Mengenang Lily Yulianti Farid, Wartawan Senior dan Penulis Prosa yang Meninggal pada Usia 51 Tahun
Inilah profil Lily Yulianti, wartawan senior sekaligus pegiat sastra yang meninggal di Australia.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Lily Yulianti, wartawan senior sekaligus pegiat sastra yang meninggal di Australia.
Kabar duka, penulis Lily Yulianti Farid meninggal pada Kamis, 9 Maret 2023, di usia 51 tahun.
Lily Yulianti mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Peter MacCallum Cancer Centre di Melbourne, Australia, pukul 01.00 waktu setempat.
Kabar duka tersebut diumumkan oleh Gramedia Pustaka Utama melalui akun Twitter-nya.
Gramedia Pustaka Utama mengungkapkan ucapan duka untuk salah satu penulis terbaiknya.
Baca juga: Mengenang Nano Riantiarno, Wartawan dan Sastrawan Pendiri Teater Koma Meninggal di Usia 73 Tahun
Lily sendiri dikenal sebagai wartawan sekaligus penulis prosa atau pegiat sastra.
Dia juga dikenal sebagai penggagas Makassar International Writers Festival (MIWF) atau Festival Penulis Internasional Makassar.
Mari mengenang sosok Lily Yulianti Farid.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini sekilas profilnya.
Profil Lily Yulianti Farid
Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 16 Juli 1971, Lily Yulianti Farid sudah mengarang cerita sejak kecil.
Namun, kegemarannya itu sempat dia tinggalkan saat meniti karier sebagai jurnalis.
Dia pernah belajar di Universitas Hasanudin di Fakultas Pertanian pada jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, dimana dia memulai karier sastranya pada majalah kampus, Identitas.
Setelah lulus, Lily Yulianti Farid menjadi wartawan pada Harian Kompas (1996 - 2000).
Dia kemudian tinggal di Australia, dan diketahui menimba ilmu di Universitas Melbourne.
Selama masa studinya di Melbourne, ia melanjutkan menulis jurnalistik dengan bekerja sebagai produser Radio Australia, Melbourne (2001-2004).
Baca juga: Profil dan Medsos Ikranagara, Pemeran Kiai Hasyim di Film Sang Kiai Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun
Menulis Cerpen
Buku kumpulan cerpen pertama lily Yulianti Farid adalah berjudul 'Makkunrai', terbit bulan Maret 2008 (Nala Cipta Litera).
Kumpulan cerpennya ini kemudian menginspirasinya menggelar pendidikan kesadaran jender, korupsi, poligami, dan politik dari perspektif perempuan, melalui karya sastra dan pertunjukan monolog.
Proyeknya itu diberi nama 'Makkunrai Project', yang digagas bersama penulis dan pemonolog, Luna Vidya.
Pada bulan September 2008, Maiasaura, buku kumpulan cerita yang kedua diterbitkan oleh Panyingkul!
Kemudian Lily menulis kumpulan cerita pendek berjudul 'Ruang Keluarga', yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, 'Family Room'.
Pada tahun 2010, dia mendirikan rumah budaya 'Rumata Artspace' sebagai proyek bersama dengan sutradara film Riri Riza.
Rumata, yang berarti rumah kita dalam bahasa Bugis-Makassar, bertujuan sebagai forum independen untuk perkembangan seni dan budaya di Makassar dan kebangkitan tradisi sastra Sulawesi Selatan.
Lily Yulianti Farid juga diakui sebagai penggagas dan sutradara Makassar International Writers Festival (MIWF) atau Festival Penulis Internasional Makassar pada pertengahan Juni tahun 2011.
Keyakinannya yang kuat akan penulisan sastra dan tradisi baca membawa dia untuk menghadiri beberapa festival penulis di beberapa negara seperti Singapura, Australia, Prancis, Belanda, dan Hongkong, selain juga di Ubud, Bali, dan Utan Kayu, Jakarta.
Untuk sementara waktu, dia sempat tinggal di Tokyo dan senantiasa berusaha meluangkan waktu menemani putranya, Fawwas Naufal Farid, yang juga gemar mengarang cerita.
Lily Yulianti Farid wafat pada Kamis, 9 Maret 2023, di Melbourne.
Selamat jalan, Lily Yulianti Farid.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Sumber: TribunStyle.com
| Kisah Wanita Kembar 3 Lulus dari Universitas & Jurusan yang Sama, Ketiganya Raih Predikat Cumlaude |
|
|---|
| Sosok Siti Sarah, Wanita di Bogor Jalani 24 Profesi Sekaligus, dari Staf HRD, Dosen hingga MC |
|
|---|
| Siapa Pemilik Warung Ayam Goreng Widuran Solo? Baru Sekarang Pasang Label Non Halal Setelah Viral |
|
|---|
| Sosok Dwianto Setyawan, Penulis Cerita Anak Populer Meninggal Dunia, Idap Sindrom Mielodisplasia |
|
|---|
| Kisah Pemulung Bisa Hasilkan Rp 13 Juta Dalam Seminggu, Terungkap Barang Mahal yang Jadi Incaran |
|
|---|