Breaking News:

Berita Viral

MIRIS Ibu Hamil di Luwu Utara, Ditandu 16 Jam Demi Lahiran di RS, Berakhir Meninggal, Bayinya Nyusul

Eva Yuliani, seorang ibu di Luwu Utara, Sulawesi Selatan meninggal setelah melahirkan sang anak. Untuk sampai ke RSUD, ia ditandu selama 16 jam.

Amsal Seko via Kompas.com / Freepik
Warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menandu ibu hamil ke RSUD Andi Djemma Masamba namun nyawanya tak tertolong, Selasa (21/3/2023) 

TRIBUNSTYLE.COM - Miris! Seorang ibu hamil di Luwu Utara, Sulawesi Selatan harus ditandu selama 16 jam untuk bisa melahirkan di RSUD Andi Djemma Masamba.

Sayangnya, nyawa ibu bernama Eva Yuliani tersebut tak bisa diselamatkan setelah menjalani operasi sesar. Dua jam kemudian sang bayi juga menyusulnya.

Pilunya lagi, korban dan sang bayi kembali ditandu ke kampung untuk dimakamkan. Seperti apa kisahnya?

Seorang ibu bernama Eva Yuliana, warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia usai melahirkan bayinya di RSUD Andi Djemma Masamba.

Eva diduga meninggal karena terlalu lama ditandu saat menuju rumah sakit.

“Dia meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di RSUD Andi Djemma Masamba,” kata salah warga Seko, Amsal saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Hari Bahagia Berubah Duka, Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Ruang ICU Penuh Jadi Alasan

Amsal mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/3/2023). Saat itu Eva Yuliani ingin melahirkan secara normal di kampungnya.

Namun fasilitas pelayanan kesehatan di desa tersebut sangat minim.

Akhirnya, keluarga dan masyarakat setempat memutuskan untuk membawa Eva Yuliana ke rumah sakit yang ada di Kota Masamba.
Menurutnya, perjalanan korban untuk sampai kerumah sakit cukup dramatis.

“Jam 07.00 Wita, korban ditandu oleh warga dari Kecamatan Seko menuju ke Kecamatan Rongkong.

Setibanya di Rongkong sekitar pukul 23.00 Wita malam, korban pun langsung dirujuk mengunakan mobil ambulans ke RSUD Andi Djemma Masamba," katanya.

"Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, korbanpun tiba di RSUD Andi Djemma Masamba, kemudian jam 08.00 Wita pagi korban menjalani operasi sesar,” lanjutnya.

Lanjut Amsal, kondisi korban usai operasi sempat memberikan membaik.

Namun tak berselang lama korban meninggal dunia dan disusul anak yang baru dilahirkannya.

Warga Dusun Pokappaang, Desa. Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten. Luwu Utara, Sulawesi Selatan menandu ibu hamil ke RSUD Andi Djemma Masamba namun nyawanya tak tertolong, Selasa (21/3/2023)
Warga Dusun Pokappaang, Desa. Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten. Luwu Utara, Sulawesi Selatan menandu ibu hamil ke RSUD Andi Djemma Masamba namun nyawanya tak tertolong, Selasa (21/3/2023) (Amsal Seko via Kompas.com)

Baca juga: Siap Jatuhkan Sanksi? Reaksi Kemenkes Soal Viral Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak RSUD di Subang

“Pada pukul 03.00 Wita dini hari Eva Yuliani meninggal dunia. Berselang 2 jam kemudian menyusul anaknya meninggal dunia,” ujar Amsal.

Korban dan anaknya pun dibawa pulang ke kampung untuk dimakamkan.

Puluhan warga menanti di ujung jalan beraspal untuk kembali menandu jenazah korban dan bayinya.

“Korban dibawa pulang ke kampung. Setelah melewati jalan yang cukup bagus yaitu Rongkong, korban kembali ditandu beramai-ramai oleh warga menuju ke rumah duka di Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko,” tutur Amsal.

Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang

Hari kebahagiaan yang dinanti keluarga Kurnaesih jelang proses kelahiran sirna.

Bagaimana tidak, nyawa Kurnaesih dan bayinya tak tertolong, setelah terpontang-panting berjuang mendapatkan perawatan.

Wanita 39 tahun itu meninggal setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kini rumah sakit tersebut menuai kritikan dari banyak pihak.

Tak ayal, kasus kematian Kurnaesih, ibu hamil yang meninggal dunia bersama bayi di dalam kandungannya akibat ditolak pihak RSUD Subang, terus menjadi perbincangan publik nasional.

Menyikapi hal itu, jajaran kepolisian Polres Subang mulai mendalami kasus meninggalnya ibu hamil yang diduga ditolak oleh pihak RSUD Ciereng Subang.

"Kami masih mendalami. Jika ada unsur pidana, akan ditindaklanjuti," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Lakukan Pemeriksaan USG, Dokter Ucapkan Kalimat yang Bikin Ibu Hamil Menangis, Suami Langsung Pucat

Menurut AKBP Sumarni, Polres Subang mulai mencari informasi dan mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah pihak.

"Kami masih mendata, mencari informasi dan keterangan, terkait kasus viralnya kematian ibu hamil beserta bayi di dalam kandungannya," kata AKBP Sumarni.

Menurut Sumarni, fokus utama polisi saat ini adalah memastikan ada atau tidaknya unsur pidana berupa pembiaran oleh petugas kesehatan dalam kasus itu.

"Kalau ada unsur pasal yang dilanggar, bisa dikenakan sanksi," ucap dia.

"Sejumlah pihak sudah kami mintai keterangan terkait kasus ibu hamil meninggal yang saat ini sedang viral di media nasional tersebut," imbuhnya.

Meninggalnya Kurnaesih terjadi akibat pasien yang dalam keadaan darurat mau melahirkan ditolak oleh pihak RSUD Subang, dengan alasan ruang PONEK Penuh.

Pihak RSUD Subang pun meminta, keluarga pasien membawa pasiennya ke rumah sakit lain.

Padahal saat itu, kondisi pasien sudah kritis, tapi pihak RSUD Subang tetap tak mau menangani pasien tersebut

Saat dirujuk ke rumah sakit lain yang rencananya akan dibawa ke Bandung, pasien tak tertolong.

Pasien dan bayinya di dalam kandungan meninggal dunia dalam perjalanan ke Bandung.

Ilustrasi ibu hamil meninggal karena ditolak RSUD Subang.
Ilustrasi ibu hamil meninggal karena ditolak RSUD Subang. (Tribunnews)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang, Jawa Barat, Maxi, meminta maaf terkait ibu hamil asal Tanjungsiang, Subang, yang meninggal karena ditolak melahirkan di RSUD Ciereng Subang.

"Terkait kematian ibu dan bayinya di Tanjungsiang, saya secara pribadi maupun atas nama Dinas Kesehatan menyampaikan rasa berbelasungkawa dan keprihatinan yang dalam," kata Maxi melalui pesan singkat, Senin (6/3/2023).

Maxi jug mengatakan, pihaknya memohon maaf atas pelayanan kepada masyarakat yang belum optimal dan sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Ia menduga ada miskomunikasi keadaan yang serba darurat saat kejadian.

Maxi menyebut tidak ada niat mencelakakan atau menolak pasien karena saat itu memang kondisi ICU sedang penuh.

"Semoga kejadian ini menjadi pelajaran penting dan berharga untuk mawas diri bagi seluruh pelayanan kesehatan agar mengutamakan profesionalisme, yang berempati dan nilai kemanusiaan," kata dia.

(Kompas.com/Amran Amir)(TribunJabar.id/Ahya Nurdin)

Diolah dari artikel Kompas.com dengan judul 16 Jam Ditandu Menuju Rumah Sakit untuk Melahirkan, Ibu berserta Bayinya di Luwu Utara Meninggal dan  Kasus Kurnaesih Ibu Hamil yang Ditolak RSUD Subang Lalu Meninggal, Ini yang sedang Dilakukan Polisi

Baca artikel lainnya terkait berita viral di sini>>

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniEva Yulianiibu hamilLuwu UtaraSulawesi SelatanRSUD Andi Djemma Masamba
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved