Berita Viral
'Menyesal Seumur Hidup' Ayah Pukul Pantat Anak 20 Menit Sebagai Hukuman, Besoknya Bocah Itu Tewas
Memukuli anaknya selama 20 menit karena marah, sang ayah kaget melihat anaknya meninggal keesokan paginya. Seperti apa kisah lengkapnya?
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Ika Putri Bramasti
Seperti dilansir "Journal of the World" Amerika, para ahli melakukan studi lanjutan selama 4 tahun terhadap 1.510 anak berusia 2 hingga 9 tahun.
Di antara 806 anak usia 2 hingga 4 tahun, skor IQ rata-rata dari mereka yang tidak dihukum secara fisik lebih tinggi daripada anak-anak lain yang sering dihukum, sering dipukuli 5 poin lebih tinggi, sementara kelompok lain termasuk 704 anak dari 5 hingga 9 tahun dengan selisih 28 poin.
Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa anak yang tidak dipukuli secara teratur akan memiliki IQ lebih tinggi daripada anak yang dipukuli, namun mudah berdampak negatif pada psikologi anak.
Menggunakan cara-cara kekerasan seperti memukul untuk mendidik anak ekstrover dapat menyebabkan anak menjadi pemberontak, bahkan menyebabkan mereka meniru dan menggunakan cara-cara kekerasan untuk menyelesaikan masalah.
Metode pendidikan kekerasan bagi anak pemalu akan membuat mereka kurang percaya diri dan penuh kekecewaan, tidak kondusif bagi pembentukan karakter yang baik bagi anak.
Menurut Master La Linh Nga, Direktur Pusat Penelitian dan Penerapan Ilmu Psikologi, Pendidikan, sebenarnya ada banyak metode membesarkan anak saat ini.
Ada sebuah buku bagus untuk orang tua berjudul "Terlalu Kejam, Sangat Penyayang".
Begitulah cara orang tua bersikap keras dan tegas terhadap anak-anaknya tetapi membuat mereka merasakan cinta dan perhatian mereka.
“Kekejaman” di sini bukanlah di mana kita melecehkan atau memukuli anak. Ini banyak hubungannya dengan kita harus menetapkan aturan. Aturan tentang bagaimana jika Anda tidak baik, bagaimana Anda akan bertanggung jawab, bagaimana Anda akan di hargai? Itu juga cara orang masih menyemangati.
Ketika orang tua memiliki sikap tenang, tegas dan berbicara dengan tegas dan jelas.
Ketika tidak ada kritik, memukuli anak tetapi selalu mengajarkan anak untuk mengikuti komitmen atau peraturan yang ditetapkan, jika anak melanggar maka akan ditangani.
Menurutnya itu selalu efektif, baik untuk membuat anak mengalami perubahan perilaku, maupun untuk meningkatkan harga diri dan harga diri.
Padahal, pada umumnya saat ini orang masih banyak memperdebatkan apakah harus memukul atau tidak. Kemudian banyak orang yang berpendapat bahwa tergantung anak, metode mana yang akan diterapkan.
Masih ada perbedaan pendapat, namun kebanyakan berpihak pada pengalaman mengasuh anak.
Sedangkan untuk sains, jelas dari bukti penelitian bahwa memukul anak akan berdampak buruk dalam jangka panjang.
Sumber: TribunStyle.com
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|