Lebaran 2023
HUKUM Puasa Syawal Berdasarkan 4 Mahzab, Bolehkah Dipisah Hari? Buya Yahya Beberkan Tata Cara
Umat muslim di seluruh dunia telah memasuki bulan Syawal 1444 H. Lantas bagaimana hukum dan tata cara yang benar menurut empat mahzab?
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Umat muslim di seluruh dunia telah memasuki bulan Syawal 1444 H. Lantas bagaimana hukum dan tata cara yang benar menurut empat mahzab?
Penceramah Buya Yahya menjelaskan hukum puasa enam hari di bulan Syawal berdasarkan pandangan empat mazhab.
Diterangkan Buya Yahya, sebagian mazhab menyatakan Puasa Syawal hukumnya sunnah dan dianjurkan, sebagian lagi berpandangan tidak dianjurkan.
Lantas seperti apa tata cara yang benar dalam menajalankannya?
Baca juga: Sebelum Terlambat, Niatkan Puasa Syawal di Bulan yang Penuh Berkah, Bacaan Doa hingga 4 Keutamaan

Puasa Syawal adalah amalan lanjutan dari bulan Ramadhan yang berkesinambungan di bulan Syawal, Buya Yahya menuturkan tak ada batasan atau aturan tertentu dalam mengerjakannya, yang terpenting dilakukan selama bulan Syawal.
Saat ini memasuki bulan Syawal 1444 Hijriyah, setelah sebelumnya menjalani puasa wajib di bulan suci Ramadhan 2023.
Di bulan Syawal ini, terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan di antaranya Puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.
Buya Yahya menguraikan puasa enam hari di bulan Syawal berdasarkan pandangan jumhur ulama, yakni Mazhab Syafi'i, Mazhab Hambali, dan sebagian ulama Mazhab Maliki hukumnya sunnah.
"Sebagian Mazhab Maliki dan Mazhab Abu Hanifah mengatakan tidak sunnah, dikhawatirkan sesuatu yang merepotkan umat karena sebelumnya sudah berpuasa sebulan di bulan Ramadhan, dan diduga menjadi sebuah kewajiban," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Akan tetapi sebagian besar ulama menyatakan puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya adalah sunnah.
Buya Yahya pun menjabarkan perpanjangan amalan bulan Ramadhan yaitu puasa enam hari di bulan Syawal sesuai yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Anjuran itu sesuai sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Sumber: Banjarmasin Post
HUKUM Puasa Syawal Berdasarkan 4 Mahzab, Bolehkah Dipisah Hari? Buya Yahya Beberkan Tata Cara |
![]() |
---|
MASYA ALLAH! Banjir Tangis 6 Anak Kenang Jasa Ibunda, Ciumi Kaki Saat Sungkem, Disuapi Pakai Tangan |
![]() |
---|
Ramadhan Usai, Idul Fitri Tiba, Bisakah Puasa Syawal Dilakukan Berturut-turut & Tidak Selang-seling? |
![]() |
---|
TIPS Anti Kalap Makan saat Lebaran, Dibawah Serangan Bertubi Opor Ayam, Lontong, hingga Nastar |
![]() |
---|
Ketentuan Salat Musafir yang Mudik Lebaran, Ini Tata Cara Lengkap Salat Jamak hingga Qashar |
![]() |
---|