuanya. Kemudian anak ini dibuang begitu saja Bu," lanjutnya menceritakan.

Nazmudin mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mencari keluarga dan kerabat B.

Namun dari data yang didapat, keluarganya sudah berpindah tempat tinggal sehingga sulit dilacak.

"Jadi diantar oleh kepolisian kepada kami, kurang lebih lima bulan (yang lalu). Sekarang masih ada di Dinas Sosial."

"Kita sudah berusaha untuk menghubungi keluarganya namun keluarga yang ada di Bekasi, ternyata keluarganya sudah pindah rumah," ujarnya.

Nazmudin begitu terenyuh ketika merawat B yang memiliki pengalaman hidup begitu berat di usia belia.

Pasalnya, B masih memiliki semangat hidup dan sangat ingin bersekolah.

"Nah ini masih kita usahakan agar anak ini kita selamatkan, karena pas kita tanya, sangat ingin sekolah."

"Saya berusaha untuk mencari tempat terbaik bagi anak ini untuk bisa diselamatkan masa depannya."

"Pada kesempatan ini mungkin, sangat tempat bagi saya untuk saya sampaikan, supaya anak ini bisa diselamatkan gitu," pungkas Nazmudin.

....

KASUS LAIN: Begitu miris nasib empat kakak beradik ini.

Mereka bahkan terciduk cuma makan nasi garam di sebuah gubuk reyot Tanjung Balai Karimun, Riau.

Nasib empat kakak beradik ini sangat memprihatinkan karena sang ayah dipenjara, sementara ibu jadi pemulung.

Ada empat orang kakak beradik yang masih kecil terciduk makan nasi hanya dengan lauk garam.

Empat orang kakak beradik di Tanjung Balai Karimun yang masih kecil terciduk makan nasi hanya dengan lauk garam. Kisah mengharukan tersebut dibagikan oleh akun TikTok milik Briptu Yohanes Dede.
Empat orang kakak beradik di Tanjung Balai Karimun yang masih kecil terciduk makan nasi hanya dengan lauk garam. Kisah mengharukan tersebut dibagikan oleh akun TikTok milik Briptu Yohanes Dede. (TikTok)

Kisah kakak beradik ini viral di media sosial dan didatangi pihak kepolisian dan bahagia saat dapat ayam KFC.

Kisah pilu tersebut viral setelah dibagikan oleh akun TikTok milik Briptu Yohanes Dede, pada Jumat (8/9/2023).

Dalam video terlihat seorang anggota Polsek Tanjung Balai tengah menghampiri gebuk reyot yang ditempati keempat kakak beradik itu.

"Lagi ngapain?" tanya Briptu Yohanes Dede.

Baca juga: Asyik Nonton Pementasan Ketoprak, Pria di Pati Mendadak Diciduk Polisi, Ternyata Sempat Aniaya Orang

"Makan om," jawab anak sulung.

"Mana lauknya?" tanya Briptu Yohanes Dede.

"Enggak ada cuma pakai garam," kata anak sulung.

Empat orang kakak beradik di Tanjung Balai Karimun yang masih kecil terciduk makan nasi hanya dengan lauk garam. Kisah mengharukan tersebut dibagikan oleh akun TikTok milik Briptu Yohanes Dede.

Meski cuma berlauk garam, kakak beradik tersebut tampak lahap menyantap nasi mereka.

Bahkan seorang yang bayi diketahui sebagai si bungsu, ikut makan nasi pakai garam.

Briptu Yohanes Dede kemudian menawarkan diri untuk membelikan lauk.

"Mau enggak om belikan lauk?" tanya Briptu Yohanes Dede.

"Makasih ya om," imbuhnya.

Briptu Yohanes Dede tampak membelikan lauk berupa ayam goreng KFC untuk keempat kakak beradik tersebut.

"Nih ayamnya udah Om bawa," ucap Briptu Yohanes Dede.

Keempat kakak beradik tersebut tersenyum lebar.

Mereka terlihat sangat menikamti ayam goreng itu.

Melihat ekspresi mereka, sejumlah netizen mengaku merasa terharu.

"Engga bisa nonton beginian pasti netes air mata"

"Anak-anaknya lahap banget makannya"

"Mwnagis aku bang liat anak-anak ini"

Lalu kemanakah ayah dan ibu keempat anak tersebut?

Ayah dari keempat anak tersebut rupanya saat ini sedang di penjara.

Sementara ibunya terpaksa memulung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Uang yang didapat dari hasil mencari barang bekas itu sehari kisaran Rp 40 ribu.

Namun hasil itu tampaknya tidak mencukupi untuk menafkahi keempat anaknya. Apa lagi ia harus membeli susu dan beras.

"Kerja pemulung sehari kadang dapat uang Rp 40 ribu, kadang uang segitu juga masih cukup untuk membeli beras, mana anak masih nyusu lagi," ungkap keluarga tahanan.

"Anak ada 4, yang kecil masih menyusu," sambungnya.

(*)

(*)

Artikel diolah dari TribunJakarta.com

Sumber: Warta Kota
Tags:
berita viral hari inibocahTangerang Selatanibu
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved