Berita Viral
'Jangan Bangunin Macan Tidur' Murka Ibu, Putrinya Ditonjok Cowok Teman Sekolah, Sentil Ortu Pelaku
JoeLiana Sharry meradang saat mengetahui putrinya dianiaya oleh teman sekolah yang berjenis kelamin laki-laki. Ia turut sentil sikap orang tua pelaku.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - 'Jangan pernah bangunin macan tidur' mendidih darah JoeLiana Sharry mendapati putrinya dianiaya oleh teman sekolah yang berjenis kelamin laki-laki.
Ia menyebut putrinya ditonjok hingga alami luka di area wajah.
JoeLiana Sharry juga menyentil orang tua pelaku yang bertindak intimidatif lantaran mempunyai jabatan mentereng. Seperti apa kronologinya?
Baca juga: DETIK-DETIK Kematian Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi, Ucap Nama Kakak Kelas Terduga Pelaku Pengeroyokan
Pilunya hati seorang ibu saat melihat wajah anak gadisnya babak belur akibat penganiayaan.
Perasaan itulah yang tengah dirasakan seorang wanita JoeLiana Sharry.
Melalui laman media sosialnya, ibu dua anak itu menceritakan insiden mengejutkan soal sang putri dihajar teman sekolahnya.
Yang paling disorot JoeLiana Sharry adalah terduga pelaku penganiayaan anaknya itu adalah seorang remaja laki-laki.
Gusar, JoeLiana Sharry pun mengungkap kasus tersebut ke publik hingga viral.
"Kalau sama anak cowok berantem anggaplah kenakalan remaja. Ini anak cewek ditonjok anak cowok. Jangan pernah bangunin macan tidur," ujar JoeLiana Sharry dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (22/5/2023).
Tak cuma syok lantaran kasus dugaan penganiayaan putrinya, Joe juga terkejut saat mengetahui anaknya diintimidasi.
Diungkap JoeLiana Sharry, putrinya sempat ditekan oleh pihak terduga pelaku.
Dalam ceritanya tersebut, JoeLiana Sharry pun menyentil sosok keluarga terduga pelaku yang ternyata merupakan pegawai negeri sipil (PNS).
"Yang gak enak itu melakukan intimidasi sedangkan masalah sudah selesai dan laporan sudah saya cabut, ujug-ujug datang ke sana dan apa maksudnya ngomong seperti itu. PNS ASN itu gak ada backing-backingan full. Yang ada backing powder, paham!" pungkas JoeLiana Sharry.
Baca juga: Ditusuk Bolpen Devano Ternyata Jadi Korban Bully, Iis Dahlia Meradang, Langsung Datangi Sekolah
Mengurai lebih detail, JoeLiana Sharry pun mencurahkan isi hatinya kembali di media sosial.
Joe ternyata kecewa dengan penanganan pihak sekolah putrinya yang seolah enggan melindungi korban kekerasan.
"Anak wanita saya menjadi korban kekerasan (pemukulan) dari siswa (laki-laki) bernama Ar**. Saya heran dengan pihak sekolah SMA negeri kota Tasikmalaya kenapa tidak melakukan perlindungan terhadap korban wanita dan cenderung membela pelaku?" imbuh akun JoeLiana Sharry yang telah dibagikan kembali oleh akun Instagram @ndorobeiofficial.
Kekesalan JoeLiana Sharry pun semakin bertambah saat tahu anaknya mendapat intimidasi.
Hal itu terjadi saat korban dipertemukan dengan orangtua terduga pelaku tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Dalam keterangannya itu, JoeLiana Sharry pun membuka identitas orangtua terduga penganiaya anaknya.
Bahwa mereka adalah pejabat tinggi di Kementerian.
"Dan keheranan saya terjawab hari ini, anak saya dipanggil ke ruangan guru oleh pihak sekolah dan orangtua pelaku. Menurut saya pertemuan hari ini sudah tidak fair, pelaku (ortu) vs korban (anak). Kesimpulan yang saya terima dari rekaman anak saya selama pertemuan ternyata orangtua pelaku merupakan orang berpengaruh dan pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud," ungkap JoeLiana Sharry.
Tak gentar, JoeLiana Sharry pun mengaku tidak akan mundur dalam mencari keadilan untuk anaknya.
Meskipun orangtua terduga pelaku adalah orang kementerian.
"Bagi saya ini pertemuan gak fair karena di dalamnya sudah ada unsur intimidasi terhadap anak saya dari orangtua pelaku. Ini sudah tidak lagi menjadi teladan bagi seorang pejabat di instansi pendidikan.
Kenapa anda lebih fokus membela anak dan menyepelekan posisi korban. Anda tidak perlu arogan dengan jabatan di Kementerian karena saya taat dan bayar pajak," ujar JoeLiana Sharry.
"Saya minta keadilan selama di sekolah dan proses mediasi dari pihak Humas Polres Tasikmalaya kota, komisi Perlindungan Anak Indonesia, korban 3 jahitan memar tiga titik," sambungnya.
Tanggapan Pihak Kepolisian
Kasus yang diurai JoeLiana Sharry itu viral, pihak kepolisian akhirnya bersuara.
Dikutip dari Tribun Cirebon, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Zainal Abidin, melalui Kasatreskrim, AKP Agung Tri Poerbowo membenarkan adanya laporan kasus dari JoeLiana Sharry.
Kasus tersebut diungkap polisi masih dalam tahap penyelidikan.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun kedua belah pihak sudah sepakat dilakukan upaya restorative justice (mediasi, Red)," kata AKP Agung Tri Poerbowo pada Minggu (21/05/23).
Lebih lanjut, AKP Agung Tri Poerbowo mengungkapkan bahwa Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim saat ini sedang menangani kasus tersebut.
"Terlapor maupun pelapor masih tergolong anak dibawah umur sehingga penangannya mengacu pada sistem Peradilan Anak sesuai UU No 11 Tahun 2012," ujar AKP Agung Tri Poerbowo.
Menurut AKP Agung Tri Poerbowo, kedua belah pihak dengan disaksikan Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas dan Guru BK, sudah meminta mediasi dan sepakat menempuh jalur restorative justice.
Namun entah kenapa kasus tersebut kembali viral dan dibahas lagi oleh ibunda korban.
"Kedua belah pihak dengan disaksikan pihak sekolah serta ibu korban, melakukan mediasi dan sepakat menempuh penyelesaian secara Restorative Justice (RJ), sesuai dengan UU Peradilan Anak," kata AKP Agung Tri Poerbowo.
Terkait masih dibahasnya kasus tersebut, Joe sempat mengurai alasannya.
Joe kembali memposting kejadian yang dialami oleh anaknya karena merasa kecewa dengan perlakuan terhadap anaknya ketika dipertemukan dengan terlapor dan orang tuanya.
"Sebenarnya dari awal saya sudah mencabut laporan, sudah islah dan berdamai. Namun hari Jumat siang saya ada rasa kecewa dari pihak ibunya terlapor yang mengintimidasi anak saya dengan membuat pertemuan sendiri, tanpa mengundang kami sebagai orang tua. Makanya saya ingin melanjutkan laporan ini," kata JoeLiana Sharry.
(TribunnewsBogor.com/khairunnisa)
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com
Sumber: Tribun Bogor
| Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tergeletak Nyaris di TKP Bom Rakitan, Saat Ini Dioperasi |
|
|---|
| Guru di Subang Ganti Rugi Rp150 Ribu Usai Tampar Siswa, Viral di Media Sosial, Dibela Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Pembakaran Pria di Madura: Pasangan Suami Istri Jadi Tersangka Utama |
|
|---|
| Siswa Diduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Sering Gambar Kekerasan, Medsos Diduga Berpengaruh |
|
|---|
| Siswa SMAN 72 Jakarta Bantah Tuduhan Korban Bully Pelaku Ledakan, Unggah Postingan Klarifikasi |
|
|---|