Berita Viral
Jenguk Anak di Penjara, Ayah Naik Motor Jam 2 Pagi dari Malaysia ke Singapura, 10 Tahun Dijalani
Seorang ayah bernama Cheong Kah Pin berusia 67 tahun, rela kendarai motor dari Malaysia ke Singapura demi jenguk anak di penjara.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Kasih sayang orang tua kepada anaknya tidak perlu diragukan lagi.
Berbagai cara dilakukan orang tua untuk membuat anaknya merasa bahagia dan disayangi.
Seperti yang dilakukan oleh seorang ayah asal Malaysia ini.
Meski usianya sudah 67 tahun, namun dia masih sanggup mengendarai sepeda motor demi menemui anaknya.
Ayah yang rela naik motor ke Singapura tersebut adalah Cheong Kah Pin.
Seperti apa kisah selengkapnya?
Baca juga: TANGIS Haru Ayah Temukan Anaknya Lagi, Ternyata Ketinggalan di Tempat Cukur saat Mudik, Kok Bisa?

Sudah 10 tahun, Cheong Kah Pin memutuskan rutin naik motor dari Malaysia ke Singapura demi menemui putra sulungnya.
Putra sulungnya mendekam di penjara dengan hukuman seumur hidup.
Cheong Kah Pin belakangan menjadi sorotan di beberapa media televisi karena tekadnya yang amat besar ini.
Kisah Cheong Kah Pin menaiki sepeda motor demi menemui anaknya di Singapura ini viral.
Seperti dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Cheong Kah Pin selalu jalan berangkat dari rumahnya jam 2 pagi.
Ada alasan untuk itu.
Cheong Kah Pin selama sepuluh tahun terakhir selalu mengendarai sepeda motor ke Singapura jam 2 pagi untuk menjenguk anaknya di penjara.
Perjalanan Cheong dilakukan dua kali sebulan dari Johor, Malaysia.
Setelah sampai Singapura dia menunggu di depan penjara dulu selama beberapa jam sebelum waktu berkunjung dibuka.
Saking rutinnya berkunjung, dia sampai hafal semua perubahan di daerah tersebut selama sepuluh tahun terakhir.
Dalam video yang diunggah 8world News pada Sabtu (22/4/2023), Cheong mengungkapkan bahwa dia memilih pergi sendirian jam 2 pagi agar bisa berkendara perlahan karena lebih aman.
Oleh karena sudah tua, Cheong takut akan menabrak orang lain atau ditabrak.
Ia pun menunjukkan tempat di depan penjara yang selalu diduduki sambil menunggu sampai jam 8 pagi untuk bisa menjenguk anak sulungnya, Cheong Chun Yin .
“Aku merindukannya (anakku) dan melihatnya langsung adalah yang kuinginkan.
Aku tak peduli menunggu berapa lama. Aku senang selama aku bisa melihatnya…”

Cheong Chun Yin saat ini menjalani hukuman penjara seumur hidup di Singapura sejak 2008 karena membawa heroin.
Chun Yin berusia 24 tahun saat ditangkap.
Ia mengaku disuruh membawa emas batangan untuk bosnya yang ternyata berisi narkoba di dalam bungkusan itu.
Anak Cheong Kah Pin membantah mengetahui Cheong Chun Yin membawa narkoba dan terus mempertahankan alibinya sampai sekarang.
Dia kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati, tetapi pada 2015 dikurangi menjadi penjara seumur hidup dan 15 cambukan.
Cheong merasa sangat terpukul ketika mengetahui kesulitan putranya.
Dia sampai menjual tiga rumahnya untuk mendapatkan cukup uang guna menyewa pengacara dan menyelamatkan Chun Yin.
“Apa pun yang dia (anakku) lakukan, bisnis atau hal lain, dia percaya orang lain tanpa keraguan.
Dia mempercayai pihak lain dan tidak memeriksa… Sekarang dia yang menanggungnya.”
Ada secercah harapan bagi ayah dan anak itu untuk bersatu kembali.
Pada 2028 Chun Yin berkesempatan memperoleh remisi dari Kementerian Dalam Negeri Singapura, karena ia telah menjalani hukuman 20 tahun penjara saat itu dan akan ditinjau kembali hukumannya.
Baca juga: MENGENASKAN Napi di Penjara Tewas Dimakan Serangga dan Kutu Kasur, Keluarga Tak Terima
Jadi Napi Terlama di Malaysia, WNI Ini Bebas Setelah 40 Tahun, Dianggap Teman oleh Staf Penjara
Kisah Jamil Arshad yang menjadi napi terlama di Malaysia, yakni selama 40 tahun.
Baru-baru ini dia dibebaskan, yang membuatnya merasa bahagia sekaligus sedih.
Jamil Arshad sedih meninggalkan penjara karena harus berpisah dengan staf yang menganggapnya seperti teman.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: WNI Ditangkap saat Ngemis di Malaysia, Sehari Kantongi Rp 340 Ribu, Pulang Pergi Naik Taksi Online

Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Jamil Arshad belum lama ini bebas dari penjara Malaysia.
Sejumlah media di "Negeri Jiran" turut memberitakan kebebasannya.
Sosok Jamil menjadi sorotan di Malaysia karena dia tercatat menjadi napi terlama yang pernah menghuni penjara negara itu, yakni selama 40 tahun.
Pada 22 Maret Jamil menerima pengampunan kerajaan dari Sultan Johor, Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar.
Sedianya, dia divonis penjara seumur hidup. Usianya kini telah mencapai 63 tahun.
Setelah mendapat pengampunan, Jamil lantas diperbolehkan pulang ke kampung halamannya di Kampung Guang, Keliwang, Sembawa di Indonesia -kemungkinan yang dimaksud adalah Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB)- pada Selasa (18/4/2023) pagi waktu setempat.
Merasa dianggap sebagai teman, bukan tahanan
Diberitakan Kantor berita Malaysia, Bernama, Jamil mengaku bersyukur diberi kesempatan menghabiskan sisa hidupnya di desanya.
Namun, jauh di lubuk hati, dia merasa berat meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertobat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.
"Saya senang diberi pengampunan, tetapi pada saat yang sama, saya juga sedih meninggalkan penjara.
Senang bisa dibebaskan, tapi sedih berpisah dengan staf yang menganggap saya seperti teman dan bukan sebagai tahanan,” kata dia saat ditemui di Penjara Taiping.
Selama di penjara, Jamil menjadi penjahit yang terampil.
Bernama melaporkan, dia telah menjahit ribuan Baju Melayu dan blazer untuk para petugas penjara.
Sebelum dipindahkan ke Penjara Taiping, Jamil pernah dikirim ke penjara Johor Bahru.
Di penjara Johor Baru, dia sempat mempelajari keterampilan membuat perabot rotan seperti kursi dan meja.
Berbekal ilmu agama yang diperolehnya selama berada di desa, Jamil mengaku, selama 40 tahun merayakan Hari Raya di penjara, dirinya pernah juga memimpin jemaah lain, termasuk saat shalat Idulfitri.
Jamil berpesan kepada para pemuda agar tidak menyia-nyiakan masa mudanya dan tetap berpegang teguh pada agama agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik.
“Saya bukan orang baik bahkan ketika saya di Indonesia, saya akan keluar masuk penjara.
Dan, berkat petugas lapas di sini, saya bisa mengubah hidup saya dan menjadi manusia yang tidak pernah melewatkan shalat sejak tahun 90-an," ucap dia kepada Bernama.
“Saya bertekad untuk mengubah segalanya.
Saya shalat lima kali sehari dan tidak melewatkan nasihat yang diberikan kepada saya, yang membuat 36 tahun terakhir di sini terasa seperti 36 bulan.
Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat bahwa rambut saya beruban.
Ketika saya masuk penjara saya gemuk, tapi sekarang saya kurus,” katanya.
Baca juga: Ya Allah WNI Pasrah Dirampok di AS, Kaca Mobil Pecah, Semua Barang Raib, Pelaku Cuek Meski Direkam
Dia pun berterima kasih kepada Sultan Ibrahim dan seluruh staf Penjara Taiping.
Direktur Penjara Taiping SAC Nazri Mohamad mengatakan, Jamil dikirim ke Penjara Johor Bahru pada Februari 1983 setelah dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan diberi enam pukulan tongkat di bawah Pasal 5 Undang-Undang Senjata Api (Peningkatan Hukuman) 1971 (UU 37) oleh Pengadilan Sesi Johor Bahru.
Jamil kemudian dipindahkan ke Penjara Taiping pada tahun 1986 untuk menjalani hukumannya.
Menurut Nazri, pada 22 Maret, Jamil menerima pengampunan kerajaan setelah pertemuan Dewan Pengampunan Negara Bagian Johor dengan syarat dia harus dideportasi ke Indonesia dan berjanji untuk tidak kembali ke negara itu lagi.
Nazri juga menggambarkan Pak Jamil, panggilan akrab Jamil sebagai napi saleh yang rajin dalam segala hal yang digeluti.
Menurut dia, Jamil juga disukai banyak napi lain.
“Dia aktif dalam kegiatan keagamaan dan menjadi imam serta mengajar narapidana lain membaca Al-Qur'an.
Sebut saja 'Jamil Hayat' (sebutan akrabnya di penjara) dan semua orang akan mengatakan bahwa mereka mengagumi dan menghormatinya karena karakter, kepemimpinan, dan pengetahuannya,” tambah Nazri.
(*)
(KOMPAS.com/ Aditya/Irawan Sapto Adhi)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul: Selama 10 Tahun, Bapak Ini ke Singapura Naik Motor Jam 2 Pagi Jenguk Anaknya di Penjara
Sumber: Kompas.com
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|
Potret Sri Mulyani usai Pensiun Jadi Menkeu, Terekam Liburan di Semarang, Kini Lebih Ceria & Santai |
![]() |
---|
Sosok Arief Juntara, Suami Dinda Amelia Tanjung Owner Melstore yang Kepergok Selingkuh di Apartemen |
![]() |
---|
Viral Wanita Mantan Pegawai Bank Pilih Resign Lalu Pindah ke Australia Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Kisah Wanita Transgender di Jepang Dulunya Atlet Baseball, Kini Banting Setir Kerja di Klub Malam |
![]() |
---|