SOSOK KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Solo yang Tabrak Pemotor lalu Kabur, Bantah Tabrak Lari
KGPH Purbaya merupakan anak tunggal Asih Winarni, permaisuri PB XIII, GKR Pakubuwana yang dinobatkan sebagai putra mahkota pada 27 Februarui 2022.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Siapa sebenarnya sosok KGPH Purbaya Putra Mahkota Keraton Solo?
KGPH Purbaya diduga terlibat tabrak lari di Solo namun pihaknya membantah hal tersebut.
Anak tunggal Asih Winarni, permaisuri PB XIII, GKR Pakubuwana itu dinobatkan sebagai putra mahkota pada 27 Februarui 2022.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: PENGAKUAN Putra Mahkota Keraton Solo yang Tabrak Lari Pemotor di Gladak, Setelah Kabur Lakukan Ini
Putra Mahkota Keraton Solo diduga terlibat tabrak lari di Kawasan Gladak, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (9/8/2023) pukul 01.30 WIB.
Kecelakaan itu melibatkan mobil jenis SUV warna putih yang dikendarai Putra Mahkota, Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram, KGPH Purbaya.
KGPH Purbaya, melalui Kuasa Hukum KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradataningrat, membantah kejadian tabrak lari tersebut.
Pihaknya, beralasan adanya aturan Keraton Solo bahwa jika terjadi kecelakaan di area Keraton maka akan langsung ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) Pengaman Keraton.
"Gusti (KGPH Purbaya), sudah menyampaikan ke Satgas, bahwa baru saja terjadi kecelakaan.
Terus, minta bantuan agar segera ke TKP, menolong korban itu.
Kemudian, Gusti langsung masuk ke Keraton Solo.
Nah ketika kembali ke TKP ternyata sudah ada yang membawa ke Rumah Sakit," kata Ferry, Jumat (11/8/2023).
Kemudiaan, pada Kamis (10/8/2023), pihak Keraton Solo telah mendatangi rumah korban berinisial H (20) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Janteng).
"Kondisinya baik-baik saja, saat kita mendatangi rumahnya.
Intinya itu apabila ada biaya perawatan yang berkaitan dengan kesehatan pemulihan, itu tanggung jawab kami sepenuhnya.
Sesama manusia tanggung jawab, sebagai masyarakat kita penuhi, semuanya (kerugian)," paparnya.
Sementara itu, Ibu korban H (20), Desi Tarsani Ningsih, mengaku telah ada pertemuan dan pemeriksaan.
Setelah pertemuan tersebut, pihaknya akan melakukan pencabutan laporan karena adanya perjanjian ganti rugi atau kompensasi oleh Keraton Solo.
"Saya sudah menandatangani bahwasanya kami damai.
Damai karena juga tidak perlu ada yang diperpanjang dan dipermasalahkan.
Anak saya juga sehat, kendaraan (diperbaiki) insya Allah nanti semuanya ditanggung.
Dari semuanya jadi Alhamdulillah baik-baik saja, laporan kami cabut," katanya.
Sosok KGPH Purbaya
KGPH Purbaya adalah anak tunggal dari Asih Winarni, permaisuri PB XIII, GKR Pakubuwana.
Asih merupakan istri ketiga dari PB XIII.
KGPH Purbaya memiliki sejumlah kakak tiri.
Mereka yakni GRM. Suryo Suharto (GPH Mangkubumi), GRAy Rumbai Kusuma Dewayani (GKR Timur), GRAy Devi Lelyana Dewi, GRAy Ratih Widyasari, BRAy Sugih Oceani dan GRAy Putri Purnaningrum.
Dikutip dari TribunSolo.com, KGPH Purbaya dinobatkan sebagai putra mahkota saat Tinggaldalem Jumenengan SKKS Pakubuwana XIII ke-18 pada Minggu, 27 Februarui 2022.
KGPH Purbaya diketahui masih berusia muda.
Saat dinobatkan sebagai putra mahkota setahun lalu, KGPH Purbaya berusia 22 tahun atau diperkirakan lahir pada tahun 2001.
Ia dinobatkan sebagai putra mahkota dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Rojo Putra Narendra ing Mataram.
KGPH Purbaya saat ini tercatat sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang.
Baca juga: INNALILLAHI Mobil Bawa Rombongan Atlet Renang Solo Kecelakaan di Jepara, Penumpang Selamat
Sikap KGPH Purbaya soal konflik di Keraton Solo
Saat konflik Keraton Solo memanas pada akhir Desember 2022 lalu, KGPH Purbaya sempat berbicara kepada media.
Purbaya berharap segera ada pertemuan keluarga untuk menyelesaikan konflik yang telah berkepanjangan.
"Dalam waktu dekat semoga ada pertemuan keluarga," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (23/12/2022).
Purbaya menyampaikan pihak SISKS Pakubuwana XIII saat ini terbuka untuk melakukan musyawarah.
"Kita sangat terbuka bila ada suatu musyawarah," ucap dia.
"Saya berharap dengan adanya musyawarah, ada solusi untuk kebaikan bersama," tambahnya.
Menurut Purbaya, masalah internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memang harus diselesaikan secara kekeluargaan.
Dia menekankan dirinya juga menghormati pihak-pihak dari kelompok LDA.
Termasuk GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.
"Saya menghormati beliau (Gusti Moeng) sebagai tante saya, (pihak-pihak yang) lebih sepuh dan semua yang lebih tua. Saya menghormati mereka semua," ujar dia.
"Saya berharap secepatnya mendapat solusi, menjalin musyawarah, dan (semoga) semua ada jalan keluarnya," ujarnya.
(KOMPAS.com/Fristin Intan Sulistyowati) (Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)
Diolah dari artikel di KOMPAS.com dan Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
| Kisah Wanita Kembar 3 Lulus dari Universitas & Jurusan yang Sama, Ketiganya Raih Predikat Cumlaude |
|
|---|
| Sosok Siti Sarah, Wanita di Bogor Jalani 24 Profesi Sekaligus, dari Staf HRD, Dosen hingga MC |
|
|---|
| Siapa Pemilik Warung Ayam Goreng Widuran Solo? Baru Sekarang Pasang Label Non Halal Setelah Viral |
|
|---|
| Sosok Dwianto Setyawan, Penulis Cerita Anak Populer Meninggal Dunia, Idap Sindrom Mielodisplasia |
|
|---|
| Kisah Pemulung Bisa Hasilkan Rp 13 Juta Dalam Seminggu, Terungkap Barang Mahal yang Jadi Incaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/Putra-Mahkota-Keraton-Solo-KGPH-Purbaya-pada-Jumat-1182023.jpg)