Breaking News:

Berita Viral

VIRAL Paus Sperma Terdampar 2 Kali di Pantai Bali, Sempat Didorong Warga ke Laut, Dikubur Hari Ini

Paus sperma tersebut awalnya ditemukan terdampar di Pantai Lepang dalam kondisi masih hidup hingga didorong warga kembali ke laut.

Editor: Amirul Muttaqin
Istimewa
Bangkai Paus Sperma terdampar di Pantai Yeh Malet, Bali pada Rabu (5/4/2023). 

TRIBUNSTYLE.COM - Pengunjung dan warga di sekitar pantai Pantai Yeh Malet Bali digegerkan dengan adanya bangkai paus sperma yang terdampar.

Paus tersebut awalnya ditemukan terdampar di Pantai Lepang dalam kondisi masih hidup hingga didorong warga kembali ke laut.

Bangkai ikan raksasa itu rencananya akan dikuburkan hari ini.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Aku Tak Akan Berhenti Pria Ditangkap Karena Hobi Aneh, Dituduh Melecehkan Ikan Paus & Lumba-lumba

Bangkai Paus Sperma terdampar di Pantai Yeh Malet, Bali pada Rabu (5/4/2023).
Bangkai Paus Sperma terdampar di Pantai Yeh Malet, Bali pada Rabu (5/4/2023). (BPSPL Denpasar)

Bangkai paus sperma yang terdampar di Pantai Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali akan dikuburkan Kamis (6/4/2023).

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso mengatakan, aparat kepolisian berjaga di sekitar bangkai paus untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

"Malam tadi, Polres Karangasem sudah memasang garis polisi untuk mencegah pencurian daging dan bagian tubuh lainnya dan mengatur kerumunan masyarakat yang menonton," kata Yudiarso, Kamis (6/4/2023).

Kronologi

Yudiarso menjelaskan, paus tersebut awalnya ditemukan terdampar di Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Rabu dini hari dalam kondisi masih hidup.

Oleh warga dan petugas, paus itu lalu didorong kembali ke laut.

Yudiarso mengatakan, paus tersebut ditemukan terdampar kembali sekitar pukul 13.45 Wita di Pantai Yeh Malet Karangasem.

Namun kondisi paus tersebut sudah mati.

Temuan bangkai paus tersebut pun menarik perhatian warga di pesisir pantai. Tampak sejumlah warga berdatangan untuk menyaksikan hewan tersebut.

Penyebab kematian

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian paus berukuran panjang sekitar 18 meter dan lebar 2 meter tersebut. Jenis kelamin dan berat paus tersebut juga belum diketahui.

"Jenis kelamin belum terlihat, besok kami cek. Besok akan dilakukan nekropsi dan setelah itu langsung dikubur," imbuh dia.

Ia menambahkan, saat semula terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, paus tersebut diketahui mengalami sejumlah luka.

"Tadi pagi sudah terlihat seperti sekarat, hanya masih bisa didorong ombak ke arah laut. Untuk penyebab kematian belum diketahui," ujarnya.

Baca juga: Pelihara Ikan Mas di Kontrakan, Wanita Syok Dimintai Biaya Tambahan Rp200 Ribu Per Bulan: Serakah

Kisah Lainnya - Warga Syok Temukan Puluhan Gajah Mabuk Diduga Tenggak Minuman Keras, Begini Reaksi saat Dibangunkan

Orang-orang dari sebuah desa di Odisha, India masuk ke dalam hutan untuk menyiapkan 'mahua', minuman keras tradisional pedesaan.

Mereka terkejut menemukan bahwa sekawanan gajah telah meminum air yang difermentasi dengan bunga yang memabukkan itu.

Alhasil, mereka teler dan tertidur lelap.

Dikutip dari Times Now, Penduduk desa yang tinggal di dekat hutan jambu mete Shilipada di distrik Keonjhar melihat sebanyak 24 gajah yang tertidur.

Mereka tampaknya mabuk, tidur di dekat tempat penyimpanan bunga mahua di air dalam pot besar untuk fermentasi.

"Kami pergi ke hutan sekitar jam 6 pagi untuk menyiapkan mahua dan menemukan bahwa semua pot rusak dan air fermentasi hilang.

Kami juga menemukan gajah sedang tidur.

Mereka mengkonsumsi air fermentasi dan mabuk," kata Naria Sethi, seorang penduduk desa.

Ada sembilan gajah jantan, enam betina dan sembilan anak.

Ilustrasi gajah tidur.
Ilustrasi gajah tidur. (Times Now)

 
"Minuman keras itu belum diproses.

Kami mencoba membangunkan hewan-hewan itu tetapi gagal.

Departemen kehutanan kemudian dihubungi," katanya.

Personel departemen kehutanan setelah mencapai tempat di hutan di bawah jajaran hutan Patana harus menabuh genderang untuk membangunkan kawanan.

Gajah kemudian masuk jauh ke dalam hutan, kata Ghasiram Patra, penjaga hutan.

Sethi mengatakan kawanan itu meninggalkan tempat itu sekitar pukul 10 pagi.

Namun, petugas hutan tidak yakin apakah gajah itu mabuk setelah mengonsumsi mahua yang difermentasi.

"Mungkin, mereka hanya beristirahat di sana," kata Patra.

Penduduk desa, di sisi lain, bersikeras bahwa mereka melihat gajah tidur dalam kondisi mabuk di berbagai tempat dekat dengan pot yang rusak pada hari Selasa (8/11).

Bunga pohon Mahua (Madhuca longifolia) difermentasi untuk menghasilkan minuman beralkohol yang disebut juga Mahua. 

Gajah lakukan sesuatu yang tak terduga.
Gajah lakukan sesuatu yang tak terduga. (YouTube Capture)

Pria dan wanita suku di berbagai bagian India secara tradisional membuat minuman keras ini.

Masih cerita soal gajah, bocah 11 tahun ini punya cara unik untuk menekan biaya pengeluaran orangtuanya.

Thaiger melaporkan, seorang gadis berusia 11 tahun dari provinsi Buriram, Thailand bernama Phatcharapha atau biasa dipanggil Pupae menjadi perbincangan di TikTok, karena ia terlihat mengendarai gajah untuk pergi ke sekolah.

Diketahui, tujuan Pupae itu untuk membantu keluarganya menghemat uang membeli bensin.

Ayah sang gadis yang diketahui bernama Wisanchon Yongram (38), ternyata memang bekerja sebagai penjaga gajah.

Keluarganya memiliki empat ekor gajah, yaitu dua ekor gajah betina dan dua ekor gajah jantan.

Salah satu gajah jantan bernama Ole yang berusia 25 tahun itulah yang ternyata ditunggangi oleh Pupae.

Menurut Wisanchol, Pupae sangat dekat dengan Ole karena anak tersebut sudah berteman dekat dengan hewan itu sejak kecil, dikutip dari Kosmo, Senin (18/7/2022).

Pupae membantu keluarganya menjaga Ole dengan memberinya makan dan memandikannya.

Dikabarkan, Pupae mulai menunggangi Ole ketika dirinya berusia enam tahun.

Beberapa video viral di TikTok @olefcthailand, menunjukkan Pupae menaiki Ole dengan mengenakan seragam sekolah dan ia pun terlihat santai tanpa rasa takut.

Bocah yang bercita-cita menjadi dokter hewan itu, setiap harinya menunggang Ole untuk berangkat ke sekolahn yang terletak kira-kira 500 meter dari rumahnya.

Awalnya, teman-teman sekelas Pupae juga kaget melihat hewan besar itu.

Tapi sekarang, mereka sudah terbiasa dan senang melihat Ole ketika dia mengendarai binatang itu ke sekolah.

(KOMPAS.com/ Hasan) (TribunStyle.com/Dika Pradana)

Sebagian artikel ini diolah dari artikel di KOMPAS.com yang berjudul Kronologi paus sperma Terdampar 2 Kali di Pantai Bali, Sempat Didorong Warga ke Laut

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: Kompas.com
Tags:
paus spermaPantai Yeh MaletBali
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved