Breaking News:

Berita Viral

TRAGIS Hidup Sendirian di Kantin, Pedagang di UI Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Korban Sempat ke RS

INNALILLAHI hidup di kantin sendirian, pedagang di UI ditemukan tewas tanpa busana, korban sempat mengeluhkan sakit dan periksa ke RS.

Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com
INNALILLAHI hidup di kantin sendirian, pedagang di UI ditemukan tewas tanpa busana, korban sempat mengeluhkan sakit dan periksa ke RS. 

TRIBUNSTYLE.COM - INNALILLAHI hidup di kantin sendirian, pedagang di UI ditemukan tewas tanpa busana, korban sempat mengeluhkan sakit dan periksa ke RS.

Heboh jasad seorang pedagang ditemukan tewas di area kantin Kampus Universitas Indonesia (UI), Beji, Depok.

Pria berinisial MLF (56), ditemukan meninggal dunia pagi ini.

Salah seorang pedagang kantin lainnya yang juga rekan korban, Sulistyo, mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh orang yang hendak memesan kopi.

Korban dalam posisi tidur telentang tanpa busana.

Jenazah pedagang di kampus UI saat dibawa menggunakan ambulans.
Jenazah pedagang di kampus UI saat dibawa menggunakan ambulans. (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

Baca juga: TERKUAK Hasil Interogasi Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Dalam Koper, Pelaku Tak Merasa Bersalah

"Saya ditelepon sama orang kantin juga, katanya korban meninggal dunia. Saya langsung datang ke lokasi. Di lokasi sudah digaris polisi, korban gak pakai baju tiduran," kata Sulistyo di kantor Polsek Beji, Sabtu (1/7/2023).

Sulistyo mengatakan, korban memang sehari-hari tidur di kantin dan hidup sebatang kara.

"Tinggal di kantin sendiri, tadinya dia ngontrak. Tapi beberapa bulan ini dia tinggal di kantin sehari-hari," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sulistyo mengatakan sudah beberapa waktu belakangan ini korban mengeluh sakit.

Ilustrasi pedagang di UI ditemukan tewas tanpa busana
Ilustrasi pedagang di UI ditemukan tewas tanpa busana (Kompas.com)

Bahkan, korban juga pernah berobat ke rumah sakit beberapa hari lalu, hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia pagi hari ini.

"Memang sudah sepuh, sakit-sakitan. Dua Minggu yang yang lalu ngeluh sakit perut, sudah ke rumah sakit juga berobat," bebernya.

Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu pihak keluarga korban untuk datang ke Mapolsek Beji.

VIRAL Wanita Ditelantarkan Suami Saat sakit, Jalan Merangkak Demi Jual Tiket Lotre, Biayai 2 Anak

Seorang perempuan bernama Tuyen (40 tahun, dari Kien Giang, Vietnam), saat ini menjadi ibu tunggal membesarkan dua anak usia sekolah.

Phong Bui – seorang YouTuber terkenal berkata: “Setiap hari seperti hari lainnya, Tuyen harus pergi dari kampung halamannya ke Long Xuyen untuk menjual tiket lotre!

Telapak tangan dan kaki sering berdarah karena kontak dengan aspal.

Saya pernah memberikan kursi roda tetapi dia harus melepasnya karena tidak ada yang membeli tiket lotere lagi!

Dia mengatakan bahwa hari itu ada 40 tiket lotre, dan tidak ada nasi untuk dimakan di rumah.

Nasibnya suram dan tidak bahagia, beruntung memiliki 2 orang anak sebagai “tabungan” hidup." jelas sang YouTuber.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Ibu-ibu di Kemayoran Jadi Eksekutor Aborsi, Warga Merasa Janggal Wanita Keluar Masuk

Tuyen berjuang keras demi hidupnya dan dua orang anaknya.
Tuyen berjuang keras demi hidupnya dan dua orang anaknya.

Dalam video tersebut, sang Youtuber menjelaskan jalan tempat Tuyen sering singgah untuk menjual tiket lotere.

Di sana dari kejauhan, dia melihat seorang wanita bertopi, masker full face, baju panjang dan merangkak di persimpangan mengundang pelanggan untuk membeli tiket lotre.

Tuyen telah menanggung begitu banyak penghinaan dan rasa sakit dalam hidupnya.

Ia mencari rasa kasihan orang-orang agar mau membeli lotre yang ia jual. 

Dia dengan bersemangat berkata: "Hujan, saya bisa tinggal sebentar dan kemudian saya bisa merangkak ke sini untuk menjual. Sekarang masih tersisa 4 tiket lagi, saya hanya berharap orang-orang akan menyukai dan membelikannya untuk saya sehingga saya bisa pulang lebih awal pada sore hari." jelasnya. 

Kakinya mulai menimbulkan korosi pada kulitnya, dan dia basah kuyup oleh hujan, jadi dia harus membeli sepasang sepatu baru yang dia tidak bisa membelinya sebelumnya.

Tuyen merangkak ke tepi jalan, melepas sepatu lamanya agar kakinya bisa "bernapas sedikit".

Baca juga: NGAKU Bayinya Diculik, Ibu-ibu di Palu Ternyata Sindikat Penjualan Bayi Online, Dijual Rp 12 Juta

Dilansir dari eva.vn, Sabtu (1/7/2023) Ia mengatakan bahwa setelah ceritanya dibagikan secara luas di platform jejaring sosial, banyak orang datang untuk mendukung.

Namun saat itu, dia diberi kursi roda oleh Phong Bui untuk digunakan, dan para pendukungnya merasa itu "tidak benar" sehingga mereka tidak membeli lotre lagi untuknya, bahkan mengatakan bahwa cerita online itu jauh dari kenyataan.

“Jadi, saya harus menyingkirkan kursi roda dan membawanya pulang.

Dia takut dia akan berada di kursi roda dan tidak ada yang akan membeli dan membantunya.

Pada akhirnya, dia memilih untuk terus menjual tiket lotre dengan tangan dan kakinya yang cacat.

Tuyen adalah wanita biasa dengan suami dan dua anak perempuan.

Suatu hari dia tiba-tiba jatuh sakit, menyebabkan kakinya menjadi tidak sehat, lambat laun berhenti tumbuh… berhenti tumbuh.

Saat itu, diperkirakan bahwa suami yang telah "berlutut" selama bertahun-tahun akan ada di sana untuk menjaga dan menyemangati dia untuk mengatasi masalah tersebut.

Tak disangka, pria ini ternyata jahat, meninggalkan Tuyen dan dua anaknya tanpa penjelasan.

Dia hancur kesakitan, ingin menyerahkan segalanya tetapi memikirkan kedua anaknya yang masih kecil, dia tidak bisa.

Dia takut anak-anaknya tanpa ayah tetap menjadi yatim piatu.

Tuyen sempat berkeinginan bunuh diri, namun membatalkannya lantaran dua anaknya.
Tuyen sempat berkeinginan bunuh diri, namun membatalkannya lantaran dua anak perempuannya.

“Saya pulih sedikit, lalu bangkit dan merangkak ke jalan untuk menjual tiket lotere. Karena kakinya berhenti tumbuh, saya tidak bisa berjalan lagi, jadi saya harus merangkak dengan tangan. Ini menyiksa dan menyakitkan, tapi tidak ada cara lain. Lambat laun, saya terbiasa dengan pekerjaan ini,” kata ibu tunggal itu.

Setiap hari, Tuyen naik bus dari Kien Giang ke kota Long Xuyen, lalu menelusuri setiap jalan untuk mengundang pelanggan membeli tiket lotre.

Dia mengatakan hari hujan tidak sulit karena sejuk, banyak orang keluar untuk membeli.

Pada hari yang cerah, dia menjadi lebih ekstrim karena hanya sedikit orang yang keluar ke jalan, tidak ada yang menyapa.

Mengacu pada alasan mengapa dia tidak pindah ke Long Xuyen untuk hidup demi kenyamanan menjual tiket lotre, Tuyen menjelaskan: "Jika saya pindah ke sini, saya harus membesarkan kedua anak. Saat itu, ia harus menanggung semua biaya, mulai dari belajar hingga makan untuk anak-anaknya. Daripada tinggal di kota, menurut saya jauh lebih mahal, di pedesaan, saya masih mengandalkan satu orang untuk orang lain."

Anak sulungku kelas 11, sedangkan adiknya kelas 9. Keduanya murid yang baik, penurut dan difasilitasi oleh gurunya.

Itulah sebagian dari alasan kecil mengapa saya tidak ingin anak-anak saya mengubah lingkungan." tambahnya.

Dengan berbagi sebanyak itu, cukup untuk melihat bahwa Tuyen lebih stabil secara mental daripada hari kecelakaan itu.

Dia juga senang dan berpikiran terbuka saat mengingat kembali kisah-kisah lama yang menyakitkan di masa lalu.

(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma).

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com

Tags:
Universitas Indonesiatanpa busanameninggal duniaberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved