Berita Viral
TANGIS Anak Dengar Ucapan Ayah Setelah Pulang ke Cilacap Usai 8 Tahun di Taiwan: Mau Sampai Kapan?
Akhirnya pulang ke Cilacap usai 8 tahun merantau di Taiwan, air mata Fitri menetes usai dengar ucapan ayah, simak kisanya!
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Merantau dan memperbaiki nasib di negeri atau kota orang memang menjadi salah satu jawaban kehidupan bagi banyak orang.
Seperti yang dikisahkan seorang wanita yang akhirnya pulang ke rumahnya di Cilacap bernama Fitri Isnaeni ini.
Ibu satu anak ini viral karena video menyentuhnya usai 8 tahun tak bertemu sang ayah, ketika itu sang ayah bertanya soal pekerjaannya di Taiwan.
Fitri merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Sebab sudah delapan tahun ia merantau di Taiwan dan baru bisa kembali ke Cilacap beberapa pekan lalu.
Bohong kalau Fitri tak ingin cepat kembali ke Indonesia. Apalagi di kampungnya, ia masih memiliki keluarga dan orangtua yang senantiasa mendukung langkahnya.
Namun apa daya, ada beberapa persyaratan yang harus dilaluinya untuk kembali ke Tanah Air. Hingga pandemi menjegal jalannya untuk lekas melepas rindu.
"Bukan tidak bisa pulang. Sebenarnya di tahun ke 5 ada rencana mau cuti tapi karena terhalang covid-19 jadi gagal dan sampai sekarang akhirnya baru ada kesempatan pulang nengok keluarga," bebernya, Minggu (18/6/2023).
Baca juga: Banting Tulang Merantau Cari Nafkah, Suami di Lampung Murka Istrinya Malah Nikah Siri, Nekat Bunuh
Oleh sebab itu ia hanya bisa menyampaikan rindunya dari jauh. Beberapa diantara kerinduannya pun tertuang rapi dalam video di akun Tik Tok pribadinya (@fitrinaia).
Ia pun menceritakan jika sang ayah kerap kali melontarkan pertanyaan 'kapan pulang' tiap kali mereka berkomunikasi.
"Awalnya aku lagi ngobrol sama istrinya Bapak, nggak lama Bapak dateng langsung diambil HP nya,karena mau ngobrol sama Bapak aku langsung pasang wajah sumringah dan mengucap Salam ke Bapak Dan tanpa basa basi bapak tiba-tiba langsung tanya aku kapan pulang dan langsung nangis," tulisnya dalam video.
Berulang kali ia harus menahan air mata untuk tetap terlihat tegar. Katanya, perjuangan menjadi anak rantau memanglah tidak mudah.
"Aku kaget nggak bisa ngomong dan jawab apa-apa, dadaku sesek banget nahan tangis tapi aku harus berusaha tetap terlihat baik-baik saja,kalau aku sampai ikut nangis takutnya bapak makin sedih jadi aku hanya mendengarkan, tapi setelah sendiri baru aku nangis sejadi jadinya," jelasnya.
Bahkan ada perkataan ayahnya yang menyayat hati. Apalagi saat itu ia belum bisa kembali.
"sudah 8 tahun kamu di Taiwan...mau sampai kapan nak??? Kapan pulang??? Bapak kangen.....Bapak nggak butuh ingin ditemani kamu uangmu.....Yang Bapak mau hanya di masa tua Bapak," tulisnya di video lain.
Selanjutnya ia meminta izin ke majikannya untuk bisa mengambil cuti. Sebab selama di Taiwan Fitri bekerja sebagai perawat lansia.
"Ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu. Papaku sakit-sakitan. Aku pengin pulang ketemu papa. Aku pengin istirahat 1 bulan. Pulang bertemu papa, karena sekarang usianya udah 70 tahun lebih. Bertahun-tahun aku tidak bertemu papa. Aku pengin istirahat pulang ke Indonesia sebentar. 1 bulan saja bertemu papa, bertemu putriku," ucapnya.
"Baiklah kamu atur sendiri," sahut majikan yang dipanggilnya dengan sebutan Ama.
"Kalau ama bilang boleh, nanti aku langsung ngomong sama agency kapan kira-kira bisa," ucapnya lagi.
"Kapanpun boleh," balas Ama.
Manfaatkan waktu dengan keluarga
Fitri Isnaeni pilih berkumpul bersama keluarga selama berada di kampung halaman.
Sejak sampai di Majenang, Kabupaten Cilacap, ia masih belum memiliki rencana untuk jalan-jalan meski sudah 8 tahun tak kembali.
"Belum ada rencana jalan-jalan. Kembali lagi tanggal 6 Juli," katanya.
Adapun alasannya lantaran sang ayah lebih menyukai berkumpul di rumah bersama keluarga ketimbang pergi ke luar.
"Karena bapak lebih suka kumpul-kumpul keluarga di rumah katanya. Jadi ya ngikut kata bapak aja," pungkasnya.
(*)
Artikel diolah dari TribunJakarta.com
Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Sumber: Tribunnews.com
| Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tergeletak Nyaris di TKP Bom Rakitan, Saat Ini Dioperasi |
|
|---|
| Guru di Subang Ganti Rugi Rp150 Ribu Usai Tampar Siswa, Viral di Media Sosial, Dibela Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Pembakaran Pria di Madura: Pasangan Suami Istri Jadi Tersangka Utama |
|
|---|
| Siswa Diduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Sering Gambar Kekerasan, Medsos Diduga Berpengaruh |
|
|---|
| Siswa SMAN 72 Jakarta Bantah Tuduhan Korban Bully Pelaku Ledakan, Unggah Postingan Klarifikasi |
|
|---|