Berita Viral
Jenguk Anak di Penjara, Ayah Naik Motor Jam 2 Pagi dari Malaysia ke Singapura, 10 Tahun Dijalani
Seorang ayah bernama Cheong Kah Pin berusia 67 tahun, rela kendarai motor dari Malaysia ke Singapura demi jenguk anak di penjara.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Namun, jauh di lubuk hati, dia merasa berat meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertobat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.
"Saya senang diberi pengampunan, tetapi pada saat yang sama, saya juga sedih meninggalkan penjara.
Senang bisa dibebaskan, tapi sedih berpisah dengan staf yang menganggap saya seperti teman dan bukan sebagai tahanan,” kata dia saat ditemui di Penjara Taiping.
Selama di penjara, Jamil menjadi penjahit yang terampil.
Bernama melaporkan, dia telah menjahit ribuan Baju Melayu dan blazer untuk para petugas penjara.
Sebelum dipindahkan ke Penjara Taiping, Jamil pernah dikirim ke penjara Johor Bahru.
Di penjara Johor Baru, dia sempat mempelajari keterampilan membuat perabot rotan seperti kursi dan meja.
Berbekal ilmu agama yang diperolehnya selama berada di desa, Jamil mengaku, selama 40 tahun merayakan Hari Raya di penjara, dirinya pernah juga memimpin jemaah lain, termasuk saat shalat Idulfitri.
Jamil berpesan kepada para pemuda agar tidak menyia-nyiakan masa mudanya dan tetap berpegang teguh pada agama agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik.
“Saya bukan orang baik bahkan ketika saya di Indonesia, saya akan keluar masuk penjara.
Dan, berkat petugas lapas di sini, saya bisa mengubah hidup saya dan menjadi manusia yang tidak pernah melewatkan shalat sejak tahun 90-an," ucap dia kepada Bernama.
“Saya bertekad untuk mengubah segalanya.
Saya shalat lima kali sehari dan tidak melewatkan nasihat yang diberikan kepada saya, yang membuat 36 tahun terakhir di sini terasa seperti 36 bulan.
Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat bahwa rambut saya beruban.
Ketika saya masuk penjara saya gemuk, tapi sekarang saya kurus,” katanya.
Baca juga: Ya Allah WNI Pasrah Dirampok di AS, Kaca Mobil Pecah, Semua Barang Raib, Pelaku Cuek Meski Direkam
Dia pun berterima kasih kepada Sultan Ibrahim dan seluruh staf Penjara Taiping.
Direktur Penjara Taiping SAC Nazri Mohamad mengatakan, Jamil dikirim ke Penjara Johor Bahru pada Februari 1983 setelah dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan diberi enam pukulan tongkat di bawah Pasal 5 Undang-Undang Senjata Api (Peningkatan Hukuman) 1971 (UU 37) oleh Pengadilan Sesi Johor Bahru.
Jamil kemudian dipindahkan ke Penjara Taiping pada tahun 1986 untuk menjalani hukumannya.
Menurut Nazri, pada 22 Maret, Jamil menerima pengampunan kerajaan setelah pertemuan Dewan Pengampunan Negara Bagian Johor dengan syarat dia harus dideportasi ke Indonesia dan berjanji untuk tidak kembali ke negara itu lagi.
Nazri juga menggambarkan Pak Jamil, panggilan akrab Jamil sebagai napi saleh yang rajin dalam segala hal yang digeluti.
Menurut dia, Jamil juga disukai banyak napi lain.
“Dia aktif dalam kegiatan keagamaan dan menjadi imam serta mengajar narapidana lain membaca Al-Qur'an.
Sebut saja 'Jamil Hayat' (sebutan akrabnya di penjara) dan semua orang akan mengatakan bahwa mereka mengagumi dan menghormatinya karena karakter, kepemimpinan, dan pengetahuannya,” tambah Nazri.
(*)
(KOMPAS.com/ Aditya/Irawan Sapto Adhi)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul: Selama 10 Tahun, Bapak Ini ke Singapura Naik Motor Jam 2 Pagi Jenguk Anaknya di Penjara
Sumber: Kompas.com
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|
Potret Sri Mulyani usai Pensiun Jadi Menkeu, Terekam Liburan di Semarang, Kini Lebih Ceria & Santai |
![]() |
---|
Sosok Arief Juntara, Suami Dinda Amelia Tanjung Owner Melstore yang Kepergok Selingkuh di Apartemen |
![]() |
---|
Viral Wanita Mantan Pegawai Bank Pilih Resign Lalu Pindah ke Australia Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Kisah Wanita Transgender di Jepang Dulunya Atlet Baseball, Kini Banting Setir Kerja di Klub Malam |
![]() |
---|