Berita Viral
MASYAALLAH, Kisah Asep Ismatullah Asal Banten, Jadi Imam Masjid di Dubai, Suara Ngaji Bikin Nangis
Perjalanan Asep Ismatullah, pemuda asal Banten yang berhasil menjadi Imam Besar di Masjid Al-Akhyar Dubai.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil menjadi imam besar di Masjid Al-Akhyar Dubai di Uni Emirat Arab.
Dia adalah Asep Ismatullah, pemuda asal Lebak, Banten.
Seperti apa perjalanan Asep Ismatullah hingga bisa menjadi imam besar Al-Akhyar Dubai?
Sosok pemuda asal Lebak, Banten menjadi sorotan dunia karena menjadi Imam Masjid Al-Akhyar Dubai di Uni Emirat Arab.
Suaranya yang merdu saat melantunkan ayat suci Alquran membuat banyak jemaah menangis.

Siapakah sosok pemuda Banten jadi Imam Besar Masjid di Dubai itu?
Pemuda Banten itu bernama Asep Ismatullah.
Baca juga: MASYAALLAH, Suara Polisi Asal Aceh saat Mengaji Bikin Merinding, Sampai dapat Pujian dari Mahfud MD
Sosok Asep Ismatullah viral bermula dari sebuah video yang diunggah Instagram @unikinfo_id, Minggu (16/4/2023).
Mengutip dari TribunBanten.com, kakak Kandung Asep Ismatullah, Abdul Basit mengatakan, perjalanan sang adik hingga menjadi Imam Besar Masjid di Dubai berawal dari 2017.
Abdul Basit mengatakan, hal itu bermula dari ketidaksengajaan, sang adik mengikuti tes menjadi imam di masjid Dubai.
"Jadi awalnya gak sengaja, saya ada panggilan ngaji ke Jakarta. Di situ saya dan Asep mendapatkan informasi ada tes menjadi imam di Dubai," kata Abdul Basit dikutip dari TribunBanten.com.
Asep Ismatullah pun mengikuti rangkaian seleksi dan kemudian dinyatakan diterima untuk menjadi imam di Masjid Dubai.
Setelah diterima, pada 2017 Asep Ismatullah pun berangkat ke Uni Emirat Arab.
"Alhamdulillah beliau diterima waktu itu, saya enggak. Jadi waktu itu 2017 awal dan pada bulan Agustus beliau berangkat ke Uni Emirat Arab," ujarnya.

Abdul Basit mengatakan adiknya harus berjuang untuk bersaing dengan ribuan peserta dari Indonesia.
"Masuk itu dari 2017, jadi dulu itu ada proses seleksinya ada ribuan orang, dari seluruh Indonesia," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa proses yang dilalui oleh Asep Ismatullah untuk menjadi imam di Dubai tidak mudah.
Salah satu syarat untuk menjadi imam di Dubai adalah harus hafal 30 Juz Alquran.
"Saat itu yang dinilai, untuk menjadi imam disana harus Hafiz 30 Juz, harus lancar hafalannya dan menguasai bahasa Arab," ujarnya.
Lebih lanjut, serangkaian seleksi pun berhasil dilalui oleh Asep Ismatullah.
Seminggu setelah menjalankan tes, Abdul Basit mengatakan bahwa nama adiknya keluarga sebagai imam di Dubai, Uni Emirat Arab.
Baca juga: VIRAL Kades Nyentrik Punya Potongan Rambut Mohawk, Suaranya Merdu Baca Al Quran, Jadi Idola Warga
Ia mengatakan yang diterima hanya 21 orang, dan adiknya menjadi salah satunya.
"Dan yang keterima itu ada 21 orang, salah satunya dari putra daerah Kabupaten Lebak, yaitu Asep Ismatullah," ujarnya.
Abdul Basit merasa bangga kepada sang adik atas pencapaiannya tersebut.
"Waktu dinyatakan lulus, kita keluarga sangat bangga. Gak nyangka gak bisa prediksi awalnya kita iseng-iseng aja." katanya.
Saat ini Asep Ismatullah berada di Uni Emirat Arab, dan tinggal di negara penghasil minyak tersebut sudah 6 tahun.
Muazin asal Indonesia Juara 2 Lomba Azan di Arab Saudi
Dhiyauddin, Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil menjadi pemenang lomba azan yang digelar di TV Otr El Kalam, Arab Saudi (24/3/2023).
Dhiyauddin adalah kontestan asal Indonesia yang berprofesi sebagai muazin.
"Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia," ujarnya, dikutip dari Kompas.com Rabu (5/4/2023).
Saat lomba, suaranya mampu menggetarkan hati para juri.
Bahkan, salah satu juri menitikkan air mata ketika Dhiyauddin mengumandangkan azan.
Dilansir dari PRN Asia, lomba tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu lomba azan dan melantunkan Al Quran.

Keduanya sama-sama mengandalkan kemampuan vokal pada kontestan.
Kompetisi tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Entertaimen Umum Saudi.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam unggahannya mengatakan bahwa Dhiyauddin adalah satu-satunya kontestan Indonesia yang lolos.
Dhiyauddin berhasil menyingkirkan ribuan peserta hingga lolos ke babak semifinal.
Saat melantunkan azan di panggung, juri mengatakan bahwa dalam hati Dhiyauddin sudah melekat bahasa Arab sebagai bahasa Al Quran.
Kompetisi yang digelar Otr El Kalam itu menawarkan hadiah hingga 3,3 juta dollar AS.
Baca juga: AKANKAH Senasib dengan Fatimah, Piala Azan Muazin Dhiyauddin Bakal Dipajaki? Bea Cukai Tekankan Ini
Jumlah itu terbilang besar dalam sejarah kompetisi internasional semacam itu.
Juara pertama untuk kategori melantunkan Al Quran berhak mendapatkan hadiah sebesar 800.000 dolar AS, sekitar Rp 12 miliar.
Sementara untuk juara pertama kategori azan mendapatkan hadiah 534.000 dollar AS atau sekitar Rp 8 miliar.
Sementara, dikutip dari Al Arabiya, Dhiyauddin memperoleh hadiah uang senilai 1 juta riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 4 miliar setelah berhasil keluar sebagai juara dua kategori lomba azan.
Adapun juara pertama lomba azan diraih warga Arab Saudi bernama Muhammad al-Sharif.
Sementara untuk pemenang kategori melantunkan Al Quran, pemenang pertama dan keduanya adalah Younes Shahmoradi dari Iran dan Abdulaziz al-Faqih dari Arab Saudi.
Kompetisi ini mulanya diinisiasi oleh Otoritas Entertaimen Umum Saudi pada 2019.
Artikel ini diolah dari TribunJatim.com dengan judul Kisah Asep Ismatullah Jadi Imam Besar Masjid di Dubai, Seleksi Ketat, Kini 6 Tahun Tinggal di UAE
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|