Breaking News:

Lindungi Keponakan, Emak-emak Malah Dikeroyok Anggota Perguruan Silat: Kalau Tidak Teriak Bisa Mati

Sri Wahyuni awalnya berusaha melindungi keponakannya yang dikeroyok anggota perguruan pencak silat, namun dia malah menjadi sasaran berikutnya.

Editor: Amirul Muttaqin
SURYA.CO.ID/David Yohanes// via TribunJakarta.com
Sri Wahyuni, emak-emak di Tulungagung yang jadi korban penganiayaan anggota perguruan silat. 

"Saat itu saya melihat ponakan saya sudah mengeluarkan darah. Spontan saya berusaha melindungi dia," ucapnya.

Saat itu, Sri melihat ada bangku kayu panjang tidak jauh dari lokasi GKP tersungkur.

Ia khawatir bangku panjang itu diangkat dan dipukulkan ke arah GKP. Karena itu, Sri berupaya menutupi tubuh GKP, mengantisipasi jika bangku itu dipukulkan.

"Saya pikir kalau bangku itu diangkat dan dipukulkan, pasti keponakan saya mati. Makanya saya teriak, ini anak saya, mau kalian apakan," katanya.

Namun, upayanya ini justru menjadikannya sasaran pukulan dan tendangan. Tidak terhitung jumlah tendangan dan pukulan yang diterimanya.

Ada seseorang di antara pesilat berusaha melindunginya agar berhenti memukul dan menendang.

Namun, masih ada yang lolos dari pengawasan, memukul dan menendang dari arah samping.

"Pokoknya mereka datang pukul, lalu pergi. Datang lagi tendang, lalu pergi," ungkap Sri.

Sri Wahyuni, emak-emak di Tulungagung yang jadi korban penganiayaan anggota perguruan silat.
Sri Wahyuni, emak-emak di Tulungagung yang jadi korban penganiayaan anggota perguruan silat. (SURYA.CO.ID/David Yohanes)

Seseorang yang mengenakan masker dan mengenakan topi berusaha menyelamatkannya. Tapi, Sri sangat lemas usai mendapat serangan bertubi-tubi.

Orang itu membantunya dan GKP berlindung ke dalam sebuah toko.

Namun pemilik toko juga ketakutan dan meminta Sri serta GKP keluar dengan alasan toko akan ditutup. Akhirnya Sri dan GKP terkulai lemas di depan rumah orang.

Sri meminta GKP mencopot kaus Boshter yang dikenakannya, lalu mengganti dengan kemeja miliknya.

"Khawatirnya, kalau tetap pakai kaus itu jadi sasaran kekerasan lagi. Setelah kondisi reda, warga sekitar berdatangan," tuturnya.

Keluarga sempat membawa Sri dan GKP ke Polsek Bandung, namun kondisi Polsek saat itu kosong.

Seluruh personel kepolisian yang ada turun ke jalan, mengamankan konvoi massa pesilat ini.

Halaman
123
Sumber: Surya
Tags:
Tulungagungpengeroyokan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved