Breaking News:

Berita Viral

FAKTA-FAKTA Bocah Surabaya Jualan Peyek Sambil Merangkak, Pemkot Beri Bantuan, Belikan Kursi Roda

Inilah deretan fakta bocah di Surabaya jualan peyek sambil merangkak. Kini sudah dapat bantuan dari Pemkot Surabaya, BPJS gratis hingga kursi roda.

Editor: Putri Asti
Kolase foto ist/bobby constantine koloway
deretan fakta bocah di Surabaya jualan peyek sambil merangkak, sudah dapat bantuan dari Pemkot Surabaya 

Menurutnya, komunitas itu menawarkan untuk membantu keluarga CAA dengan cara memviralkan CAA melalui media sosial sehingga bisa mendapatkan bantuan.

Baca juga: KISAH Pilu Anak Penjahit di Pasar Parabola, Ayah Dibangunkan Tak Merespon, Ternyata Meninggal Dunia

"Awalnya ditawari, katanya biar banyak orang yang donasi, bantu," ujar CAA yang memiliki keterbatasan pada kedua kakinya ini.

Sumiyati mengakui tak mengetahui hal itu.

"Diberitahu tetangga, saya dan CAA sampai sekarang tidak berani melihat videonya, sampai segitunya, nangis saya," katanya.

5. Tak Lagi Berjualan Peyek

Menurutnya, pekerjaan tersebut tak lagi dilakukan.

Sebaliknya, mereka telah membuat produksi pakaian.

"Memang kalau Hari Raya Idul Fitri, puasa, saya bikin peyek.

Awalnya jualan di rumah sakit Nginden, karena CAA terapi di RSUD Dr Soetomo, akhirnya coba-coba jualan di sana. Tapi kalau sekarang, saya ikut kerja cabut benang di konveksi," katanya.

Sumiyati bersama suaminya Andi Siswoto (49) sudah 12 tahun tinggal di Surabaya.

Ia bersama suami dan kedua anaknya memilih tinggal indekos di dekat rumah saudaranya kawasan Kendangsari Surabaya.

6. Awalnya Enggan Pindah KK Surabaya

Meski sudah lama tinggal di Kota Pahlawan, Sumiyati enggan pindah KK Surabaya.

"Karena memang tidak punya rumah, di Surabaya ini saya ngekos. Makanya, saya bingung," katanya.

Ketika CAA ingin masuk SMA Negeri, ia dimasukkan KK kerabatnya di alamat Jalan Kendangsari Gang Lebar Surabaya pada Agustus 2022.

Sementara Sumiyati bersama suami dan anak nomor tiga, administrasi kependudukannya masih berstatus warga Mojokerto.

Baca juga: KISAH Pria di Palembang Batal Nikahi Janda, Sudah Belikan Mahar hingga Ayam 241 Kg, Ternyata Ditipu

"Karena belum satu tahun masuk KK Surabaya, CAA tidak diterima SMA Negeri. Akhirnya itu ditawari sama Pak Lurah sekolah PKBM paket C (Januari 2023), tapi CAA menolak, tidak mau bersekolah. Kalau sekarang CAA sudah mau sekolah kejar Paket C," katanya.

Seiring berjalannya waktu, Sumiyati pun ingin pindah KTP dan KK Surabaya.

Inisiatif itu muncul karena melihat kondisi suaminya yang sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan.

Akhirnya ia memutuskan pindah KK Surabaya dengan menumpang alamat saudaranya di Jalan Kendangsari.

Setelah itu, CAA pun lantas ditarik masuk ke dalam KK Sumiyati yang diterbitkan pada 26 Juni 2023.

"Pindah Surabaya biar kalau berobat tidak jauh-jauh ke Mojokerto.

Kemudian juga pindah KK Surabaya biar CAA bisa masuk ke sekolah negeri. Karena di Surabaya ini apa-apa gratis," katanya.

Diolah dari artikel Surya.co.id

Sumber: Surya
Tags:
peyekSurabayaMojokertoBaznasberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved