Breaking News:

Berita Viral

'Bau Banget!' Mahasiswa Baru UII Diare Akibat Keracunan Nasi Kotak, Ayam Basi, Sayur Ada Belatung

Mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta atau UII keracunan massal usai konsumsi nasi kotak. Ayam sudah basi hingga sayur berulat.

Editor: Putri Asti
istockphoto
Mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta atau UII keracunan massal usai konsumsi nasi kotak. 

TRIBUNSTYLE.COM - Keracunan! Mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta mual dan diare setelah mengonsumsi nasi kotak dari kampus.

Ternyata, makanan yang diberikan pihak kampus sudah basi.

Mulai dari ayam yang sudah berbau tak sedap hingga sayur berulat.

Bagaimana kronologi lengkapnya?

Mahasiswa baru UII keracunan massal gegara konsumsi nasi kotak
Mahasiswa baru UII keracunan massal gegara konsumsi nasi kotak (Dok. UII)

Unggahan yang menceritakan mahasiswa baru di kampus Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta mendapatkan nasi basi, sayur berulat dan berbau saat agenda pengenalan kampus, viral di media sosial.

Unggahan itu viral dan mendapatkan atensi warganet.

Baca juga: INNALILLAHI! 6 Siswa SD di Sleman Diduga Keracunan Milkshake di Kantin, Lemas Alami Pusing Kepala

Banyak dari mereka yang bingung kenapa kampus elit tapi makanannya sulit.

Selain itu soal keterlambatan datangnya konsumsi pada hari pertama juga menjadi sorotan.

Sejumlah maba juga mengaku sakit diare usai menyantap makanan yang diduga basi.

Bahkan, dalam salah satu unggahan di media sosial, maba mengeluh ada ulat di sayur yang hendak mereka santap.

“Permisi kak, mau curhat saja. Itu konsumsi waktu hari pertama, ayamnya pucat, bau banget, tapi karena lapar, aku makan saja,” kata salah satu mahasiswa baru dalam unggahan media sosial.

Curhatan salah satu warganet ngeluh keracunan nasi kotak yang diberikan pihak UII.
Curhatan salah satu warganet ngeluh keracunan nasi kotak yang diberikan pihak UII.

“Terus konsumsi hari kedua yang agar-agarnya, benar-benar benyek. Teman jamaahku juga sepakat memang agarnya aneh,” imbuhnya.

Dikutip dari TribunJogja, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta angkat bicara soal keluhan sejumlah mahasiswa baru soal makanan yang mereka santap saat masa orientasi atau ospek bertajuk Pesona Ta'aruf (PESTA), Kamis-Sabtu (10-12/8/2023).

Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII, Beni Suranto tak membantah soal adanya kejadian tersebut.

Dia mengakui bahwa makan siang pada hari pertama acara tersebut terlambat datang, sedangkan pada hari kedua dan ketiga, ditemukan puluhan boks makanan tidak layak makan.

"Hasil penelusuran fakta sementara, masalah terjadi akibat kelalaian dua vendor penyedia makanan dan kedua vendor tersebut telah mengakui kesalahan yang dilakukan," tutur Beni, dikutip dari TribunJogja.com.

Beni mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya kejadian tak mengenakan saat acara masa orientasi yang digelar untuk menyambut sekitar 4.300 siswa itu.

Baca juga: UPDATE Total 200 Lebih Warga Keracunan Makanan Nasi Boks dari DPRD Cimahi, 1 Korban Gejala Berat

Kini, dia menjelaskan, pihak UII telah membuka kanal pengaduan untuk mendata jumlah dan identitas mahasiswa yang terdampak persoalan tersebut.

"UII akan menanggung biaya pengobatan untuk mahasiswa baru yang kesehatannya terdampak akibat masalah ini," ujar Beni.

Beni menyampaikan, pihak kampus juga akan membentuk tim penelusuran fakta untuk mengetahui detail permasalahan yang terjadi selama acara orientasi mahasiswa baru itu.

"Jika ditemukan pelanggaran di lingkungan internal, baik oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, atau dosen, UII akan menindak tegas sesuai dengan peraturan disiplin dan kode etik yang berlaku," ucap Beni.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tak berspekulasi lebih lanjut mengenai persoalan tersebut hingga hasil penelusuran fakta uang dilakukan pihak kampus diketahui.

"UII akan senantiasa menyampaikan perkembangan hasil penelusuran fakta kepada publik," pungkasnya.

Kasus Lainnya - 6 Siswa SD di Sleman Diduga Keracunan Milkshake di Kantin, Lemas Alami Pusing Kepala

Konsumsi milkshake di kantin, enam siswa SD di Kabupaten Sleman diduga alami keracunan hingga harus dibawa ke Puskesmas.

Para siswa tersebut awalnya membeli minuman ringan di kantin sekolah.

Setelah menikmati minuman tersebut, enam dari delapan siswa yang membeli mengalami perubahan kondisi tubuh.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana peristiwa keracunan terjadi pada Rabu (9/08/2023).

Baca juga: WADUH! Jual Nasgor Rp 28 Ribu Ditransfer Rp 28 Juta, Pria Penjual Pilih Jujur: Untung Ga Gelap Mata

"(Minum sejenis es) milkshake itu, ada delapan anak yang minum," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dihubungi, Kamis (10/08/2023).

Ery menyampaikan dari delapan siswa tersebut, ada enam anak yang mengeluhkan pusing. 

Ilustrasi milkshake.
Ilustrasi milkshake. (Instagram/armi_indonesia)

"Ada enam siswa yang agak pusing dan dibawa ke Puskesmas. Setelah di Puskesmas, rata-rata terus langsung ke sekolah, ada dua anak yang beristirahat sebentar dan setelah itu kembali ke sekolah, ikut kegiatan Pramuka sampai, sudah sehat semuanya," tandasnya.

Menurut Ery jajanan berupa minuman sejenis milkshake tersebut dititipkan untuk dijual di kantin sekolah.

"Itu jajananya di kantin sekolah. Kebetulan di kantin kan ada yang menitipkan makanan, minuman," ungkapnya.

Ery sudah meminta agar sampel minuman yang diminum oleh para siswa agar dibawa ke Puskesmas.

Hal ini guna mengetahui penyebab dari keracunan.

Sebanyak enam orang siswa SD di Sleman alami keracunan, diduga akibat konsumsi milkshake di kantin.
Sebanyak enam orang siswa SD di Sleman alami keracunan, diduga akibat konsumsi milkshake di kantin. (TribunKalteng.com)

"Sampel kemarin saya minta dikoordinasikan dengan Puskesmas. Jadi dikoordinasikan dengan Puskesmas, nanti akan dilihat, kan ada sisa minuman sedikit," urainya.

Dia mengatakan pihaknya sudah sejak lama memberikan imbuan agar pihak sekolah mendata pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah.

Termasuk orang yang menitipkan jajanan di kantin sekolah.

"Sehingga secara berkala kan bisa dicek makanan jajananya itu. Bisa kerja sama dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Layak tidaknya kan bisa diajukan untuk dites. Jadi kami harapkan yang dagang di situ ya harus koordinasi dengan sekolah didata betul, paling tidak dimintai KTP dan lain sebagainya," pungkasnya.

Diolah dari artikel TribunSolo.com dan kompas.com 

 

Sumber: Tribun Solo
Tags:
UIIYogyakartakeracunanmahasiswa baruberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved