VIRAL Pegawai Pemerintahan Pakai Helm di Kantor, Ternyata Atap Sudah Bobrok: Takut Tertimpa Beton!

TRIBUNSTYLE.COM - Para pegawai pemerintah yang bekerja di sebuah gedung tua di Telangana, India, mengenakan helm sepeda motor untuk mencegah lempengan beton dari langit-langit jatuh menimpa kepala mereka.

Video beberapa karyawan laki-laki di Kantor Pembangunan distrik Jagtial, di Telangana, mengenakan helm sepeda motor saat bekerja menjadi viral di media sosial India.

Ironisnya, Kantor Pembangunan ditugaskan untuk mengembangkan distrik tersebut dengan memberikan internet kepada penduduk desa dan membangun infrastruktur, namun tempat kerja berada dalam kondisi yang sangat buruk sehingga para pekerja harus melindungi diri mereka dari puing-puing yang berjatuhan.

Baca juga: Demi Hemat Uang Kos, Anak Magang Ini Pilih Pulang Pergi ke Kantor Naik Pesawat Setiap Hari

Dilansir Oddity Central pada 31 Agustus 2023, para pegawai tersebut menuntut relokasi ke gedung perkantoran yang lebih aman setelah seorang rekannya hampir mengalami kerusakan otak setelah tertimpa lempengan semen jatuh dari langit-langit.

Atap Kantor Pembangunan Mandal Parishad sudah bocor sejak tahun lalu dan kini kondisinya bobrok.

Kelembapan telah menyebabkan potongan-potongan langit-langit berjatuhan, dan karyawan tidak punya pilihan selain melindungi diri mereka sendiri.

Setelah video tersebut menjadi viral awal bulan ini, pejabat pemerintah dari distrik Jagtial, Telangana mengumumkan bahwa para pekerja di Kantor Pembangunan akan dipindahkan ke gedung lain segera.

Helm sepeda motor bukanlah bentuk perlindungan baru di kalangan pegawai Pemerintah India.

Beberapa tahun yang lalu, ada sekelompok pekerja serupa di Bihar yang juga berisiko menderita cedera otak akibat langit-langit gedung yang bobrok.

Baca juga: WADUH! ASN Nekat Curi Uang di Kantor DPRD Ambon, Dongkol Hadapi Sikap Atasan: Kurang Perhatian

Kisah Lainnya - Pegawai Ini Dapat Gaji 367 Kali Lipat, Ternyata Perusahaan Salah Transfer, Ogah Kembalikan: Ga Bisa

Pria asal Somogy County, Hongaria ini sempat bekerja di sebuah perusahaan di Kaposvár, tetapi dipecat saat masa percobaan.

Untuk masa kerjanya yang singkat di perusahaan tersebut, dia seharusnya hanya digaji 92.549 forints Hongaria (sekitar Rp3,9 juta) per bulan.

Namun, dalam sebuah kebetulan, perusahan memberinya gaji 367 kali lipat dari jumlah tersebut.

Sebenarnya, itu hanyalah kesalahan besar yang disebabkan oleh fakta bahwa pria tersebut telah memberikan rekening bank Austria.

Dengan begitu, gajinya harus dibayarkan dalam mata uang negara asal bank, yakni euro.